PROLOG

14 0 1
                                    

Derasnya hujan membasahi halaman dhalem Pondok Pesantren Al-Miftah dan membasahi tubuh Tihzani ia berdiri di tengah-tengah halaman membiarkan hujan mengguyur dan menghantam tubuhnya seakan-akan ia tak memperdulikan itu,ia terus memandang ke depan dengan tatapan kosong dan pikiran yang bergulat dengan sendirinya.

"mbak putri!!! masuk mbak! hujannya makin deras!"teriak Humairah gadis kecil yang merupakan adik iparnya itu

Entah di sengaja atau tidaknya Tihzani menulikan pendengarannya seakan-akan tak perduli lagi dengan kondisinya saat ini, sebenarnya Tihzani mendengarkan panggilan itu namun ia memilih untuk tetap menikmati buliran hujan itu

"ihh mbak! masuk! ntar kamu sakit mbak! ayo masuk!!!"teriak Humairsh lagi

"sudah lah ra...biarkan mbak mu sendirian biarkan dia nenangin dirinya sendiri" ujar ummi faiza sambil mengusap bahu humairah

"tapi ummi...nan-"

"hustt...udah ra...biarin mbak mu tenang yah nak..."

"ummi, aira tau mbak putri lagi bersedih tapi bukan kek gini juga caranya ummi ,kesehatan mbak putri nanti bisa berbahaya ummi..."

"ummi tau kok nak,tapi setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menenangkan dirinya sendiri ,udah yah kita masuk aja bantuin ummi masak"ajak ummi faiza kepada humairah dan merangkul pundak putrinya itu

                                                                                                 ***

"Mana janji kamu mas! mana mas! mana! bagaimana dengan impian kita mas! Zina udah ngak tau harus gimana lagi ngejalanin hidup ini!" teriak Tihzani menatap langit

"bagaimana dengan Zafran mas...dia masih butuh sosok ayah..."lirih Tihzani

"Zani..." panggil seseorang

"M-mas a-azizi?" tanya Tihzani kepada sosok itu

"kenapa sayang?"

"ngak... ini ngak mungkin!!!..." ujar Tihzani dalam hati

"Zani!!!" teriak ummi faiza.




next write nanti dulu yah simak terus kisah Tihzani dan dia....

see you babay lop youuu


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan dan Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang