Setup

2.5K 195 10
                                    

Suasana kelas masih terasa sunyi karena yang lain masih fokus dengan pelajaran sementara Azizi sedang sibuk sendiri dengan dunia nya yaitu dunia mimpi. Karena bosen Azizi memutuskan untuk tidur sementara Jessi membiarkan nya tertidur dan tidak berusaha membangunkannya. Saat sedang asik tertidur, Azizi sempat terganggu dengan dua orang yang sedang bertengkar di meja depannya.

"Kamu tuh kalo kakak ajarin dengerin dong." lirih gadis tersebut.

"Ini aku dengerin cuma emang penjelasan kakak gak jelas jadi nya aku gak paham." ucap si adik kepada kakaknya.

Azizi melihat dua orang yang sepertinya kakak-adik tersebut sedang bertengkar dan karena merasa terganggu, Azizi memutuskan untuk menegur mereka.

"Woi, berisik bgt sih! Ganggu orang tidur aja." omel Azizi kepada dua gadis tersebut.

Kedua kakak-adik tersebut menengok ke belakang dan melihat ke arah Azizi.

"Oh maaf kita ganggu ya? Maaf deh kita gak bermaksud." ucap si kakak meminta maaf sementara sang Adik menatap tajam ke arah Azizi.

"Ngomong nya santai aja bisa gak? Ga usah bentak-bentak kakak gw kayak gitu dong." tegur si adik ke Azizi.

Azizi yang merasa tak terima langsung melirik perempuan tersebut sambil memberikan tatapan tajam ke arahnya.

"Emang kenapa? Gw cuma negur doang karena kalian berisik, emang salah?"

"Gw ngerti cuma gak usah ngegas gitu bisa kan? Lagipula lu juga tidur di kelas. Kita sama disini, kamu tidur kita ngobrol, gak ada yang bener." balas perempuan tersebut.

Azizi mulai sedikit terpancing oleh gadis tersebut. Sesaat sebelum Azizi berdiri, Jessi sudah menahan tangan nya dan menyuruh Azizi duduk.

"Gak usah nyari masalah Zee, masih ada guru di depan, tahan emosi kamu. Mending sekarang kamu duduk." perintah Jessi.

Azizi yang tidak mau kena masalah akhirnya memutuskan untuk duduk dan menahan emosi nya sementara gadis tadi sedang di ceramahi oleh kakak nya.

"Kamu tuh jangan begitu ke orang, gak baik. Siapa yang ngajarin? Kakak gak suka ya kamu kayak gitu ke orang, paham?" omel sang kakak.

"Ya abisnya dia ngomongnya pake nada tinggi begitu, siapa yang gak kesel? Aku gak suka ada yang marah-marah ke kakak." balas si adik.

"Freya, kakak paham kamu gak suka kalo ada yang begitu ke aku cuma kamu juga gak boleh kepancing emosi, kakak gak suka kamu emosi kayak gitu."

"Iya maaf kak, Freya tau Freya salah, maaf kak Fiony." ucap Freya meminta maaf ke kakaknya yaitu Fiony.

"Jangan ke aku tapi ke dia." tunjuk Fiony ke arah Azizi.

Sebelum Freya meminta maaf, bel istirahat berbunyi dan Azizi langsung cabut dari kelas. Freya yang ingin meminta maaf jadi bingung bagaimana caranya agar dia bisa minta maaf. Fiony melihat ke arah teman sebangku Azizi dan bertanya.

"Maaf mau tanya kamu temen nya cewek tadi ya?." tanya Fiony ke Jessi.

"Oh iya aku temen nya, kenapa ya?" tanya Jessi.

"Ini adik aku mau minta maaf soal yang tadi, kira-kira kamu tau gak si cewek tadi kemana?"

"Oh si Zee, kayak nya dia di kantin deh, ikut aku aja." ajak Jessi kepada Fiony dan Freya.

Fiony dan Freya mengangguk lalu pergi mengikuti Jessi ke arah kantin. Sesampainya di kantin, mereka bertiga melihat ke arah Azizi yang sedang makan sendirian di ujung kantin. Akhirnya mereka bertiga berjalan menghampiri Azizi lalu duduk di sana.

"Oi Zee, ini ada yang nyariin elu." panggil Jessi.

"Siapa?" tanya Azizi ke Jessi.

Saat Azizi melihat ke hadapannya, ada dua perempuan yang tadi berisik di meja depannya. Mata Azizi tertuju pada Freya yang terus menatap ke arahnya.

The Fighters (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang