Minggu pagi pukul 07.00 Haekal akan pergi ketempat ibadah bersama keluarganya. Dan kebetulan ayah Haekal itu seorang Pendeta dan Ibunya Seorang Situa
"Teng... Teng... Teng..." Suara lonceng dari arah gereja pun terdengar begitu kencang
Haekal segera masuk kedalam gereja.
Ibadah dari gereja pun akan segera dimulai, Haekal beribadah dengan sangat tekun kepada tuhannya, meskipun Haekal masih kecil tapi ia tau kewajibannya sebagai anak tuhan.***
Tanpa menunnggu orang tuanya selesai Haekal langsung buru-buru keluar dari gereja. Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari mobil sang ayah, namun atensinya berhenti ketika melihat seorang gadis cantik yang sedang duduk diteras masjid yang berada disebrang tempat ia beribadah.Gadis itu terlihat lugu dan polos, ia terlihat sangat cantik dan menggemaskan memakai hijab berwarna merah jambu.
Haekal tak fokus beberapa saat melihat gadis itu, namun tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk pundaknya yang membuat fokus nya langsung buyar.
Haekal menoleh kebelakang dan mendapatkan sang ibu dibelakangnya.
"Ekal ngapain disini? Kenapa keluar duluan dan gak nungguin bunda, ayah sama abang?" Tanya Reina -bunda Haekal - pada Haekal.
"Eumm maaf bunda, Ekal tadi bosan di dalam" Jawab Haekal.
"Loh astaga Ekal, berdoa itu gak ada yang namanya bosan sayang. Ekal minta maaf ya sama Tuhan nanti" Kata Reina
"Iya bunda maafin Ekal ya, Ekal janji gak gitu lagi deh" Kata Haekal dengan nada sendu.
"Iya sayang bunda maafin" Reina dengan tulus.
"Ohiya, Ekal tadi bengong liatin apa sayang?" Tanya Reina yang membuat Haekal langsung berbalik badan menghadap masjid didepannya.
Haekal mencari keberadaan gadis tadi. Pandangannya beredar mencarinya namun nihil. Haekal tidak menemukannya.
"Nyari siapa?" Tanya Reina kesekian kali
"E-engga bunda, engga apa-apa" Jawab Haekal.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta beda agama
Short Story"Bisakah tuhan menciptakan kamu versi agamaku? karena aku tak mau merebutmu dari tuhanmu" -Haekal