XX.2. Rain Limit Pt.II

492 63 1
                                    

cw// harsh words

[Mugello Circuit, 2019]

"Puoi farcella, Pietro! Crodo in te, Cucciolo! (1)" teriak seorang pria tua dari pinggir lintasan kepada cucu laki-lakinya yang belum genap berusia enam tahun. Raut wajahnya tampak berseri, kontras dengan langit kota Scarperia e San Piero yang tampak mendung. Bahkan kini, hujan rintik perlahan mulai turun membasahi lintasan. Namun, keadaan itu tidak serta merta menyurutkan keinginan pria tua itu untuk membuat cucu laki-lakinya berlatih kembali mengelilingi sirkuit tersebut.

"Non posso farlo, Nonnino! Qui pioviggina. (2)" ucap anak laki-laki itu seraya melambatkan jalannya mobil kart. Dengan hati-hati, dia berusaha untuk tidak membuat kendaraan yang dibawanya terpelintir karena basahnya aspal lintasan. "È scivoloso.(3)"

"Molti piloti di F1 nascono quando il sole scotta. Ma la pioggia li spazzerà via, e i migliori sono quelli che rimangono in piedi quando tutto è finito. (4)" balas pria tua itu dengan upaya merajuk anak tersebut agar tetap melanjutkan latihannya. "E Pietro, lei è nato per questo. Quindi, continui ad esercitarsi finché non smette di piovere. (5)"

Terjemahan

(1) Kamu bisa melakukannya, Pietro (panggilan Peter dari kakeknya ketika mereka berbincang menggunakan Bahasa Italia)! Ku percaya padamu, Little bear!

(2) Ku tidak bisa, Kakek! Disini (mulai) gerimis.

(3) Ini licin.

(4) Banyak pembalap F1 lahir saat matahari terik. Namun, hujan akan menghanyutkan mereka dan yang terbaiklah yang akan tetap berdiri setelah semuanya berakhir.

(5) Dan Pietro, kau terlahir untuk itu. Maka, tetaplah berlatih hingga hujan reda.

• • •

[Istanbul Circuit, 2030 | Race Day]

[Lap 1/58]

"And lights out and the way we go." seru komentator balapan setelah lima lampu berwarna merah secara bergantian telah menyala dan kemudian mati secara bersamaan.

Johnny memacu mobilnya dan berhasil mendapatkan posisi pemimpin balapan setelah melakukan overtake pada Christian di tikungan pertama. Tatapannya sangat fokus, menggambarkan kondisi pikirannya yang kini sedang memacu mobil pada tikungan cepat dua.

"Good move. Keep pushing!" pinta Eral kepada Johnny melalui radio.

Sementara itu, setelah lampu tanda mulai balapan padam, Peter berusaha memaksimalkan ruang kosong yang diciptakan James Hill saat tengah melakukan defense posisi terhadap Jean Cevert. Lalu mencoba mengambil posisi dalam apex [1] pada tikungan satu untuk menyalip Kei Tamura yang berada di posisi 7 saat balapan dimulai.

"In front of you is Stone." jelas Rayn pada Peter yang kini menjelaskan siapa di depannya.

[Lap 3/58]

"I don't have the pace, Man! José is fast." jelas Sanchez pada race engineer-nya.

"Stay in your position, Mate! That's all." pinta race engineer-nya melalui radio.

"Who's behind me?"

"Stone 1.9 and Peter 5.6 [2]." ungkap race engineer-nya memaparkan jarak Sanchez dengan kedua pembalap di belakangnya.

[Lap 5/58]

"Your gap between you and Christian is 2.5. Please try to preserve the tire!" pandu Eral kepada Johnny.

Race With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang