Suatu hari pada tanggal 24 Juni tahun 2003, seorang pria sedang menerjang hujan badai dengan mobil yang dikendarai dengan kecepatan diatas rata-rata.
Sedangkan seorang wanita yang sedang duduk kursi belakang mobil dengan lemas sambil terus memegangi perutnya yang besar, ia hampir kehilangan kesadaran nya jika saja sang pria tidak terus-menerus meneriakkan namanya.
"Arvy.. sakit.." lirih si wanita.
"GRICE DENGER! JANGAN TIDUR SAYANG! BERTAHAN! SEBENTAR LAGI KITA SAMPE DI RUMAH SAKIT!" sang pria semakin dibuat panik melihat Grice sudah sangat pucat dengan kaki nya yang sudah dialiri darah.
Tak lama, akhirnya mereka sampai di rumah sakit dan si wanita langsung dilarikan ke ruang operasi. Si pria menunggu cemas di depan ruang operasi hingga akhirnya setelah menunggu kurang lebih 1 jam, sang dokter yang menangani kekasihnya keluar dari ruang operasi dengan menghela nafas lelah.
Melihat raut wajah sang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi tidak mengenakkan, Arvy dengan cepat bertanya.
"Doc, what's wrong? my baby is fine right? How is Grice's condition?"
"Let's talk about everything in my room, sir"
Tak terasa sudah hampir 6 bulan berlalu, sekarang sudah tanggal 6 bulan Desember yang artinya para mahasiswa sudah libur hingga akhir Januari. Kesempatan itu dipakai Gharvey dan Gricely yang berkuliah di Korea Selatan untuk pulang ke Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Runtuh Sendirian | Kim Sunoo √
Short Story⚠️Kim Sunoo Enhypen Local Short Stories Area⚠️ "Kamu adalah hadiah terindah dari tuhan untuk mami, yang sayangnya tidak pernah di sangka dan di harapkan" "Kamu adalah harta dan berkah terbaik yang pernah tuhan berikan, namun dengan bodohnya papi si...