Yvaine;

343 30 7
                                    

"stand for evening star-; describe of beauty and pure love"

.

.

.

.

Bagi semua orang Jeon Jungkook adalah gambar keceriaan yang membawa bahagia menebarkan virus tawa dengan segal ide gila dalam kepalanya.

Tidak, Ia bukanlah siswa yang nakal. Suka mencari gara-gara dengan guru-guru disekolah. Sebaliknya, Ia malah menjadi salah satu anak teladan yang dijadikan contoh untuk para siswa.

Figuranya dengan senyum secerah musim panas itu yang paling bersinar diantara figura yang lain.

Di bawah foto berukuran lebar itu ada tulisan kaligrafi kecil yang menjelaskan sosoknya.

Jeon Jungkook
Teladan sekolah, contoh sebagaimana harusnya siswa.

Sang kawan pemilik senyum bodoh menatap replika foto itu bangga. Masih tak menyangka bahwa orang seperti dirinya memiliki kesempatan dalam hidup untuk menjadi teman seorang legenda.

"Jungkook-ah, Aku masih tidak bisa percaya." Adunya jujur. Jungkook mengakui kehebatannya, maka tersenyum bangga menepuk punggung sang kawan Ia memberikan selamat.

"Hidupmu memiliki satu yang berharga."

Kim Mingyu, selain wajah yang Tampan dan kepala yang tak memiliki beban pikiran atau pun kekhawatiran menemukan kelebihan lain. Tentu saja, ucapan selamat itu Ia terima dengan senang hati.

"Berjanji padaku, di masa depan kau tidak akan memiliki sahabat karib seperti diriku. Hanya ada aku!"

Itu konyol, Jungkook meliriknya aneh. Tapi dari pada membantah dan menimbulkan drama Ia malah mengangguk setuju. Walau pun sebenarnya Ia ragu. Mengapa permintaannya sangat—

Menggelikan?

Kalau bisa di bilang hidupnya memang kepalang sempurna. Ia bisa memperoleh apa pun seperti masa depan yang cerah. Di sekolah, tak ada yang tak menyukainya. Baik wajahnya dan kepribadiannya yang ramah. Semua menyukainya.

Jeon Jungkook bisa memilih pasangan hidup seperti mencabut kertas undian dimana didalamnya hanya ada angka keberuntungan.

Namun, di dunia ini setiap kelebihan diikuti kelemahan. Dan semua orang mengakui, tak peduli seteladan, sepintar dan secerdas apa pun Jungkook ternyata hanya manusia yang juga bisa mengambil tindakan bodoh.

Ketika lokernya di penuhi tumpukan kertas surat cinta, Ia malah berdiri menyoraki satu nama yang sama sekali— ajaibnya— tak menginginkan perhatiannya.

Kim Taehyung, manusia yang menjalani hari seperti air yang mengalir. Tak memiliki ambisi menjadi yang pertama namun keberuntungan selalu memilikinya sebagai penjemput piala. Kapten basket yang menjadi idola dan salah satu kebanggaan sekolah juga, sama seperti Jeon Jungkook figuranya menggantung di dinding siswa-siswi berprestasi.

Sayangnya pria ini memilki kepribadian tak tersentuh. Dingin dan menolak keramaian. Selalu melayangkan tatapan tak tertarik tiap mendapati beberapa orang mendatanginya sambil membawa sekotak cokelat.

"Tidak suka yang manis." Tolaknya telak pada seorang gadis terang-terangan di tengah lapangan basket ketika gadis itu datang dengan malu-malu. Semakin malu dibuatnya ketika, Taehyung berujar dingin menolak cokelatnya lalu membuka bungkus permen—

Semua orang tentu mengerti apa maksud pria itu. Ia menolak ungkapan cinta gadis malang tersebut.

Tapi caranya sungguh mengerikan, seolah Ia tengah merendahkan. Melihat kejadian tersebut beberapa orang yang memiliki niat yang sama tak lagi memiliki keberanian untuk memperoleh perlakuan yang sama. Terpaksa memendam rasa suka mereka dan mendukung sosok idola sekolah itu dari kejauhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang