PROLOG

83 10 13
                                    

•°~°•

Di kantin sekolah terlihat seorang remaja tengan bersantai sambil memakan baksonya dengan khidmat, dia mengambil hp yang berada di sebelah mangkoknya, membuka hp nya lalu mengklik nomor sahabatnya dan menelfonnya.

"Woii jingan! lo dimana busett, bakso gue udah mau habis ni! lama banget lo disuru beli nopel doangg! kalo abis istirahat lo belum dateng juga, abis titit lo gue cabik-cabik ye monyet!"

Tutt!!

Tanpa menunggu lawan bicaranya mengeluarkan suara, Atta sudah lebih dulu menutup panggilannya dengan kasar lalu melempar pelan hp nya, yoi walaupun kesal tetapi janganlah kamu mendzolimi hp ya teman-teman.

Tak berselang lama sahabatnya berlari kearah Atta dengan tergesa-gesa seperti dikejar hantu, padahal tidak seperti itu Atta saja yang melebih-lebihkan.

Setelah sampai sahabat Atta mengebrak meja sambil menaruh novel yang dipinta oleh Atta dengan kasar "Nih novel lo bodat!! Udah tau gramed nya jauh, lo malah minta cepet-cepet, cepet tua mampus lo bastard!!" walaupun berkata demikian tetapi tangannya menepuk-nepuk kepala Atta dengan lembut.

Ia duduk di sebelah Atta "nih minum, cape kan lo!" Atta menyodorkan minuman yang ia pesan kepada sahabatnya itu dengan bibir yang manyun-manyun minta dicium.

Bukannya mengambil minuman yang diberikan Atta, ia malah menatap Atta dengan tatapan yang..errr, seperti om pedo. "Ta, lu gue cipok mau?" bukan pukulan atau layangan sepatu yang didapatkan oleh Nathan, tapi senyuman yang dia dapatkan.

Tiba-tiba Atta naik ke pangkuan Nathan dengan senyum yang merekah dengan tangan yang dikalungkan di leher nathan. Jangan lupakan bahwa mereka masi berada di kantin, tapi tenang mereka tidak akan berani untuk membicarakan Atta dan Nathan. "hehhe, mauuuuu, tapiii Atta sedang hausss"

Tanpa melewatkan kesempatan, Nathan mengambil gelas berisi minuman dan menampung minuman itu di mulutnya lalu mendekatkan wajahnya ke arah Atta dan kedua bibir pun menyatu, Nathan menyalurkan minuman yang ada di mulutnya ke dalam mulut Atta yang sedikit terbuka membuat minuman mengalir ke mulut Atta.

Pangutan mereka pun terlepas, mereka berdua bertatapan, dengan tatapan lapar Nathan dan sayu yang dimiliki oleh Atta, saat mereka ingin melanjutkannya tiba-tiba bell tanda masuk berbunyi, membuat keduanya berdecak sebal karena kegiatan mereka diganggu. Sepertinya Nathan harus meminta papanya untuk memperpanjang waktu istirahat di sekolahnya ini, yaa Nathan atau Nathan Jarkan Nugraha  adalah anak pemilik sekolah jadi itu yang membuat tidak ada murid yang berani membicarakan Nathan dan Atta.

"Ntannn, antar tata ke kelas yaaaa......." ucap Atta sembari menunduk sambil memainkan tangannya, ya beginilah Atta saat mode manja.

"Apapun untukmu sayang" lalu Nathan mengecup sekilas bibir Atta tidak lupa lupa ia mengambil novel dan juga membayar makanan yang dipesan oleh Atta. Nathan mengendong Atta ala koala, anggap saja bahwa dunia ini milik mereka berdua, yang lain hanya bayangan saja.

Saat sudah berada di depan kelas, Atta enggan untuk turun dari gendongan Nathan, akhirnya 'sahabat' Atta masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku Atta dengan Atta yang duduk dengan tenang di pangkuannya.

Saat guru masuk, semua siswa dan siswi yang tidak berada di tempat duduknya buru-buru pergi ke tempat duduknya masing-masing, guru itu melirik ke kursi paling belakang yaitu tempat duduk Atta, melirik itu sang guru hanya bisa berpura-pura tidak melihatnya karena dia masi sayang akan pekerjaannya.

•°~°•

saat pulang sekolah Atta diantar oleh 'sahabat' nya itu, sekarang Atta telah kembali ke dirinya yang mode senggol bacok. "cok! thanks yyaa udah beliin nopelnya buat guee, sehat-sehat orang aring, dahlah bye Jan lupa mimpiin gue ya monyett!! dadahhhh!" Atta pun berlari ke arah rumahnya dengan tangan yang melambai-lambai ke arah Nathan.

Melihat kepergian Atta, Nathan terkekeh dengan kelakuan Atta yang sangat membuatnya suka. Menurutnya Atta itu anaknya benar-benar menggemaskan, ia tidak marah dengan panggilan yang diberikan oleh Atta kepadanya, menurutnya itu seperti panggilan sayang dari Atta untuknya.


K

embali ke Atta, anak itu sekarang telah berbaring di kasurnya dengan tangan yang memegang novel yang dibelikan oleh Nathan tadi, sebenarnya ia itu fomo, orang-orang beli apa ia juga harus beli. Pokoknya Atta itu anaknya suka ikut-ikutan.

"mari kita lihat, apakah selera orang-orang sangat bagus hingga membuat buku ini sangat laku di pasaran" lalu Atta membuka bungkusan plastik itu dan mulai membaca novel itu.

halaman pertama......

10 halaman...

60 halaman.....

100 halaman....

200 halaman....

397 halaman.....

423 halaman.....

"Ah taii, orang² kenapa nyebelin banget sihh, ini lagi paan buku aneh!!" Atta melempar buku itu dengan penuh kekesalan.

"Kalo tau isinya kaya begituan mana mungkin gue mau beli buku aneh itu, yaa meskipun bukan duit gue sih yang dipake buat beli tu buku, tapi apaan anjir masa pemeran utama se letoy itu busettt, plisss pen gigit orang jancokk!!!!" ucap ehh teriak Atta sambil memukul, menggigit dan mencakar guling yang tidak bersalah.


"Kalo gue bisa masuk dalem tu nopel ya, trus gue jadi pemeran utamanya, gue kaga bakalan tuh ngemis-ngemis perhatian ke keluarga dajjal ituu, jancookkkkk!!!!"

"Tau ah mending gue makan, daripada mikirin alur tu buku yang ke tai" lalu dengan kesal Atta melangkah ke dapur dengan kaki yang dihentak hentakan dan bibir yang mengerucut lucu.

Saat akan melangkah ke dapur dia mendengar ada yang memencet bel 'rumah' nya "Ngapain orang yang bertamu jam segini, padahal udah jam 1 malem busett, mana bunda sama ayah lagi keluar kota lagii, IYAAA SIAPAAA!!"

Ceklek!!

Saat membuka pintu mata Atta membulat seolah dia sedang melihat hantu yang sangat menyeramkan, lalu detik berikutnya wajahnya menampilkan wajah polos dan melihat kesana-kemari karena saat ia membuka pintu, tidak ada siapapun di sana kosong melompong.

Dirasa tidak ada orang Atta kembali menutup pintunya dengan wajah cemberut karena merasa dijahili, lalu Atta kembali melangkah ke arah dapur.

Saat di dapur Atta merasakan bahwa buwungnya ingin mengeluarkan sesuatu, ia lantas buru-buru melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi dengan sedikit berlari.

Bruk!!

Duagh!!

Darah mengalir di lantai kamar mandi dengan Atta yang tidak sadarkan diri. ya Atta terjatuh gara-gara dia tidak sengaja menginjak sabun mandi, itulah pentingnya kenapa kita harus memakai sabun cair agar kejadian seperti ini tidak kita alami.

Tiba-tiba ada yang datang, tidak tau darimana di datang, tapi sekarang dia ada di hadapan Atta yang tidak sadarkan diri dengan wajah yang menyunggingkan senyum evil nya.

"Permintaanmu sudah saya kabulkan sayang, tetapi untuk permintaanmu yang ingin menjadi 'pemeran utama' tidak akan saya kabulkan, selamat menikmati sayangg" lalu sosok itu dan Atta yang tidak sadarkan diri perlahan mulai menghilang.

---------------

JANLUP VOTE SAMA KOMEN!!!!

KALO BANYAK YANG VOTE SAMA KOMEN, AKU LANJUT CERITANYA -SYA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

me? figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang