"Kamu pokoknya harus tetap tersenyum yah selama acara berlangsung, jangan tunjukin ekspresi wajah yang tidak menyenangkan," Ujar sang mami sambil menatap anak gadisnya melalui cermin.
"Iya."
"Yasudah mami mau keluar dulu sebentar, kamu disini aja jangan kemana-mana nanti mami balik lagi," Ucap sang mami sambil melangkah keluar.
Kini hanya tersisa gadis itu sendiri. Gadis itu menatap lurus ke arah pantulan dirinya di cermin dimana dirinya dirias secantik mungkin dengan memakai baju pernikahan berwarna putih.
Terlihat tidak ada raut bahagia bahkan gadis itu seperti tidak memiliki semangat apapun padahal kalau orang-orang ingin menikah pasti akan merasa bahagia, tetapi berbeda dengan gadis itu.
"Kenapa gue gabisa nentuin pilihan gue sendiri selalu aja mereka bertindak semaunya, andai ada oma atau opa pasti gue gabakal kayak gini."
~skip~
Acara pernikahan pun sudah selesai terlaksanakan. Terlihat kedua pengantin tengah berada di salah satu kamar yang berada di sebuah hotel.
Mereka tengah sibuk dengan Hpnya masing-masing. Pengantin prianya tengah bermain game, sedangkan pengantin wanitanya tengah membaca sebuah cerita di apk oren.
"Terus sekarang gimana?," Pengantin pria bersuara di kala keheningan melanda mereka berdua.
"Ya mau gimana lagi, kan emang takdirnya gitu."
"Hmm, terus ini kita tidurnya gimana?gak mungkin kan tidur seranjang?."
"Yaa nggak lah yakali."
"Baguslah kalau gitu."
"Hmm."
Dan selanjutnya suasana di kamar itu kembali hening, sampai keduanya tertidur.
Jadi segitu aja ygy prolognya jangan banyak-banyak mheheheh. Oiyah kalau misal ceritanya gaje mohon dimaklumi karena aku baru pertama kali buat cerita ini🙂.
Kalau begitu see youu gess😉
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
Teen FictionDikisahkan tentang seorang gadis bernama Verlyn Saquella Genandra yang dijodohkan paksa oleh kedua orang tuanya dengan teman semasa waktu dirinya masih kecil yang bernama Glaren Satria Klarenzo. Awalnya sih kedua orang tua mereka bertemu untuk melak...