Part 3

5 0 0
                                    

Selamat membaca jangan lupa jadikan favorite dan bintangnya guys😉

Semua telah berkumpul diruang tamu bahkan Azka juga sudah datang dengan sepedanya.

"Yah Mas sama Azka coba cari di taman dan tempat bermain sekitar rumah dulu,siapa tau Ara ada disekitar tempat itu."

"Iya,nanti Ayah coba cari yang agak jauhan."

"Yaudah Mas sama Azka berangkat dulu keburu Magrib nanti.Assalamualaikum" pamitnya sambil menyalami kedua orangtuanya diikuti Azka.

"Walaikumsalam,kalian hati-hati jangan lupa berkabar."

"Iya Yah."

Setelah kepergian Arsyad,ayah juga pergi menggunakan mobilnya dan melarang bunda ikut dengan alasan kalau Ara pulang nanti gak ada orang dirumah,akhirnya bunda pun menunggu dirumah sambil terus berdo'a.

--------

Setelah mereka makan siang dan jalan-jalan di mall si Om permen mengajak Ara kerumahnya,dia membiarkan Ara bermain dan memakan jajanan yang dibelikannya tadi hingga tertidur di sofa.

"Huh akhirnya tidur juga tu bocah cerewet,bikin pusing aja manah berantakan rumah lagi" dumelnya kesal.

"Bi,bibi cepat bereskan rumahnya pusing saya melihatnya."

Tak lama bibi datang dengan tergopoh karna rumah yang lumayan luas "Baik tuan."

"Apa yang harus aku lakukan dengan anak itu,aku sungguh malas mendengar ocehannya yang tidak berhenti,membuatku pusing saja,mengesalkan sekali" monolognya sambil berjalan menuju kamarnya.

-------

"Ar kita udah cari dua taman dan tempat main yang biasa kita bawa adek Lo kesana,tapi Ara gak ada juga.Kita istirahat dulu bentar ya cari minum."

"Iya" merekapun pergi ke warung terdekat untuk membeli minum dan duduk kursi yang disediakan.

"Kira-kira adek Lo pergi kemana ya sampai seharian gini gak balik,apa ortu Lo gak ada musuh/saingan gitu takutnya adek Lo dijadikan umpan sama mereka buat ngehancurin Ayah Lo."

"Setau Gue gak ada" tapi dia juga diam sambil berpikir apakah ada yang benci terhadap keluarganya selama mereka pindah kesini.

"Bukan apa-apa Gue takut Ara ada yang nyulik,gimana pun Ara udah kayak adek Gue juga,Gue juga sama khawatirnya sama Lo."

"Huft Gue bener-bener takut Ka,takut Ara kenapa-napa apalagi jika ada kemungkinan Ara diculik" ujarnya lesu.

"Lo tenangin diri Lo dulu jangan sampai Lo juga kacau nanti Bunda makin tambah sedih."

"Lo bener Ka,Gue harusnya gak gini kasian Bunda dirumah pasti Bunda lebih sedih dan merasa bersalah banget" jawabnya sambil melihat ke jalanan.

"Yaudah yok lanjut lagi yang semangat" dan hanya dijawab deheman oleh Arsyad.

--------

"Ya Allah dimana kamu nak,jangan buat kami khawatir sayang Ayah harap kamu baik-baik aja diluar sana" monolog ayah sambil melihat kiri kanan.

Ayah pun menepi sebentar guna menelfon Arsyad."Halo...Assalamualakum Mas,gimana?"

"Walaikumsalam Yah,belum ketemu Yah Arsyad udah datangi taman tempat biasa kita main tapi belum ada tanda-tandanya Yah."

"Ya Allah...Kita pulang saja dulu Nak sudah mau Magrib nanti kita bicarakan lagi dirumah.Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Ayah pun melanjutkan perjalanan untuk kembali kerumah,sambil melihat-lihat disepanjang perjalanan.

Setelah sampai dirumah ternyata semuanya sudah berkumpul termasuk Azka yang masih bersama Arsyad.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BANGKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang