Nunew diam dia akan mengikuti Lian
*******
"Ngapain kau membawa ku ketempat ini?"
Nunew terkejut melihat tempat yang indah sebuah kursi nan panjang, rumput yang hijau tanpa kotoran hewan, empat ayunan yang digantung di pohon dan jangan ada danau dengan satu perahu menambah kesan indah di tempat itu
Tempat yang indah namun jarang yang kesana karna sedikit jauh dari permukiman
"Tidak apa apa aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu"
Lian menarik tangan kecil Nunew membawa diri mereka ke kursi
Nunew diam
Lian menuntun kepala Nunew agar bersandar di bahu nya
Lagi lagi Nunew diam hati nya sedang tak baik baik saja rasa nya hati nya mau meloncat jauh
"Nu aku mencintaimu" lirih Lian
Tentu saja Nunew mendengar
Lama Nunew terdiam ia pun menjawab "aku juga"
Lian tak menyangka ternyata orang yang di maksud Nunew adalah diri nya secepatnya kilat dia menghadap tubuh nya ke Nunew. Tangan nya ia letak kan di kedua bahu Nunew
Sama hal nya dengan Nunew ia tak pernah menyangka ini akan terjadi
"Ternyata itu aku" lirih Lian
Dengan perlahan Lian maupun Nunew mendekat kan wajah mereka hingga b1b1r kedua hampir menyentuh namun terhenti ketika suara familiar mengagetkan kedua
Dan betapa terkejutnya mereka saat mendapati James dengan mata yang memerah,wajah yang terlihat benar benar marah tak jauh keberadaan mereka dengan nya
"Ternyata aku benar bahwa yang kau cintai itu Nunew"
Nunew tentu saja dia terkejut
Apa apaan ini?
"Jams ada apa dengan kau?" Tanya Lian bingung sangat bingung bukan kah ini sudah selesai?
"Apa kalian ingat dengan kata kata ku dulu?"
James menatap kedua nya dengan tangan di masuk kan kedalam saku celana
Lian dan Nunew saling menatap satu sama lain
Bingung
James tersenyum licik menatap kedua nya lalu satu kalimat membuat yang didepan nya Ter lonjak kaget dengan mata yang melebar
"Jika aku tidak dapat memiliki apa yang aku mau maka kalian juga tidak bisa memiliki nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love ZEENUNEW End
Teen FictionLian itulah nama nya sahabat ku sekaligus pria yang kucintai ntah apa yang ia pikirkan saat teman nya sendiri seorang h*mo terlebih lagi si h*mo itu mencintai diri nya apakah ia akan menerima kenyataan atau menolak kenyataan mengingat nya saja sudah...