Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!
Happy Reading
.
.
."Semuanya sudah siap?" tanya Jeanna sambil menatap ipar dan keponakannya, matanya lalu beralih pada putranya yang tertawa heboh bersama saudara-saudaranya dengan pipi bulatnya yang memerah.
"Sudah, aunty Jeanna. Adel sudah cantik dan sangat siap untuk berangkat!" sahut Adeline ceria, memperlihatkan senyum lebarnya. Gaun renda pastel menghiasi tubuh mungilnya, rambut dikepang rapi oleh Kiara membuatnya tampak seperti boneka hidup.
Gadis kecil kesayangan Silas itu sangat antusias. Bagi gadis kecil itu, hari ini terasa seperti mimpi yang jadi kenyataan. Karena selama ini, Adeline dan saudara-saudaranya nyaris tidak pernah diizinkan meninggalkan mansion, kecuali untuk bersekolah. Itu pun selalu dalam pengawasan ketat. Dunia luar adalah sesuatu yang jauh dan asing baginya—bahaya tersembunyi di balik pagar tinggi rumah besar itu. Ancaman di luar terlalu banyak dan tidak ramah bagi keturunan De Aquilas.
Tapi hari ini berbeda. Hari ini, ia diizinkan untuk ikut.
Jeanna tersenyum, tangannya terulur mengusap rambut Adeline dengan lembut. menyembunyikan senyum hangat di balik kekhawatiran yang tidak pernah benar-benar pergi. Lalu, matanya mengarah ke sofa besar di ruang tengah. Di sana, duduk anak-anak lain—para pewaris kecil De aquilas yang tampak sudah siap, meskipun dengan ekspresi bosan. Di sisi lain ruangan, Kiara dan Neta masih sibuk memberi wejangan yang sepertinya sudah mereka ulang lebih dari tiga kali sejak pagi.
"Kau dengar itu, Nathan? Mami sudah berbicara dari tadi. Jangan berpencar, jangan pegang tangan orang asing, dan jangan tinggalkan rombongan." Kiara menegaskan sekali lagi, untuk berjaga-jaga.
Namun bocah sembilan tahun itu mengerucutkan bibirnya dengan menyilangkan kedua tangannya di dada dengan kesal. "Huft, iya, mami. Mami sudah mengatakannya berulang kali dari tadi. Nathan sampai hafal, dan kupingku mulai panas. Aku tidak tuli, tahu,"
Jeanna dan Neta saling pandang, lalu terkekeh pelan. Tingkah Jonathan memang seringkali menguji kesabaran, tapi siapa yang bisa benar-benar marah pada anak yang terlalu jujur seperti itu?
"Ck, kau ini benar-benar ya." Kiara mencubit kecil lengan putranya. Tapi sebelum tensinya meningkat, Neta segera menengahi.
"Sudahlah, lebih baik kita berangkat saja. Anak-anak sudah antusias sejak pagi tadi, jangan buat mereka menunggu lebih lama," ujar Neta akhirnya, mencoba melerai sebelum nada suara Kiara berubah menjadi lebih tinggi.
"Yey, akhirnya!" teriak anak-anak serempak, lantas berlarian ke arah pintu keluar menuju halaman depan, di mana sebuah mobil van mewah telah menunggu.
"Antat!" Sahut Kenneth dengan tangan mungilnya terangkat ke udara.
"Iya, iya... kita berangkat," ujar Neta sembari tertawa kecil, kemudian dengan gerakan hati-hati, ia mengambil Kenneth dari gendongan Jeanna. Neta memeluk bocah itu erat dan menciumi pipi tembamnya tanpa henti. Tawa Kenneth pecah, matanya berkilau senang, seolah dunia terasa aman dalam pelukan itu.
"Kau senang kita akan jalan-jalan?" tanya Neta sambil meletakkan Kenneth di pangkuannya.
"Enan! Ten enan alan-alan!" jawab Kenneth sambil menggoyang-goyangkan kakinya yang mungil, matanya berbinar, yang membuat semua orang tergelak.
"Duh, kau ini... Jangan cepat besar, ya," sahut Kiara sambil mencolek chubby Kenneth, "Kau tetap seperti ini saja dulu. Mami masih ingin terus gemas melihat tingkahmu."
Beberapa menit kemudian, mereka semua telah masuk ke dalam mobil Mercedes Benz Sprinter Van Burgano yang besar dan nyaman. Mobil itu sengaja dipilih agar seluruh anggota keluarga bisa berkumpul dalam satu kendaraan. Sebenarnya, mereka sempat berpikir untuk menggunakan dua mobil Alphard, tapi para suami mereka bersikeras agar hanya satu mobil yang digunakan. Mereka bilang: untuk apa membeli kendaraan kelas VIP kalau tidak digunakan saat paling penting? Dan juga, demi alasan keamanan, lebih baik mereka tetap dalam satu pengawasan, terutama jika anak-anak ikut serta.

KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY FAMILY [Slow Update]
Novela Juvenil🐣Sequel Become A Mother My Son🐣 Keharmonisan keluarga yang tak ada batasnya. Dengan bayi mungil yang memberikan kebahagiaan diantara keluarga kecil mereka!! Cover by : Canva