"Kenapa harus Senja sih, Bu? Kenapa?"
Senja bertanya dengan tegas. Berharap wanita di hadapannya akan memberikan jawaban memuaskan atas segala pertanyaan yang selalu bersarang di kepalanya.
Pertanyaan yang hingga belasan tahun Senja hidup pun tak pernah ditemukan jawabannya. Bahkan nyaris membuat Senja kehilangan akal sehat untuk mengakhiri hidup, karena tak kunjung mendapatkan jawaban sesuai kemauannya.
"Kenapa harus Senja yang lahirnya gak diharapkan bapak sama Ibu?"
Senja menatap pilu pada sosok yang sejak tadi ia sebut ibu.
Sosok yang kebanyakan anak banggakan secara bahagia di hadapan semua orang. Tapi sosok yang Senja pun pertanyakan perannya apa dalam hidupnya selama bertahun-tahun.
"Bu,"
"Jangan kamu pikir cuma kamu aja yang tersakiti di sini," sela ibu cepat. "Kamu pikir ibu gak pernah merenungi semuanya, Ja? Kamu pikir ibu bahagia atas hidup yang menyiksa ibu selama bertahun-tahun ini? Kamu pikir begitu, Ja?"
"Tapi gak harus mengorbankan Senja juga ibu!"
"Siapa yang mau punya anak seperti kamu? Gak ada! Ibu gak mau!"
Senja tak kuasa menahan bulir air mata yang sejak tadi ia tahan. Tatapannya penuh sorot luka, setelah wanita yang selalu Senja sayangi dengan sangat menegaskan jika kelahirannya bukanlah sebuah keinginan.
"Ibu baru pertama kali jadi orangtua, harusnya kamu maklum kenapa ibu benci sama kelahiran kamu!"
Senja terbungkam. Tidak memiliki kalimat apapun, padahal ingin sekali membuncah kan seluruh isi hatinya selama ini. Tapi ibu, berhasil membuat Senja kehilangan kata-kata, termasuk kehilangan jiwa dan raga ibu.
"Senja pun sama, Bu."
![](https://img.wattpad.com/cover/355604676-288-k167528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Ujung Cerita
Teen Fiction"Senja hilang arah Pak, Bu." Andai saja sebelum Senja dilahirkan, ia akan berkata dengan lantang kepada Tuhan untuk menghalangi hal tersebut agar tidak terjadi. Karena lahirnya pun di dunia, adalah sebuah kesalahan terbesar yang datang dalam hidup k...