MIRACULOUS

MIRACULOUS - PART 4

"Kau harus memberikan jawabannya padaku, apakah dia... sumber kesedihan untuk ibuku? Apakah lelaki ini... yang membuat ibuku menjadi orang gila?!"

"Haruto"

"Tante.. aku mohon, kau tau lelaki ini kan? Dia dulu satu sekolah dengan mima dan tante juga kan. Tolong ceritakan semuanya padaku."

"Fine! Aku akan ceritakan kepadamu. Tapi aku mohon, kau jangan mengganggap mima mu jahat karena hal ini. Dia benar-benar menyayangimu, kau adalah penyembuh baginya."

"Tapi bagaimana dengan ayahku? Mima sudah menyakitinya karena masih mencintai laki-laki itu"

"Dia menyayanginya, mima mu menyayanginya lelaki yang sekarang menjadi suaminya, hanya saja memang laki-laki itu memiliki tempat di dalam rangkaian ingatan masa lalunya. Lelaki itu hadir disaat kehidupan mima kamu sangat menyakitkan. Aku akan menceritakannya sekarang"

Play Rapuh - Agnes Monica

Lisa tampak sangat berat untuk menceritakannya, tetapi saat ini mungkin waktu yang tepat untuk menceritakan segalanya kepada Haruto.

"Kim Hanbin. Lelaki yang hadir dalam kehidupan yang gelap milik seseorang perempun yang harus berjuang kuat untuk hidupnya. Perempuan itu adalah Kim Jennie, ibumu. Sejak kecil ia diasuh oleh nenek tua yang bahkan tidak ada hubungan darah dengannya. Tetapi ia hidup dalam ketidaktahuan. Ia selalu menjalani harinya dengan bersyukur walaupun ia tidak bisa memiliki masa muda seperti anak-anak lainnya. Ia tumbuh menjadi perempuan dengan paras dan hati yang cantik juga sifat yang baik. Ia juga memiliki sesuatu yang berbeda dengan kita, ia selalu menyebutnya 'keistimewaan'. Dia terlahir dalam kondisi, dunia nya yang gelap."

Haruto berusaha mencerna perkataan Lisa. Setelah ia dapat memahaminya, lelaki itu membelalakan matanya kaget.

"Keistimewaan? Maksudmu? Mima... buta?"

Perempuan di seberang telepon sana mengangguk.

"Keistimewaan itu juga yang membuatnya mendapatkan perlakuan yang buruk dari teman-temanya baik secara mental maupun fisik. Tetapi ia tak pernah membalasnya dan bahkan memaafkan mereka. Pada saat kelas dua sekolah menengah atas, dia pindah ke SSMA dengan beasiswa yang diterimanya. Disana dia bertemu denganku. Juga laki-laki itu."

"Bertemu? Bukankah kalian adik dan kakak?"

"Ya... kami memang adik dan kakak tapi kami pertama kali bertemu ketika umur kami 16 tahun. Ibumu sudah hilang sejak ia masih bayi karena seseorang yang tidak menyukai kakekmu. Dahulu aku juga selalu menyakitinya, tetapi dia masih selalu baik kepadaku. Dia memiliki hati bak malaikat."

"Lalu apa yang terjadi antara laki-laki itu dan mima?"

"Setelah ibumu pindah ke sekolah kami, mereka menjadi dekat. Laki-laki itu satu-satunya yang mau berteman dengannya sejak awal. Karena sama seperti sebelum-sebelumnya ibumu selalu mendapatkan perlakuan yang kurang baik bahkan ia mendapatkan kejadian dimana ia mengalami kekerasan yang dilakukan teman sekolahnya sampai ia dirawat di rumah sakit. Lelaki itu masuk ke kehidupan ibumu dan menjadi pelindung untuknya. Lelaki itu selalu menjadi garda terdepan ketika mima mu dalam bahaya. Tak menggubris banyaknya pasang mata yang mencaci maki dengan tatapan tak suka dan mulut yang menyerapah kepadanya. Ia tetap setia membuat perempuannya merasakan kebahagiaan dan menjaga senyum indah milik mima mu. Hari demi hari dunia gelap itu terisi dengan kenangan-kenangan mereka bersama. Lelaki itu yang selalu berada disisinya bahkan mengubah dunia yang dimiliki mima mu menjadi cerah"

"Tapi apa yang membuatnya sampai saat ini masih tak bisa mima lupakan?"

"Kau melupakan poinnya Haruto"