1. The Adorable Prince

711 41 4
                                    

Hi? Welcome to my book, juts for fun and happy reading.







Bocah dua puluh tahun itu mengerucutkan bibirnya sambil memandang mohon pada sang ayah.

"Daddy....."

"Tidak."

"Huaaaaa daddy sebentar aja, ya? ya? Rafka udah janjian sama Zyan di Arena soalnyaaaaaa..." rengeknya.

Damian menatap tajam putranya, jari telunjuk itu mengarah pada jidat sang anak.

"Yang ini juga masih belum sembuh gara-gara jatuh kemarin, dan sekarang Rafka pengen balapan lagi? No." Tegasnya.

Rafka cemberut, memegang dahinya yang habis dibalut perban. Kemarin dia emang abis jatuh dari motor gegara salfok liat cewek montok pas lagi ngebut.

"Kali ini Rafka bawa mobil kok, jadi aman. Boleh ya, ya? Sebentaaaaar aja."

Damian menghela nafas, tau jika Rafka itu anak yang keras kepala mirip mendiang Mommy-nya.

"Oke."

Rafka tersenyum lebar.

"Tapi, Hans sama Daniel harus ikut buat ngejagain Rafka kalau nanti kenapa-napa disana."

Senyumnya luntur berganti raut tak percaya, sontak Rafka menggeleng.

"Enggak, enggak usah. Rafka itu udah besar Dad, bukan anak kecil lagi. Gak perlu dijaga-" Rafka tercekat kala tatapan Damian makin tajem.

Lagian ya, mana ada anak muda yang bawa bodyguard segala ke Arena balap.

Rafka itu udah berpenampilan Bad boy, pake leather jacket warna hitam sama celana jeans senada biar keren- berbeda balik sama mukanya yang baby Face-.

Bisa-bisa dia dipandang remeh kalau bawa dua bawahan Daddy-nya ke Arena, Rafka kan mau tampil Cool!

"Iya atau tidak sama sekali? Rafka makin hari makin nakal, Daddy gak suka ya."

Rafka memajukan bibirnya sesenti "Iya."

Usai mendapat izin, Rafka mencium pipi Damian sekilas lalu berlari keluar.

Damian tersenyum simpul, lalu beralih pada dua bodyguard yang masih berdiri tegap.

"Jaga putraku dengan baik. kalau sampai ada satu luka kecil pun ditubuhnya, maka anggota tubuh kalian nanti sebagai gantinya."

Hans meneguk ludahnya, sedangkan Daniel berwajah datar seperti biasa. Keduanya mengangguk patuh, lantas mengikuti Tuan muda mereka itu ke Garasi.

"Lo berdua awas aja ya kalo macem-macem lagi disana. Gue tuh mau balapan bukan mau jualan, jadi gausah ngalang-ngalangin gue. ngerti?"

Ujarnya galak menatap dua pria berbeda umur itu bergantian.

"Jika anda melakukan sesuatu yang berbahaya, tentu kami akan melarangnya. Diluar itu, anda bebas bersenang-senang sewajarnya." Ucap Hans sambil menekankan kata 'wajar'

Rafka hanya mendengus, melenggang menaiki mobil sport miliknya tanpa repot membuka pintu. Ia hanya melompat dengan cara yang keren, menurutnya.

"Lets do it." Gumam Rafka sambil menatap lurus kedepan.

BRRRMMMMM

"VAYNTER CHROUSE ARENA, IM COMING!!" Teriaknya terhalau angin.

Porsche red cuest itu melesat cepat meninggalkan garasi, dari belakang mobil sport milik Daniel mengikuti.

"Lo yakin tu anak gabakal macem-macem lagi malem ini?"

"Hm."

Hans meringis, menjadi bodyguard yang merangkap Baby sitter sang Tuan muda Alcander memang adalah pekerjaan paling buruk didunia.

Leader And Prince [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang