Chapter 3

4 1 0
                                    

"Jangan sampai salah satu dari mereka mengalah sama seperti dulu aku yang mengalah karena ayah Mas Haden tidak merestui hubungan kita" -ujarnya dengan suara pelan.

***

"Ekal cepat turun sarapan bunda udah siapin sarapan buat kamu" Kata Reina sembari sibuk menyiapkan masakannya

Tak ada respon apapun dari Haekal.
Reina yang geram karena tidak diberi respon oleh Haekal sempat ingin menyusul ke kamar Haekal.

Namun saat Reina berbalik badan ia terkejut bukan main karena mendapatkan anaknya sudah duduk dikursi meja makan, Reina berteriak karena terkejut.

"AAAAAAAA!! EKAL KAMU NGAGETIN BUNDA TAU GAK SIH!??" Ucap Reina sembari mengelus dadanya karna kaget bukan main.

Haekal yang melihat bundanya marah karna terkejut olehnya hanya cengegesan dan tanpa dosa.

"Hehe.. Maaf bunda Ekal gak sengaja"

"Gak sengaja apanya hah!! Kamu bukan sekali dua kali ngagetin bunda kaya gitu"
"Sini kamu!" -kata Reina sembari memukul pelan sang anak

Bugh*

Bugh*

Bugh*

"Bundaa udahh bundaa maafin ekall, Ekal gak sengajaa bunda benerann, pwiss✌😁" kata haekal

"Waduh pagi-pagi udah main kdrt aja nih" Ujar Haden ayah Haekal yang tiba tiba datang

Reina yang melihat sang suami sudah duduk dimeja makan pun menyudahi amarahnya dan ikut duduk bersama sang suami

"Haekal tuh Mas ngagetin aku tadi" kata Reina

"Hahaha" Haden yang mendengar itupun seketika tertawa.
Reina bingung, kenapa suaminya malah tertawa dan tidak membelanya?

"Mas kok malah ketawa?" kata reina

"Lucu tau sayang, kamu kalo lagi marah marah gini" Ujar Haden kepada sang istri

Haekal yang sedang berada didepan orang tua nya pun menatap sinis kepada kedua orang tuanya itu.

"Ekhem ekhemm, permisi om tante anakmu masih berada disini, tolong tidak menebarkan kebucinan kalian dihadapan saya" Kata Haekal

"Kalo iri bilang aja cill" Ujar Rasya sang kakak yang tiba-tiba datang

"Sok asik lo"

"Pantesan aja lo gak punya pacar sampai sekarang, orang lo nya aja tengil kaya gini" Kata Rasya

"Yeuuu.. So tau lo nyett, gue tuh lagi jaga hati buat first love gue pas kecil"

"Sok-sokan first love, emang ada yang mau sama lo!?"

"Dih, gini gini juga banyak yang mau sama gue!"

"Sok iya lo!"

"Emang bener".

" Udah hei cukup, malah berantem kalian ini cepet sarapan, abis itu langsung berangkat bareng sama ayah" Ujar sang bunda kepada anak-anaknya yang sedang bertengkar.

"Iya bunda" Luluh Haekal

Mereka pun sarapan bersama, tidak ada satu suara pun dari mereka hanya ada suara piring dan sendok.

***

Bersambung..

Cinta beda agamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang