Zeeneca

597 36 1
                                    

"Kak Al jangan tinggalin aku, aku mohon. Jangan pergi" ucapku sambil berlari mengejar mobil temanku yang melesat maju.
Temanku hanya bisa pasrah melihat ke kaca mobil belakangnya.
"Tiinnnnnnnn...........brakk brakk"
Ninu...ninu....ninu...ninu terdengar suara ambulans

Kringg......
Kringg...
Kringg ..

Aku terbangun dengan keringat dingin disekujur tubuhku, lalu aku melihat jam masih pukul 03.00 dini hari di London.
Teleponku masih berdering keras.

"Yes bunda..." Panggilku dengan wanita paruh baya diseberang sana.

"Iya aku tau, bunda sudah ngingetin aku hampir 5x sehari ini".

"Aku ingat flight pagi jam 8".
"See you soon bunda, love you" ku tutup telepon tadi sambil berjalan ke balkon karena rasa kantukku sudah hilang.

"Sial, kenapa beberapa hari ini aku terbangun dengan mimpi yang sama"
"Apa aku hubungi kak Al ya? Kangen juga jadinya" gumamku sendiri

Memang sejak kita berpisah jarang sekali bertukar kabar karena kak Al yang sibuk kuliah sedangkan aku yang baru selesai ujian.


"Oh ya hampir lupa, perkenalkan namaku Zeeneca Asafadel Hermawan biasa dipanggil zeen dikalangan keluarga tapi teman-temanku lebih sering memanggilku Asa".

"Aku anak bungsu dari 3 bersaudara". "Kakak pertamaku bernama Hapsari Putri Hermawan dan kakak keduaku bernama Zainarka Arsaka Hermawan".

"Segini dulu ya perkenalanku. Masih ada cerita lainnya ya" 😄

______________________________________

Bandara.....

Attention. Flight Qatar airways to Indonesian is now boarding. Would all of passengers please pass on to gate C2. Thank you.

Asa segera memasuki pesawat menuju ke Indonesia. Ini adalah perjalanan pertamanya setelah hampir 10 tahun tak pulang ke tempat dia dilahirkan.

Segera dia pasang earphone dan pilih playlist kesukaan untuk menemani diperjalanan panjang kali ini.
Dia melihat kearah jendela sebentar sambil melamun mimpinya pagi tadi.
Sebenarnya dia senang dan bercampur deg-degan karena akhirnya bisa bertemu dengan pujaan hati yang sudah hampir 3 tahun berpisah tapi sekaligus dia bingung akan memulai darimana nanti percakapan itu.

Ah, sudahlah biarkan saja mengalir sesuai dengan rencana semesta.
Setelah 2 jam dipesawat, akhirnya rasa kantukpun datang sehingga membuat Asa tertidur.

Summer breezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang