Haloooo..
I'm back.
Kenapa kok dihapus?
Jadi ges, yang sebelumnya gak dihapus, cuma aku draft dulu. Aku ngerasa yang sebelumnya aneh dan kurang pas di aku. Ceritanya gak berubah, cuma ada yang aku revisi biar lebih rapi aja.
Ditambah pas aku tanya temen penulisku, bahaya katanya kalau banyak adegan dewasanya.
So, aku bakalan bikin adegan dewasa di platform lain. Biar akun dan ceritaku masih tetep aman dan gak akan dapet pelanggaran atau peringatan.
Mohon pengertiannya ya, ges.
Tapi, tenang aja, part 21+ itu bakalan opsional kok. Kalian boleh baca atau gak, karena gak ngaruh ke jalan cerita. Cuma spicy aja. Dan disini, mungkin lebih ke tipis-tipis aja.
"Gue yakin 100% si Ana tu melet Pak Direktur." Ana mendengar kalimat menyakitkan yang ditujukan kepadanya. Tubuhnya lantas berhenti dan memilih untuk mendengarkan seluruh percakapan mereka.
Padahal ia hanya akan buang air kecil sebelum masuk ke ruangan meeting. Namun, justru hal seperti ini yang ia dapati.
"Bukan melet, tapi jual badan."
"Bener ini, bener. Udah pasti." mereka yang berada dalam kamar mandi turut tertawa, seolah hal ini sangat lucu.
"Tapi, apa sih bagusnya si Ana Ana itu. Cantik enggak, seksi enggak malah datar aja tuh bodynya. Kagak ada menggodanya."
"Sialan. Gue kalah sama anak kecil."
"Bukan cuma lo. Semua cewek udah kalah sama itu bocil."
"Memang bener definisi bocil kematian."
Kalimat menyakitkan seperti itu bukan sekali dua kali. Sejak 2 minggu lalu hubungannya go public, banyak orang yang memandangnya aneh dan penuh dengan kemarahan.
Banyak orang yang tidak terima dengan hubungannya dengan direktur utama perusahaan ini. Apalagi dirinya yang notabene nya hanyalah pegawai freelance dan hanya bekerja sesuai kontrak projek saja.
"Lama-lama gue muak juga sama lo semua." Suara seseorang yang sejak tadi bersembunyi di balik salah satu bilik kamar mandi.
"Mbak Mesi." Gumam Ana yang hafal akan suara seseorang.
"Apaan sih. Emang bener kan, lagian juga gak ada bagus-bagusnya tu anak." Ucap salah satu dari mereka dengan lantangnya.
"Lebih baik Ana dibanding lo. Dari segi kerjaan dia yang paling unggul meskipun umurnya paling muda. Cekatan, kerja keras dan pastinya selalu teliti ngerjain tugasnya. She is amazing than you are."
Ucapan Mesi membuat semua yang ada di dalam naik pitam.
"Yaelah. Lo dibayar berapa sih sama itu bocil kematian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mr. Style | Adult 21+
RomansWarning 21+ [Adult Area] Seorang CEO yang terobsesi dengan wanita muda. Keduanya memiliki jarak umur cukup jauh. Perbedaan kepribadian membuat Ana kerap merasa frustasi. Arjuna Mahendra yang sangat santai dan tidak pernah memikirkan omongan orang l...