KATA PENULIS

21 3 0
                                    

Halo para readers!

Minvie kembali hadir dengan membawa story yang menurut author adalah cerita impian yang ditunggu-tunggu oleh minvie sendiri.

Ide cerita ini muncul ±2 tahun yang lalu. Yaa berhubung gak bisa menuangkan dalam tulisan, susah me-manage waktu dan lain hal jadi baru sekarang deh. But, it's okay lagi pula cerita ini Minvie bikin untuk sekedar mengisi waktu luang dan pastinya menghibur para pembaca.

Sebelumnya spoiler dulu, akan ada banyak kata pengulangan nama 'Lian' & 'Liel' juga tokoh lainnya. Karena minvie mau ambil dari latar si tokoh utama Lian yang masih berusia 6 tahun, supaya kelihatan polos dan lugu gitu lah. Asyiiikkk!

Okey cus aja!!

Ket:

Liel itu Cowok! nama aslinya Gabriel (Riel) tapi berhubung Lian cadel dengan kata yang banyak R dan L nya jadi— yaa gitulah.

Lian itu cewek!

___________________

CUPLIKAN ADEGAN


"Kata Kak Danu, orang dewasa itu lemah. Dikit-dikit nangis."—Lian.

🥀🥀🥀

"Kak Danu?" Lian menatap arah pandang Kak Danu yang memandang lurus ke depan sana.

"Ya?"

Jawaban singkat Kak Danu membuat Lian yakin bahwa sang Kakak sedang tidak baik-baik saja. Tapi selayaknya anak kecil pada umumnya, Lian hanya bisa melihat tanpa berani bertanya.

Hamparan rumput kering di depan sana menjadi objek utama bola mata bulat milik Lian. Semilir angin menerbangkan beberapa helai rambut hitam sepundaknya. Jika kebanyakan orang akan senang dengan hal itu, berbeda halnya dengan Lian yang sangat membenci angin ketika berhasil menerbangkan beberapa helai rambut.

Rasa geli dan risih.

Tapi ini bukan tentang angin, juga bukan tentang rasa benci dengan rambut yang menggesek permukaan kulit nya, melainkan tentang Kak Danu dan suasana sore kala itu.

•••

"Liel?"

"Hm?"

Lian menunjukan buku catatan tebal miliknya kepada Liel.

"Apa kamu tau arti kata sialan?"

Mendengar pertanyaan Lian, Liel berpikir sejenak lalu menggeleng. "Tidak tahu, tuh."

"Apa kamu yakin? Coba ingat-ingat dulu!" Lian berusaha untuk mencari tahu arti kata 'sialan' yang sama sekali tidak ia ketahui. Lian yakin bahwa Papa ada maksud tersendiri ketika menamainya dengan sebutan 'sialan'.

•••

"Liel!" Panggil Lian.

"Apa?"

Dengan semangat Lian berlari tetap ke arah Liel yang kini sedang duduk di depan ruko sembari membawa keylimba ditangan nya.

"Hari ini ulang tahun Papa, Liel!" Seru Lian dengan menggebu-gebu.

LILIAN (Izinkan Aku Memeluknya, Tuhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang