Pertemuan Pertama

75 1 0
                                    

[Bandara, (lokasimu), 4 November 2023]


pengumuman, para penumpang untuk segera memasuki pesawat.”

Akhirnya, tiba juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, tiba juga. Dalam situasi canggung, mereka tak berhentinya berceloteh menceritakan masa lalu, sampai tak terasa perkembangan cepat putri kecilnya yg sudah menginjak kedewasaan. Sedari tadi, orang tuamu yang mengantar dan tidak memperbolehkan untuk kamu jalan sendiri. Mereka tak segan untuk membagi waktu untuk memprioritaskan (/keluargamu berapa orang) terlebih dahulu, meskipun merka berdua (/bekerja atau tidak). Kamu masih merasa tak enak, sebagai (/saudara ke-/tunggal).


"ayah, ibu aku akan menetap pindah sekolah terimakasih karena telah memberiku izin, jagalah diri kalian baik-baik." lirihmu, sambil mendekap mereka dengan terharu, perpisahan yang harus terjadi meskipun secara harfiah hati terus menolak dan tertahan.

Ayah: "jangan lupa kabari kami ya. Nanti kami kirimkan setiap sebulan makanan dan juga uang."

“tidak usah repot, ayah aku akan bekerja sambilan kehidupan di sana cukup besar biayanya terimakasih juga berkat izin dan doa restu kalian hingga saya mampu bersekolah di Tokyo.”

Ibu: "demi kamu nak, gak apa. Kami sangat khawatir. Tekadmu sudah bulat kami tidak bisa berbuat apa-apa" terlihat mereka tak rela saat kamu sudah tepat berdiri di depan bandara. Tanpa sepengetahuan mereka, kamu sebenarnya adalah keturunan penyihir dengan bakat terkutukmu. Mereka hanya tau kalau kamu hanya menimba ilmu di sana. Tak ada yang janggal kamu hanya membohongi mereka. Karena, kamu perlu mengetahui pengetahuan secara mendalam.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, hingga bulan purnama muncul, dihiasi dengan bintang bertebaran yg selalu siap berkelip. Kamu sudah masuk ke dalam pintu sekolah, perjalanan yang cukup melelahkan karena lokasi terpencil apalagi menanjak makin menguras energimu. Kepala sekolah datang menyambutmu, memasuki ruangan kosong sebelah milik Gojo dan Geto, kamu tiduran saking senangnya sampai kamu merasa enggan tidur. Lelahmu merasa hilang, apa yang kau nanti-nanti akan segera kejadian.

“setelah mengetahui aku punya bakat terpendam aku memutuskan untuk melatih diriku yang katanya kurang terampil karena aku juga bisa melihat kutukan, namun kutukanku sendiri aku dapat melenyapkan kutukan dan menciptakan kutukan baru, bahkan tubuhku sendiri tidak bisa ada yang sentuh.” lirihmu, kamu menatap ke arah tanganmu.

Kebetulan, saat kamu melihat orang di sekitarmu dipercaya bahwa kamu adalah orang pintar, mereka senang dan membayarmu lebih, namun kamu menolaknya karena hanya membantu lagipula itu murni dari hati. Sampai kepala sekolah yang sedang berjalan mencari murid baru, melihat kebaikanmu yg sedang membantu anak kecil sedang dilahap jiwanya dan dicabuti kulitnya. selama ini dialah yang selalu mengikuti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Careless (Gojo x You🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang