[🎀] Chapter 01

1.2K 194 32
                                    

🏰Royal Victory

Pagi ini ratusan pelayan berjalan ke sana kemari dengan silih berganti, membawa semua pernak pernik yang dibutuhkan untuk kebutuhan nanti malam.

Tepatnya di Kerajaan Victory saat ini semua pelayan yang ada di sana tengah melakukan tugasnya untuk menjamu tamu nanti malam karena salah satu Puteri dari Raja James akan berulang tahun yang ke-17.

Beberapa hiasan gantung, meja putih panjang, dan pita pita merah terpasang di setiap sudut ruangan dan tak lupa bunga Rose putih favorit tuan Puteri sudah ada di setiap meja.

Saat semua pelayan sedang sibuk, kini seorang gadis berambut pirang tengah mengepel lantai sambil sesekali mengelap peluh di pelipisnya.

"Belle ambilah beberapa apel dari paman Eren dan bawa kemari." Gadis yang dipanggil Belle tadi menoleh pada seorang wanita paruh baya.

Meletakkan perlengkapan pel nya, Belle mengangguk. "Baik, bibi Yu."

Belle berjalan menuju halaman belakang dimana paman Eren berada, pelayan istana yang menjadi petani apel di lahan perkebunan milik Kerajaan.

Setelah sampai, Belle melihat paman Eren yang tengah memilah beberapa buah apel.

"Paman Eren, bibi Yu menyuruhku untuk mengambil apel yang sudah di pilih." Ujar Belle membuat paman Eren menoleh.

"Ah ya! Ambilah keranjang yang ada di sana, Belle." Ucap paman Eren menunjuk satu keranjang apel merah berukuran sedang pada Belle.

"Baik." Belle mengambil keranjang apel tersebut.

"Tunggu!" Suara paman Eren terdengar membuat langkah Belle yang akan pergi menjadi terhenti.

"Ada apa, paman?" Tanya Belle.

"Ini ada surat dari Pangeran." Paman Eren menyodorkan secarik surat pada Belle.

"Paman?" Belle menatap paman Eren dengan sedikit khawatir.

Paman Eren tersenyum. "Tidak apa apa, ambil saja! Siapa tau Pangeran merin-"

"Paman, jangan keras keras." Belle memotong.

"Maaf." Paman Eren terkekeh.

"Baiklah! Aku pergi dulu dan terima kasih suratnya." Ucap Belle setelah menerima suratnya.

Paman Eren hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Belle menyembunyikan suratnya di dalam saku bajunya dan berjalan masuk ke dalam.

Selalu saja seperti ini, lain kali Belle harus memperingati paman Eren untuk tidak menerima titipan surat dari Pangeran lagi.

Belle hanya tidak ingin Pangeran dalam masalah hanya karena sepucuk surat.

"Bibi, ini apelnya." Belle menyerahkan sekeranjang apel pada bibi Yu.

"Terima kasih, Belle! Sekarang kau bisa melanjutkan pekerjaan mu yang lain." Ujar bibi Yu ramah.

Belle mengangguk.

"Lalu dimana ibuku?" Tanyanya.

"Dia sedang memeriksa kebutuhan untuk hidangan nanti malam dan menyortir beberapa rempah di dapur." Sahut bibi Yu sambil menatap apel diatas meja.

Belle mengangguk dan kembali melakukan kegiatannya yang sempat tertunda tadi, yaitu mengepel lantai.

Tanpa di sadari, kini Belle tengah diperhatikan oleh seorang pria dari atas tangga dengan pakaian khas kerajaannya.

"Bagaimana? Sudah menyiapkan kado untukku, Pangeran Jeonel?" Seorang gadis berambut hitam datang menghampiri pria yang bernama Jeonel, yaitu Puteri Rein adik dari Pangeran Jeonel yang akan berulang tahun nanti malam.

Not A Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang