1.

20 5 0
                                    

"Lana." Aku memanggil Lana yang berada di samping ku. Lana yang sedang sibuk dengan handphone nya menoleh kearah aku. "Kenapa?" Tanya nya. Aku diam sejenak, lalu tiba tiba perut ku bunyi. Lana pun mendengarnya. Aku hanya tersenyum ke arahnya. "Kamu lapar?" tanya Lana kepadaku. Aku mengangguk kecil. "Kenapa ngga kekantin?" tanyanya.

"Aku tadi cari kamu buat kekantin bareng. Tapi aku ngga nemuin kamu ada dimana." ucapku. Lana menghela nafasnya, "Kenapa ngga sendiri aja ke kantin nya Keyraa." Aku terdiam tidak membalas perkataan Lana.

Lana kemudian menarik tangan ku, aku memasang muka heranku lalu aku bertanya "Mau kemana?" Lana memutar bola matanya malas. "Ya ke kantin lah! Kamu kan lapar." ucapnya.

Saat diperjalanan kantin, aku melihat ada paduan suara yang sedang berlatih. Aku memperhatikan nya terus. "Wah paduan suara nya bagus." ucapku dalam hati. Tiba tiba tangan ku di tarik oleh Lana.

"Kamu liat apasih? katanya lapar ayo ke kantin nanti keburu masuk." omel Lana. Aku pun mengikuti perkataan Lana. Aku berjalan menuju kantin.

Sesampainya dikantin aku langsung membeli makanan yang ingin aku makan. Baru saja aku ingin memasukan makanannya kedalam mulutku Lana bertanya kepadaku.

"Tadi kamu liat apa sih? fokus banget." tanya Lana kepadaku.

"Aku liat paduan suara yang lagi latihan." jawab ku. Aku mengaduk adukan makanan ku lalu aku masukan makanan nya kedalam mulut ku.

Lana menjawab, "Kau ingin masuk paduan suara?"

Aku berpikir sejenak. "Yaa.. sepertinya aku ingin masuk paduan suara, tapi pasti ibu tidak mengijinkan aku untuk bernyanyi."ucap ku. Lana heran, "Kenapa tidak mengijinkan kamu untuk bernyanyi?"

"Ngga tau." jawab ku. Aku melanjutkan memakan makanan ku. Lana tidak mengajak ngobrol lagi, mungkin dia tidak mau menganggu aku yang lagi memakan makanan yang dibeli.

***

Aku sekarang sudah ada di rumah. Aku ingin izin ke ibuku untuk mengikuti ekskul paduan suara. Tapi aku masih ragu takut kalau tidak akan di izinkan. Aku melihat ibuku yang sedang menjemur pakaian. Segera lah aku menghampiri ibu untuk membantu.

"Tumben bantuin ibu, biasanya juga kamu sibuk dikamar main hp." ucap ibuku saat aku ingin mengambil baju untuk di jemur, bermaksud ingin membantu.

"Ish aku kan anak baik jadinya bantu ibu. Aku sibuk di kamar juga ngerjain tugas." Aku beralasan. Ibuku menjawab, "Halah alasan. Kamu bantu ibu juga ada mau nya kan?" Dalam hatiku bertanya kenapa ibu tau sekali kalo aku sedang ada maunya. "Jadi gini bu.." Aku menjeda ucapan ku. 

"Apa? udah cepet kasih tau ibu apa yang kamu mau." Ibuku sudah tidak sabar mendengar apa yang aku mau. "Anu aku boleh gak masuk paduan--" Belum sempat aku melanjutkan perkataanku ibu ku sudah menjawab, "Gak boleh! udah berapa kali si ibu bilang kamu gaboleh nyanyi dan gaboleh masuk paduan suara." Aku kecewa mendengar jawaban ibuku. Apa alasan nya sampai aku tidak boleh bernyanyi?

"Apa alasan ibu larang aku nyanyi?" Aku sangat menunggu jawaban ibuku tetapi ibuku tak kunjung menjawab pertanyaan ku. Aku sudah kesal, aku memutuskan untuk pergi ke kamarku.

***

Jam istirahat aku gunakan untuk berdiam ditaman sekolah sambil mendengarkan musik kesukaanku. Tak sengaja akupun ikut bernyanyi. Aku menyelesaikan nyanyian ku. Aku melepas headphone yang aku pakai untuk mendengarkan musik. Tiba tiba aku mendengar suara tepuk tangan dari arah belakang. Akupun langsung melihat kearah belakang. Banyak orang yang bertepuk tangan setelah aku bernyanyi. Aku tersenyum tapi aku jadi malu. Aku langsung pergi meninggalkan taman.

Aku pergi ke kelas. Di dalam kelas aku malah disambut dengan kata kata ;

"Wah suara keyra ternyata bagus juga ya. Liat deh video nya." ucap salah satu siswa yang notabene nya adalah ketua kelas. Namanya adalah Vanya. Vanya memperlihatkan video yang ada di handphone nya kepada teman nya.

"Aku udah liat kok. Emang bagus banget suara keyra, baru pertama kali kita denger suara keyra. Kalau ada tugas nyanyi pun Keyra pasti nyanyinya cuman di depan guru aja, ngga di depan kita." ucap teman vanya yaitu Dita.

Aku langsung duduk di kursi ku. Sudah ada Lana disana. Lana tiba tiba memberikan handphone kepadaku yang berisikan aku sedang bernyanyi. "Ibu kamu ngga punya Instagram kan?" tanya Lana. "Punya." Aku mengigit jariku, panik. Takut kalau ibuku akan melihat video ku bernyanyi.

"Udah tenang aja Key." Lana berusaha menenangkan ku.

***

Aku sudah berada di rumah. Matahari sebentar lagi terbenam. Aku pulang terlambat karena mengerjakan tugas kelompok.

Saat aku ingin memasuki kamar ku, aku dipanggil ibuku; "Keyra!" Aku berusaha untuk tidak terlihat panik. Muka ku usahakan biasa saja. Dengan membaca bismillah aku menghampiri ibuku. Aku sudah siap disemburi omelan omelan ibuku yang melihat aku bernyanyi di tempat umum.

"Kenapa bu?" tanya ku saat sudah berada di dekat ibuku. Ibuku duduk di kursi meja makan. Tangan nya sedang memegang handphone. Yang semula ibuku fokus dengan handphone nya, kini ia melihat kearah ku sambil memberikan handphone nya kepada ku.

Aku melihat handphone ibuku, ada aku disana yang sedang bernyanyi. "Apa ini maksudnya? Udah ibu bilang jangan nyanyi didepan umum. Intinya ibu larang kamu buat bernyanyi." ucap ibuku sambil mukanya memerah menahan amarahnya.

Aku berusaha untuk tidak membentak ibuku, aku berkata "Tapi apa alasan ibu larang aku nyanyi? Aku ingin jadi penyanyi hebat." Aku sangat butuh penjelasan ibuku yang selalu saja melarang aku untuk bernyanyi.

"Kamu gak akan ngerti Keyra.." ucap ibuku dengan nada sedih. Bagaimana caranya aku bisa mengerti padahal ibu saja belum memberi tahu alasan aku dilarang nyanyi.

"Maka dari itu bu, jelasin kenapa ibu larang aku." Aku bertanya lagi, Aku sangat sangat ingin tau alasan ibuku.

"Waktu ibu muda, ibu adalah seorang penyanyi. Kata orang orang suara ibu sangat bagus. Ibu bernyanyi bersama teman dekat ibu. Tapi saat ibu sedang melakukan kompetisi, ibu berduet dengan teman ibu. Saat penjurian ibu yang mendapatkan suara paling bagus. Teman ibu iri, dia mengambil benda tajam lalu menggoreskan benda itu ke leher ibu. Goresan itu yang buat ibu gak bisa nyanyi lagi. Dan alasan ibu larang kamu, ibu takut ada seseorang yang iri dengan mu lalu menjahati kamu keyra." Penjelasan ibu membuat ku meneteskan air mata. Aku memeluk ibuku.

"Tenang ibu, aku pasti bakal jaga diri aku." ucapku menenangkan ibu.

"Ibu izinin kamu buat masuk paduan suara dan bernyanyi. Asal kamu jaga diri kamu. Jangan terlalu percaya dengan seseorang keyra."

Akhirnya penantian ku di izinkan bernyanyi oleh ibuku tercapaikan. Terimakasih ibu sudah memberiku izin!

"Makasih ibuu!"

- S E L E S A I -

Keyra Ingin Bisa Bebas BernyanyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang