ch.13

228 25 1
                                    

(Name) x Sae

Setelah beberapa jam nongkrong di cafe, merekapun pulang ke rumah masing masing.

Tentu (name) di antar oleh sae. Tapi sebelum itu, (name) tampak belum ingin pulang.

"(Name), mau jalan jalan dulu ga?" tawar sae sambil memasang kan helm ke kepala (name).

"Mau." singkat nya.

"Funpark mau?" tanya nya lagi. (name) tampak sedikit bersemangat, lalu ia mengangguk.

Sae tersenyum tipis. "Ayo naik, nona"

"Alay."

"Alayfyutu"

"IHHH SAEE" wajah (name) sedikit memerah, ia memukul mukul punggung sae.

"Atututuu, lucu nya." sae mulai menyalakan motor nya.

"Pegangan, nanti jatuh" suruh sae.

"Gamau"

"Oke" Tanpa aba aba, sae langsung tancap gas dengan cepat yang membuat gadis tersebut memeluk tubuh nya.

"APASI, MODUS YA?!"

"Hehehe"

Malam ini.

(Name) dan sae tampak bersenang-senang di funpark, dengan bermain dan membeli makanan yang terjual disana.

"Sae, lihat deh!" (name) menunjuk ke arah permen kapas yang lucu itu.

"Permen kapas nya lucu." ucap (name). Tanpa berfikir panjang, sae langsung melangkah ke arah penjual itu dan membeli satu buah kapas berbentuk bebek itu.

'HWHWH PEKA BGT.' (name) dalam hati.

Tampak lelaki itu melangkah ke arah nya sambil membawa permen kapas itu, ia memberikan nya kepada (name).

"Ini, khusus untuk bocil"

(name) mengambil permen kapas yang di berikan dengan  perasaan senang.

"Aw aw, MAKASII SACCHANN" (name) memakan sedikit permen kapas itu, melihat wajah bahagia (name) saja sudah sedang, apalagi dengan wajah cantik nya.

"Sama sama" dengan tiba-tiba, sae mengelus surai (name). (Name) pun menatap dengan  bingung.

"Duduk dulu yuk? Aku pengen ngomong deh" tawar sae

"Mau ngomong apa? Langsung aja deh sa" jawab (name) yang masih memakan permen kapas nya.

Karena balasan sang gadis, sae langsung menarik tangan (name) dan melangkah ke bangku umum disana. Aksinya sontak membuat (name) terkejut.

"Rame, aku pengen di tempat yang sedikit sepi." ucap sae

"IHH APASII, PASTI MAU MACEM MACEM"

"NGGA."




"Kata nya mau ngomong, tapi dari tadi diem?" (name) menatap bingung, ia membuang stik bekas permen kapas yang sudah habis di tong sampah di samping nya.

Sae diam sejenak, (name) tentu semakin bingung.

"Sa?"

"Gue suka lo."

(Name) terdiam dan mencoba mencerna perkataan sae. Namun sae terlebih dulu berbalik ke arah (name) dan mengambil kedua tangan (name), lelaki itu menatap iris mata gadis yang ia puja secara diam sejak lama.

"Kazuka (name), gue suka lo sejak lama. Sejak pertama kalinya kita bertemu, gue langsung tertarik sama lo, pemikiran lo, kepribadian lo, gue tertarik dengan semua tentang lo (name)." terlihat garis garis merah muncul di pipi sae, tapi ia mencoba untuk santai.

"Sae..." (name) menatap mata lelaki di depan nya ini.

"(Name), apakah bisa hubungan kita lebih dari teman..?" sae meneguk ludah.

"Will... U be mine?"

Setelah mengucapkan perkataan itu, suasana mulai sunyi. Tak ada jawaban dari sang gadis selama beberapa detik, sae perlahan menyerah.

"Sae... Gue mau kok, banget." perkataan (name), sontak membuat mata sae melebar.

"Aku sayaang bgt sama kamu, tapi hanya gengsi mengatakan nya. Aku suka ketulusan mu, aku suka ke perhatian mu, aku suka segalanya tentang mu. Hal yang membuat diriku tenang saat hanya sekedar menatap mu saja. Sae...  I want to be yours."

Senyuman hangat dan tulus yang mulai terukir di wajah (name), membuat sae tau bahwa apa yang dikatakan gadis ini adalah perkataan yang sebenarnya dari lubuk hatinya. Sae memeluk gadis yang sekarang menjadi pujaan hati nya.

"(Name)... Aku janji, janji gabakal ngecewain kamu. Aku janji bakal jaga kamu, aku janji bakal ngelindungi kamu." ucap sae, (name) memeluk lelaki itu kembali.

"Iyaa, (name) pegang janji sae kok." (name) mengelus elus punggung sae, sae tetap memeluk (name) selama beberapa menit.

Setelah itu sae melepaskan nya, dan menatap (name) dengan wajah bahagia.

"Sekarang panggil apa yah? Bubub?" sae dengan ekspresi berfikir nya.

"Ihh, gamau alay"

"Ga bole nolak, kamu aku panggil bocil sayang" ucap sae sambil mencubit kedua pipi (name) yang menurut nya menggemaskan.

"Aww! Aku ga bocil."

"Bocil sayanggg"

"SAEEEE"

Sae terkekeh kecil saat melihat wajah (name) yang memerah malu dan kesal nya, lalu ia menatap kearah photobooth yang tak jauh dari mereka.

"(Name), ayo foto disana" tawar sae, lalu (name) menatap photobooth itu.

"Ayoo!"

"Cinta akan abadi jika saat dua orang tulus di persatukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta akan abadi jika saat dua orang tulus di persatukan."






















Pict: pinterest.

Lara. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang