Happy reading 💐
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"HEH ANJENG JANGAN KEPUNG GW BANGSATT!""HEH JINGAN! BANTUIN GW GOBLOK!"
"LU BISA MAEN GAK SI ASU?!!"
"CIH, TOLOL BAT ANJIM LANGSUNG MATI"
Yah begitulah isi dari sebuah Markas yang bernama 'Aeros', bahkan ruang tengah yang tadinya rapih kini berantakan dengan bungkus makanan yang berada dimana-mana yang membuat markas seakan menjadi kapal pecah
Kini markas sedang berisik karena para anggota inti serta anggota lainnya tengah berkumpul sebelum nanti akan mengikuti balapan di jam 00.00 tepat
Salah satu anggota inti yang tengah duduk santai hanya bisa mengurut atas hidungnya melihat betapa berantakan dan berisiknya markas saat ketua mereka tidak ada
Ya, ketika sang ketua sedang berada urusan di negara lain untuk beberapa hari maka sudah dipastikan bahwa setiap harinya markas akan berisik dengan umpatan anggota lain yang sedang berkumpul, entah itu saat ada yang bertengkar akan masalah kecil, mabar game, bahkan ada yang memilih tidur dan mengemil sembari menonton tv/Netflix di markas,
Jika kalian bertanya dimana sang ketua sekarang maka jawabannya adalah Italia. Sang ketua mempunyai urusan penting yang membuatnya harus turun tangan untuk pergi sendiri.
"HEH JANCOK! TANGAN GW KEINJEK KAKI LU ANJIR!"
"DIH BUKAN GW ANJIR! NOH SI BARA"
"GAK SENGAJA WOI SUMPAH!"
"HALAH TAI LO!"
"AAAAAAA MAMAKKK!!"
"JANGAN KESITU BANGSAT!"
"KUDA YANG MANA KUDA YANG MANA~"
"HEH! KAGAK USAH NYANYI SUARA LU FALES ANJIM!"
"BODO!"
"WOILAHHH COK GW KALAHH!!"
Anggota inti yang sudah sedari tadi mendengar kebisingan itupun berdiri dan menghampiri beberapa anggota inti yang masih pada mengumpat entah karena apa
"BERISIK" ucapnya dengan sedikit kencang
Beberapa anggota yang sedaritadi masih bergelut itupun seketika berhenti dan menutup mulut mereka rapat-rapat saat wakil dari ketua mereka sudah turun tangan
Anggota inti lain yang tadi duduk pun perlahan berdiri dan menghampiri salah satu dari mereka yang sedang menegur kebisingan markas
"Biarin ajalah, gak ada bos ini kan?" Ucap salah satunya sembari menepuk pelan punggung wakil ketua mereka itu
Sedangkan wakil ketua itu hanya menghela nafas kasar dan berjalan kembali ke sofa yang tadi ia duduki
"Lanjutin aja, asalkan jangan terlalu berisik." Salah satu anggota inti yang terkenal mempunyai sifat dingin itu berkata dengan nada datar pada anggota lainnya dan berjalan kearah tempat dimana sofa para anggota inti berada
Anggota lain yang mendengar itupun kompak menganggukkan kepala mereka dan kembali pada aktifitas masing² dengan masih adanya umpatan dan kebisingan yang sudah tak terlalu sekeras dan seberisik tadi
Anggota inti kini telah duduk dibangku khusus yang membentuk melingkar dengan bagian tengah nya yang kosong karena itu adalah tempat sang ketua duduk saat tengah berkumpul.
FYI: Anggota inti terdiri dari 6 anggota dengan tambahan ketua mereka.
"Kapan Ai pulang?" Tanya dari salah satunya yang bernama Geon Valsakar aditama dengan menaikan salah satu alisnya
"Besok,maybe?" Jawab laki-laki yang bernama Alkar Bagaskara zyan
"Ck, gw berharap malam ini dia pulang" ucap yang bernama Angkasa Badrick kaleo dengan decakan nya
Anggota inti menaikkan sebelah alis mereka karena tak biasanya seorang angkasa mengharapkan kepulangan ketua mereka, biasanya ia akan berdoa agar ketua mereka pulang lebih lama lagi agar ia bisa bebas tidur dimarkas tanpa melakukan apapun
"Tumbenan banget lu berharap Ai pulang cepet?" Ucap yang bernama Arga galentara sembari memakan makanan ringan yang tadi ia ambil dikulkas markas
"Ya...lu liat aja sekarang markas udah kek ape berantakan nya gak ada Ai, kalo ada Ai kan udah pasti kagak ada yang berani tuh" jawab Angkasa dengan mengambil makanan milik Arga yang kebetulan duduk disebelahnya
Arga yang sedang mendengarkan jawaban dari angkasa mengangguk dan setelahnya terkejut saat tangan lain mengambil makanan ringan yang sedang ia pegang
"Heh! Makanan gw njim, balikin!"
Ucap arga sembari mencoba untuk mengambil makanan ringannyaSedangkan angkasa tak menghiraukan dan dengan santai memakannya,, Arga yang kesal pun langsung bergerak mencubit paha Angkasa dengan kencang sampai sang empu mengaduh kesakitan dan tergerak menaruh makanannya ke meja yang ada di tengah-tengah sofa yang sedang mereka duduki dengan mendesis dan mengusap paha nya yang tadi dicubit keras oleh arga
Sedangkan si pelaku pencubitan hanya tersenyum puas dan mengambil makanan ringan nya kembali dengan raut bahagia tak menghiraukan angkasa yang masih meringis kesakitan
"Shh...Anjim sakit tolol" ucap angkasa dengan mengelus paha nya yang nyut-nyutan
"Ck, sape suruh lu ambil makanan gw" ucap Arga santai sembari memakan makanan ringannya dengan tenang
"Ambil aja sa, noh di kulkas penuh" ucap yang bernama Jendral Arsarendal dengan sembari memainkan handphone nya tenang
Angkasa yang mendengar itupun langsung berdiri dan berjalan kearah kulkas dan mengambil beberapa snack ringan dan setelahnya kembali duduk disofa sembari menatap sinis Arga
Arga yang merasa ditatap pun menoleh dan menatap balik angkasa yang sedang memakan snack nya dan setelahnya ia mengedikkan bahu tak peduli
"Terus soal tawuran tempo lalu?" Tanya yang bernama Marvel Lionkara arvel dengan serius
Mendengar itu Arga dan Angkasa langsung memberhentikan acara makan mereka dan ikut memandang serius
"Yaa....Aiden udah tau, pasti." Jawab Alkar dengan serius
"K-kalo udah tau berarti secepatnya Ai pulang, kan?" Tanya Angkasa pelan
"Pasti." Jawab arga
"Gw gak terima mereka main curang" ucap Geon sembari mengepalkan tangannya kencang
"Mereka itu licik. Buktinya, mereka bawa senjata yang padahal sebelum tawuran gak ada keterangan senjata boleh bawa/diperbolehkan" ucap Jendral datar
"Hah, biasalah jen lo tau kan siapa ketua nya?"
Ucap angkasa sedikit terkekeh"Cih, anggota sama ketua sama-sama licik." Ucap arga berdesis
"Sampah." Desis Geon
*End-
Buat yang udah baca makasih ya...💐
Next part>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
AEROS
Teen FictionAeros adalah sebuah geng motor yang sudah menguasai beberapa wilayah Indonesia, mereka adalah geng motor yang menaungi lebih dari dua ribu anggota,,berkedudukan geng terkuat dengan didampingi oleh ketua mereka Aiden Gavin Altair, sosok dingin dan ir...