Papa? siapa dia? malaikat kah? atau....
Aku tersenyum ketika melihat seorang gadis kecil berlari memeluk seorang pria yang dia panggil dengan sebutan papa. Dalam hatiku, aku selalu bertanya, benarkah gadis kecil itu sudah mendapatkan kasih sayangnya dari pria yang dia panggil sebagai 'papa' itu? atau sebaliknya, gadis itu hanya berpura-pura.
Sudahlah, persetan dengan semua hal memuakkan itu. Aku berdiri dari posisi ternyaman ku dan menatap kearah pintu masuk.
"Benarkah akan ada orang yang mengisi rumah ini kelak?" pikirku
Namaku Zoe, tapi orang-orang lebih suka memanggilku dengan sebutan 'pelacur'. Aku akui, aku memang marah saat pertama kali mendengarnya, namun siapa menduga, aku akan menyukai panggilan ini sekarang.
"Apa kau sudah puas bermalas-malasan?"
Telingaku bergetar, menangkap sebuah suara memuakkan yang setiap hari kudengar, seorang wanita iblis baru saja menginjakkan kaki di kamarku dan langsung memaki ku dengan kemampuan bicaranya yang begitu hebat
"Mama? ada apa?" tanyaku sembari tersenyum, oh... tentu saja aku melakukan itu hanya berpura-pura, aku tidak mungkin membiarkan sembarangan orang melihat senyuman manisku.
"Berhentilah bermalas-malasan, calon kakak ipar mu akan datang sebentar lagi"
"Baiklah mama, aku akan bersiap-siap"
Wanita itu tersenyum palsu, kemudian keluar dari kamarku, sementara aku kembali merebahkan tubuhku diatas kasur.
"Menikah dan melahirkan? hal bodoh yang sampai kapanpun tidak akan pernah ada dalam list kehidupanku"
Ya, hari ini adalah pertunangan antara kakak tiri ku dengan putra keluarga Lee, jika aku tidak salah, nama si bodoh itu adalah Nathan.
"Nathan? sepertinya dia cocok dijadikan sebagai umpan" senyumanku merekah, membayangkan wajah tampan calon kakak ipar ku itu.
"Oke Zoe, mari mulai permainannya"
~⚜️⚜️⚜️~
"Tuan, nona kecil dari keluarga itu bukan putri kandung, tidak ada yang tau siapa nama aslinya, Tuan Hernandez hanya mengatakan jika anak itu dia adopsi dari rumah bahagia"
"Baiklah, setelah semua siap, kita akan berangkat menuju kediaman Hernandez"
🔹🔹
"Nak Nathan, kami sangat berbahagia jika Zela akhirnya dijodohkan dengan putra keluarga Lee"
"Tante, demi kebaikan bersama, Nathan tidak keberatan"
Senyuman Nathan membuat wanita itu ikut tersenyum, mereka menikmati jamuan makan malam setelah acara pertunangan rahasia itu dilakukan.
"Nathan, maukah kau menemani aku keluar sebentar?" tanya Zela, Nathan tersenyum, dengan lembut dia meraih tangan Zela dan menggandeng nya.
"Aku sangat bahagia meskipun pada dasarnya perjodohan ini hanya untuk kelangsungan perusahaan" ujar Zela
"Kenapa? kita bisa memulai dari awal semuanya, untuk sekarang mungkin aku belum menyukaimu, tapi jika sudah menikah, apa yang tidak mungkin?" ujar Nathan
