11

22.7K 656 5
                                    

🍒🍒🍒


Keisha membuka matanya perlahan, dia menatap ruangan yang begitu cerah karena cahaya masuk dari jendela. Gadis itu mengira bahwa dirinya telah mati dan berada didunia lain, dia mulai bergerak.

Sesuatu membuatnya meringis kesakitan, bagian perutnya yang masih terasa sakit. Keisha membuka bajunya melihat keadaan perutnya, perban putih tertempel di perutnya dengan sempurna.

Keisha telah berharap lebih, dia benar-benar menginginkan kematian. "Aku belum mati?" gumamnya terdengar kecewa.

"Sakit"

Perlahan dia mengubah posisinya menjadi duduk dan bersender dikepala kasur, bertepatan dengan pintu yang terbuka lebar. Monster itu datang dengan nampan makanan, dia berjalan mendekat kearah Keisha.

Keisha menunduk, dia tak berani menatap tatapan mata laki-laki itu. Dia masih ketakutan, dan masih teringat bagaimana Marlon menusuknya tadi.

Sampainya di hadapan Keisha, laki-laki itu langsung mengambil piring diatas nampan lalu menyuapi nya pada Keisha. Gadis itu bingung, akhirnya dia membuka mulutnya lalu mengunyah nya.

"Kau akan kembali sekolah besok" ucap laki-laki itu langsung.

Keisha tersedak nasi saat mendengarnya, dia hampir sesak nafas karena nasi yang menyangkut ditenggorokannya. Ditatapinya laki-laki didepannya dengan bingung, apa yang laki-laki itu katakan. Dia akan kembali sekolah? Dengan keadaan tak seperti dulu lagi?

Berarti? Dia akan bertemu keluarganya?

"Kaget? Biasa saja, bukan berarti kau bisa bertemu keluargamu Keisha.. Ingatlah kau, mereka berada di tanganku. Jangan kau berani menemui mereka, jika kau tak ingin mereka mati" ancam laki-laki itu dengan tegas.

Keisha mengangguk kecil, dia pun lanjut makan hingga habis. Lanjutnya, Keisha diberi waktu untuk istirahat, sementara Marlon akan keluar untuk beberapa hal yang entah apa itu penting atau tidaknya.

Gadis itu tak akan lagi berani untuk keluar dari rumah ini, dia sudah mampus mendapat luka-luka dari Marlon yang menyakitkan. Perutnya saja sudah sangat terasa kaku saya digerakkan.

"Laki-laki itu benar-benar gila, dia menusukku dengan dalam tapi aku nggak mati" gumamnya.

Kita skip ya.

Malamnya, Keisha berdiri di balkon kamarnya. Sudah pukul dua belas malam, namun gadis itu tak kunjung tidur karena dia merasa kesepian dirumah. Marlon belum pulang, walaupun laki-laki itu menyuruh teman-temannya untuk menjaga Keisha, tapi gadis itu lebih terasa rame saat ada Marlon si iblis menyeramkan itu.

Ceklek

"Kak Marlon!" Keisha langsung membalikkan badannya saya mendengar pintu terbuka.

Matanya sudah terbinar senang, dia pikir Marlon yang datang ternyata bukan. Reyhan datang, laki-laki itu diam menatap Keisha yang sudah semangat memanggilnya dengan nama temannya itu.

Reyhan terkekeh, lalu dia berjalan menghampiri Keisha yang kini menunduk malu karena salah orang. "Kelihatan, lo kangen sama Marlon?" tanya Reyhan.

Keisha mendongak menatap Reyhan, "enggak! aku cuma nebak akan kak" jawabnya.

Reyhan kembali tertawa kecil, "udah jujur aja, muka lo aja udah merah daritadi" ledek laki-laki itu.

Keisha langsung memegang wajahnya, dan menutupnya dengan kedua tangannya. Dia malu mendengarnya, tangannya mengepal lalu menepuk baju Reyhan.

"Kak Marlon kemana ya kak? Jam segini bum pulang" tanya Keisha.

"Ada something" jawabnya. "Oh ya, lo bakal sekolah lagi ya? Seneng?" tanya Marlon balik.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang