Friend [MarkHyuk]

benci

"argh! Bisa gak sih jauh-jauh dariku! Jangan menempel, aku risih dibuatnya"

Mark menepis kasar lengan Haechan bergelayut manja padanya, bagi Mark itu sangat menjijikkan, dimatanya Haechan terlihat seperti gay, jika  seperti bersikap seperti ini.

"Ku bilang menjauh! Aku sangat membencimu!"

"Haechan Hyung, sudah, Hyung hanya akan membuat Mark Hyung makin marah"

Chenle menarik Haechan, yang sepertinya tak menggubris makian Mark. Chenle dibuat bingung dengan sikap dari Hyung nya yang satu ini. Sudah tau Mark Hyung tak suka padanya, masih saja didekati,

Jika Chenle jadi Hyung nya yang mendapat julukan fullsun itu, bisa dipastikan Chenle akan naik darah dan memaki Hyung Kanada nya itu. 

"Kenapa? Menganggu Mark Hyung lagi? Chan, sudah tau Mark Hyung tak suka kau dekat-dekat dengannya, kenapa masih ngeyel mendekatinya"

Omel Jaemin yang tak habis pikir, akan kekeras kepalaan teman satu line nya itu.

"Tapi aku menyukai Markue!"

"Chan, kata-katan mu agak ambigu jika melakukan itu, mungkin itu sebabnya Mark Hyung tak suka jika kau menempel terus"

"Memang aku salah apa? Aku kan hanya bilang menyukainya, aku juga menyukai kalian semua, waktu kita sebagai trainer memang belum terlalu lama, tapi jika kita semua berhasil debut dan sukses nantinya, bukannya kita akan selalu bersama dan menjadi keluarga"

Ah, Jaemin lupa, semuda apapun umur Haechan saat ini, ia tetap menjadi yang tertua di keluarganya, menjadi kakak tentu harus memikirkan banyak hal dan memiliki pemikiran yang luas serta dalam. Hanya karena tingkah Haechan yang kadang menurutnya aneh, sampai membuat Jaemin lupa tentang status Haechan saudara tertua dalam keluarga.

"Mian"

"Jangan minta maaf Nana, kau tidak salah, tapi aku akan tetap berusaha supaya Mark menyukai ku"

Meskipun Mark Hyung lebih tua satu tahun dari Haechan, ia belum pernah mendengar Haechan memanggil Mark dengan sebutan Hyung.

"Chan, kau tau kan Mark Hyung lebih tua darimu, kenapa tidak memanggilnya Hyung?"

"Biar lebih akrab, hehe"

"Alasan"

Cibik Jaemin memutar matanya malas.

"Yok ke dapur, kita makan"

"Siapa yang masak?"

"Aku sama Renjun"