Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
dr. Yasa Alden Arkatama, Sp.PD
Yasa menatap bangga bordiran namanya pada scrub berwarna biru tua yang seharian ini ia kenakan. Jam di layar ponsel menunjukkan angka lima ketika Yasa akhirnya menutup laptop dan merapikan barang-barang pribadinya dari atas meja dan memasukannya ke dalam tas ransel kesayangannya.
Setelah mematikan AC dan lampu, Yasa bergegas keluar dan kembali menyapa dua perawat yang sama-sama sedang merapikan barang-barang mereka karena jam praktek telah selesai.
Hari ini Hari Jumat dan Yasa sudah diwanti-wanti untuk pulang ke rumah orang tuanya, bukan ke rumah mantan profesornya seperti hari-hari biasa.
Yasa mengemudikan mobil sederhana—bagi keluarganya—yaitu sebuah sedan honda civic berwarna hitam menuju kediaman orang tuanya.
Sebelum ke rumah, ia membelokkan mobilnya menuju rumah sakit besar yang cukup mengintimidasi dirinya. Rumah sakit milik keluarga besarnya yang tentu menjadi impian bagi Yasa.
"Ah, nikmatnya dijemput," gumam laki-laki berumur 40 tahun yang langsung memasuki mobil Yasa dan duduk di sebelahnya.
"Tiap hari lah jemput Mas di sini."
"Ogah," jawab Yasa pendek. "Rumah kita gak searah, Mas."
"Rumah orang lain itu, bukan rumah lo."
"Iya, gitu maksudnya," jawab Yasa malas berdebat.
"Beli donat dong di depan, Sa. Buat Naren."
"Gue juga mau, Mas."
"Yaudah lo yang beli sana," suruh Jagat—kakak laki-laki Yasa—sambil mengeluarkan kartu berwarna hitam.
Yasa berdecak pelan tapi tentunya tetap menuruti ucapan kakaknya itu. Ia menatap donat berbagai rasa di etalase dengan mata berbinar. "Mbak, beli dua lusin ya. Yang satu campur aja rasanya, satu lagi topping gula halus biasa aja."
Dengan semangat Yasa menenteng dua kotak berisi total dua lusin donat di tangannya. Ia tersenyum kecil sebelum memasukkan kotak-kotak itu di jok belakang.
"Beli berapa?"
"Dua lusin lah satu buat Naren satu buat gue."
Jagat menghembuskan napas pelan dan menatap Yasa dengan heran. "Umur udah 33 mending lo nyari cewek bukannya sibuk makanin donat gula."