Perawan Terus

2.4K 192 16
                                    

“Hah ... enak sekali ....” Kepulan uap hangat mengepul dari mulut Pak Kades, siapa lagi kalau bukan Naruto. Saat ini ia tengah berada di pemandian air panas, menikmati hari liburnya bersama dua rekannya yang kerap dibilang kembar tapi tak sama yakni Sasuke dan Sai. Keduanya baru selesai menjalankan misi dan sebagai hadiah, Naruto mengajak keduanya menikmati Onsen.
Naruto menyandarkan punggungnya pada tepi kolam dengan menengadahkan kepala di mana selembar handuk menutupi wajahnya. Dirinya benar-benar lelah dan rendaman air hangat seakan memijat seluruh tubuhnya.
Sementara itu, Sasuke memejamkan mata menikmati. Awalnya ia menolak saat Naruto mengajaknya ke sana. Namun, bukan Naruto namanya jika tidak bisa membujuknya.
“Kau sudah memberitahu Hinata?” celetuk Sai tiba-tiba. Ia berendam di sisi kiri Naruto sementara Sasuke di sebelah kanannya.
“Dia menginap di rumah ayah bersama anak-anak,” jawab Naruto tanpa mengubah posisi.
Mendengar itu, Sai menoleh menatap Sasuke dari posisi. “Bagaimana denganmu, Sasuke?”
Sasuke hanya diam bahkan seakan tak mendengar meski sebenarnya ia mendengar dengan jelas pertanyaan Sai.
Sai terus memperhatikan Sasuke meski pria itu mengabaikannya. Sontak lama-kelamaan hal itu membuat Sasuke risih.
Sasuke membuka mata dan menoleh menatap Sai dengan mangekyou sharingan aktif. Melihat itu, Sai hanya tertawa kecil.
“Maaf kan aku,” ucap Sai seakan tahu ancaman yang mengintai meski Sasuke tak  mengucap sepatah kata. “Sebenarnya, aku penasaran akan sesuatu,” ucapnya kembali.
Sasuke tetap diam menunggu Sai bicara tanpa menghapus mangekyou sharingan dari mata kanannya.
Naruto mengambil handuk yang sedari tadi menutupi wajah kemudian menoleh pada Sasuke dan Sai saat tiba-tiba merasakan hawa membunuh.
Sai membuka suara. Ia mengatakan, “Sakura adalah kunoichi yang menguasai byakugou. Jadi, apakah dia perawan terus?”
Eh?
Eh?
“Heee! Apa maksud pertanyaanmu, Sai!”  pekik Naruto hingga ia berdiri dan menunjuk wajah Sai.
Sai tersenyum seperti biasa hingg mata ya menyipit. “Byakugou adalah tehnik khusus yang memudahkan penggunanya menyembuhkan diri, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan menjadikannya tetap awet muda. Jadi aku penasaran, apakah Sakura menggunakan byakugou agar membuatnya selalu perawan?”
Naruto yang awalnya terkejut dengan pertanyaan Sai, pada akhirnya justru memikirkan hal yang sama. Ia pun menatap Sasuke seakan memintanya menjawab.
Sai melakukan hal serupa, menatap Sasuke menunggunya menjawab rasa penasarannya.
Sasuke tertunduk di mana kepulan uap panas seakan mengepul dari kepala. Wajahnya telah memerah seperti buah tomat kesukaannya. Ia tak mengerti bagaimana bisa Sai menanyakan sesuatu yang bersifat pribadi seperti itu.
“Hm, kau benar, Sai. Aku jadi ikut penasaran,” ucap Naruto dengan ibu jari menekan dagu seakan tengah berpikir keras.
Tangan Sasuke terkepal kuat. Ia justru berpikir Naruto dan Sai tengah membayangkan hal jorok mengenai istrinya.
Di tempat lain, Sakura tengah menyiapkan makan malam sampai tiba-tiba ia mendengar suara ledakan.
“Kami-sama, suara apa itu?” ucap Sakura merasakan lantai bergetar.
Kembali ke pemandian air panas di mana Naruto, Sasuke dan Sai berada sebelumnya, tempat itu kini telah hancur. Sasuke mengeluarkan susanoo untuk memberi pelajaran pada Naruto dan Sai karena telah memikirkan hal mesum mengenai istrinya.
“Semua ini salahmu, wajah pucat,” maki  Naruto saat keluar dari puing-puing bangunan. Untung saja ia sempat menyelamatkan diri menggunakan mode kurama, jik tidak, mungkin dirinya sudah di alam lain sekarang.
“Jika kau lupa, kau juga setuju dengan pikiranku.”

***

Sasuke pulang dengan suasana hati yang tak terkendali. Ia masih kesal pada Naruto dan Sai.
“Okaeri, Anata.” Seperti biasa, Sakura menyambut Sasuke saat ia tiba di rumah. Wanita itu selalu peka dengan kehadirannya bahkan meski ia telah menutup aliran chakra.
“Anata ... ada apa denganmu?” tanya Sakura melihat wajah Sasuke tak seperti biasanya. Ia seakan tahu Sasuke tengah kesal akan sesuatu.
“Di mana Sarada?” Bukannya menjawab, Sasuke justru menanyakan keberadaan sang putri satu-satunya.
“Pergi menjalankan misi tadi sore. Ada apa? Apa telah terjadi sesuatu?” Sakura masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Ia amat penasaran.
Sasuke meraih tangan Sakura dan menyeretnya ke kamar. Dikuncinya pintu kamar dan didudukkannya Sakura di tepi ranjang.
“Anata? Apa yang terjadi?” Sakura terus bertanya sementara Sasuke juga terus diam. Pria itu justru merebahkan istrinya itu dan menindihnya.
Sakura mulai cemas, ia menggunakan kekuatannya guna melihat apakah mungkin Sasuke telah meminum sesuatu yang salah. Tapi, ia tidak menemukan apapun.
Sasuke telah memposisikan miliknya setelah menanggalkan celana Sakura. Dan dalam sekali hentak, benda keras tak bertulang itu pun melesak membuat Sakura meringis samar.
Sasuke tetap diam selama beberapa saat tanpa bergerak. Hal itu mendorong keingintahuan Sakura yang semakin menjadi.
Perlahan Sasuke menunduk menatap lurus netra jernih wanita yang paling dicintainya itu. “Apa kau menggunakan byakugou agar selalu perawan?”
Mata Sakura melebar. Ia terkejut dengan pertanyaan suaminya tersebut.
“A-- Anata ... apa maksudmu?”
“Kau bisa menyembuhkan luka dengan tehnik itu. Apa kau juga menyembuhkan selaput daramu setelah kita melakukannya?”
Sakura menatap Sasuke dengan pandangan tak terbaca kemudian menoleh mengalihkan pandangan.
“Apa kau keberatan dengan hal itu?” tanyanya dengan suara pelan.
Sasuke terdiam. Ia tidak marah, hanya saja ....
“Kenapa? Apa semua demi aku?” tanya Sasuke. Ia mengira Sakura melakukannya agar ia senang. Padahal, meski Sakura tak melakukannya sekalipun, tak pernah terbersit dalam pikirannya untuk melakukannya dengan orang lain jikalau terdapat perubahan rasa saat mereka bercinta.
Sakura memejamkan mata sejenak kemudian menatap Sasuke dengan tangan terangkat membingkai wajahnya. Sebenarnya ia malu mengatakannya tapi, ia tidak ingin Sasuke salah paham.
“Aku tidak bisa mengembalikan selaput daraku seperti semula. Yang kulakukan, aku hanya menyembuhkannya untum mengurangi rasa perihnya. Aku hampir tidak bisa berjalan setelah kita melakukannya dan itu sedikit membuatku  tidak nyaman saat melakukan pekerjaanku. Jika yang kulakukan membuatmu tidak menyukainya, mulai sekarang, aku tidak akan melakukannya lagi,” ungkap Sakura.
Sasuke terdiam di mana wajahnya mulai terasa panas. Rasanya memalukan mendengar Sakura mengatakan itu, mengatakan dirinya tak bisa berjalan setelah mereka melakukannya. Ucapan Sakura seakan-akan menunjukkan betapa beringasnya dirinya.
Sasuke menjatuhkan tubuhnya dan memeluk Sakura erat. “Maaf,” ucapnya. Maaf karena sudah menuduh Sakura juga maaf telah membuat Sakura kepayahan saat bekerja.
Sakura tersenyum tipis dan mengatakan, “Tidak perlu minta maaf, Anata. Daripada itu, kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu?”
Sasuke melepas pelukan dan kembali pada posisi sebelumnya, meninggalkan satu tangannya guna menopang berat tubuh.
“Tidak ada. Tiba-tiba saja aku terpikirkan hal itu,” jawab Sasuke tak ingin memberitahu Sakura apa yang sebenarnya terjadi. Tak mungkin ia mengatakan semua  berawal dari pertanyaan Sai.
“Kalau begitu, aku akan melakukannya dengan hati-hati,” ucap Sasuke dan mulai menggerakkan pinggulnya.
Wajah Sakura tampak memerah. Mau melakukannya dengan hati-hati jika ukurannya tetap seperti itu, tetap saja akan membuatnya ngilu setelah melakukannya.
Sakura mengalungkan tangannya di leher Sasuke dan menariknya lalu berbisik di telinga. ”Tidak apa-apa, lakukan seperti biasanya bahkan lebih jika kau menginginkannya karena aku ... menyukainya.”
Bisikan Sakura bagai mantra yang terus berdengung di telinga Sasuke. Niat bermain dengan pelan pun sirna digantikan hasrat yang kian meningkat hingga permainan mereka malam itu berjalan lebih kasar dan menggairahkan dari biasanya.  

***** The End *****

Entah kenapa tetiba muncul ide ini 😆 jadi sebelum hilang, langsung aja kutulis dan  jadilah one shoot.
Sebenarnya emang sengaja one shoot sih. 😅
Untuk cerita mangkrak yang lain, jangan ditunggu, ya. Please, jangan nunggu, serius. 🤧
*Kayak ada yang nunggu aja 🙄
Plak!
Oke deh, sekian cuap-cuap ga pentingnya. Semoga kalian terhibur dengan one shoot absurd ini setidaknya sebagai obat cerita lainku yang udah berdebu 🤧🤧
See you next story 😘😘😘
Muach! Muach!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perawan Terus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang