BAB 1

208 34 10
                                    

*Sorry for typo*
Story by koalacute14

.

.

.

.

.

Win menatap senang ke arah kedua orangtua barunya. Ia bersyukur dilahirkan kembali ke dalam tubuh ini dan merasakan kasih sayang mereka. Ia tahu bahwa kini keluarganya dalam kondisi ekonomi yang kurang bagus namun ia tak perduli tentang itu.

Menurutnya mempunyai harta banyak dengan anggota keluarga yang tak rukun adalah hal yang paling mengerikan seperti dikehidupannya sebelumnya. Tak apa keluarga mereka
sederhana asal penuh kehangatan dan kasih sayang.

"Kau sudah siap sayang?" tanya Darin- ibu Win.

"Sudah bu." jawabnya.

"Baiklah kalau begitu kita pulang sekarang." ucap Pom- ayah Win.

Win berjalan keluar ruang inapnya dengan digandeng oleh ibunya dan ayahnya di kedua sisi. Sebenarnya ini agak berlebihan mengingat kondisi tubuhnya yang sudah baik-baik
saja, tapi Win tetap menuruti kemauan kedua orangtuanya karena ia tahu itu merupakan wujud perhatian mereka.

Di Mobil

"Win, kau sudah berterima kasih dengan Bright atas biaya rumah sakitmu yang ia tanggung?"
tanya Darin pelan.

"Sudah Bu." jawab Win singkat. Hal ini sontak membuat Darin dan Pom berpandangan, bingung melihat Win yang bersikap tenang walau nama Bright disebutkan.

Win merasakan keraguan dari kedua Orangtuanya.

Ia pun berkata, "Bu, Yah, tenang saja Win tak akan terobsesi dengan Bright lagi. Mulai saat ini Win akan berhenti mengejar cintanya. Win juga tahu kalau kita jauh berbeda." ucap Win membuat kedua paruh baya itu
merasa bersalah.

"Win, maaf. Kalau bukan karena ayah tertipu dan perusahaan kita bangkrut... kau mungkin tak akan malu untuk mengejar Bright." sesal Pom.

Win menggeleng dan tersenyum
menenangkan rasa bersalahnya.

"Sstt... tidak Yah. Jangan berkata begitu. Walau keluarga kita masih seperti dulu, derajat klan Vachirawit tetap di atas kita. Hanya klan no.2 yang bisa bersanding dengannya Yah."

Darin dan Pom mengangguk setuju. Namun dalam hati, mereka tetap menyesali bangkrutnya perusahaan mereka. Jika tidak bangkrut, setidaknya Win tak akan terlalu malu untuk
mengejar Bright.

Tapi, sepertinya Tuhan mengabuli permintaan mereka agar Win berhenti mengejar Bright. Sebagai orangtua yang mereka inginkan hanyalah kebahagiaan anak mereka.

Melihat Win sering menangis akibat penolakan Bright, membuat hati mereka ikut sakit. Sepertinya Win banyak berubah, menjadi pribadi yang lebih tenang dan dewasa setelah bangun dari komanya. Keduanya ikut senang akan hal itu.

.

.

.

.

.

Setelah seminggu cuti sakit akhirnya Win masuk kuliah juga. Walau sempat ditentang oleh kedua orangtuanya Win tetap masuk. Ia merasa sudah sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa.

Mobil yang dikendarai Pom berhenti di tempat parkir. Win pamit kepada ayahnya dan turun dari mobil. Ia menatap rindu bangunan besar di depannya.

Rasanya senang sekali dapat
kembali kuliah. Setidaknya ia dan Win asli mempunyai satu kesamaan yakni kuliah di tempat yang sama namun dengan jurusan yang berbeda. Ia dulu mengambil jurusan teknik sedangkan Win mengambil jurusan Bisnis.

[PDF] ✅ FF The Guy Stalked Me Back | BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang