Fullsun

62 9 0
                                    

Tepuk tangan riuh terdengar memenuhi venue konser milik artis soloist Lee Haechan, penampilannya malam ini seperti biasa mampu menghipnotis setiap penonton, ia sukses memberikan pertunjukan terbaiknya hingga acara berakhir.

Brukk

"Hah akhirnya selesai juga, dan malam ini aku akan tidur sepuasnya dan bersumpah akan bangun siang besok" ucapnya sambil mendudukan dirinya di sofa ruangan ganti, Renjun selaku sahabat dan manjernya yang mendengar semua itupun mendecih

"Jangan bersenang hati dulu, beberapa menit yang lalu presidir memintamu untuk menemui client yang akan mengontrakmu sebagai brand ambasador besok jam sepuluh pagi"

"Apa? Ya Tuhan... yang benar saja bahkan sudah satu bulan aku belum dapat libur sama sekali sejak tour konser ini, huhuhu.. tidak bisakah mengasihani nasib artis yatim piatu ini?" ucap Haechan dramatis

"Sudahlah lakukan saja, ku dengar perusahaan ini adalah perusahaan terbesar kedua di Korea, dan mereka adalah Hudson Group. Besok kau harus dandan yang rapi jangan mengeluh lagi karena setelah itu jadwalmu kosong seharian" jawab Renjun

"Iya-iya sensi sekali sih padaku, padahal aku hanya ingin libur kenapa susah sekali" protes Haechan

"Hei kau lupa aku pun sampai menunda pernikahanku tahun ini karena jadwal sialanmu ini yang makin lama makin padat, ini juga melelahkanku kau tau?" melihat reaksi sahabatnya Haechan pun berdiri dan memeluk manja seorang pria mungil cantik itu

"Hehe jangan marah, aku janji akan segera menyelesaikan semuanya dengan baik dan kau bisa cepat menikah tahun depan" Renjun pun mendengus, "sudahlah ayo makan." Mereka pun bergegas menyantap makan malam yang telah disediakan

"Woah.. Renjun ini semua makanan kesukaanku, tumben kau memberiku makanan enak, biasanya kau menyuruhku diet"

"Jangan percaya diri dulu, ini semua dari Eric. Jika bukan karena ia anak presidir sudah pasti makanan ini ku makan sendiri." Mendengar jawaban dari Renjun, Haechan mengerucutkan lucu bibirnya

"Oh ya lagi pula kenapa tidak kau terima saja lamaran Eric? dia sudah mengejarmu selama bertahun-tahun, tidak kah hatimu terketuk sedikitpun?"

"Hm.. entahlah nyatanya sampai sekarang aku tak merasakan apapun di hatiku untuknya" jawab Haechan

"Hah kalau aku jadi Eric sudah pasti tak akan sudi aku menyukaimu, dan lebih memilih menerima cinta Hye Hee yang bertahun-tahun jelas-jelas setia pada Eric, lagi pula dia cantik, baik, tekenal.."

"Maka bekerjalah padanya, besok ajukan surat resign mu dasar brengsek" sela Haechan dengan muka kesalnya

"Pfftt.. hahaha.. Hya, jika aku benar melakukannya kau belum tentu mendapat manajer sebaik aku sialan" jawab Renjun sambil mengelap air mata tawa nya "Kau ini ternyata tetap seorang sumbu pendek hahaha."

Haechan hanya memutar malas menanggapi sahabat sekaligus manajernya ini, sungguh ia sekarang sudah lelah dan malah di goda seperti ini tentu ia jadi kesal

"Lagi pula jika kau menjalin asmara dengan Eric, bukankah para fullsun akan senang dengan berita itu? kau tidak lihat banyak base yang mendukung kalian untuk berkencan" tambah Renjun

"Ya ya ya nanti akan ku pikirkan setelah Eric mengubah nama kepemilikan perusahaan ayahnya menjadi namaku" jawab Haechan sambil beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Renjun

"Hya! dasar artis kurang ajar, pantas saja tuhan tidak memberikanmu kekasih, teruslah seperti itu sampai kau tua, dan makam kan dirimu sendiri tanpa keluarga nanti, dasar sialan" protes Renjun, sedangkan Haechan hanya terus melangkahkan kaki nya sambil melambaikan tangannya pada Renjun.

The Prince's Crown (markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang