Bab 2 Masalah Desa

1 0 0
                                    

Kerumunan warga disekitar aula membuat kehebohan yang luar biasa.

"Kudengan Xiao Qi dan Zhao Wen membawa harimau dari gunung.."

"Iya benar apalagi sekarang hampir musim dingin, hewan hewan buas akan semakin garang "

"Belum lagi serigala yang biasanya turun gunung..."

Suara sumbang penuh kekhawatiran dari warga membuat kegaduhan .

"Perhatian......"
Suara kepala desa dahe Zhao Jiang menggema menenangkan keributan warga yang berkerumun.

"Aku tahu kekhawatiran kalian semua , karena harimau yg baru saja di tangkap . Kita juga tahu bahwa di musim dingin mereka semakin ganas . Maka dari itu aku berharap laki-laki desa dahe terutama pemuda akan diberikan tugas jaga setiap malam dan juga untuk saat ini desa akan memperbaiki pagar desa untuk mencegah hewan buas itu masuk desa...silahkan yang lain bisa pulang terlebih dahulu dan urusan ini diserahkan kepada laki-laki kalian."

Pertemuan pemuda desa dilakukan dengan Zhao Lian putra kepala desa sebagai ketua yang bertanggung jawab atas pengaturan penjagaan desa di malam hari.

Pembagian jadwal berlangsung dengan masing masing ketua kelompok

Kelompok satu dipimpin oleh Zhao Lian, Xiao Qi, dan Zhao Wen dan yang lainnya

Kelompok dua dipimpin oleh Zhang Xiatai

Kelompok tiga dipimpin oleh Zhao Thie

Dan kelompok empat di pimpin oleh Chen Jian

Masing masing kelompok bergiliran berjaga disetiap malam.

Begitu kelompok pemuda terbentuk Xiao Qi pergi kerumah Zhao Wen untuk makan malam sebagai tanda terimakasih dari paman Zhao kepadanya karena telah menyelamatkan putra satu satunya.

Setelah sang istri meninggal karena distosia putranya menjadi satu satunya permata dihati Zhao Gao.

Sang ibu Chen Nian adalah seorang wanita yang sangat cantik dan entah mengapa dia kehilangan ingatannya. Kemudian paman Zhao menemukannya ditengah hutan dengan luka di sekujur tubuh sehingga ia membawanya pulang dan sesuai tradisi desa bahwa wanita dan pria tidak boleh bermesraan kecuali mereka menikah. Warga desa yang melihat paman Zhao menggendong seorang wanita cantik menjadi bahan gosip oleh Bibi bibi di desa, Dan begitulah bagaimana mereka bersama.

"Terimakasih Qier... mendengar bagaimana hal itu sangat berbahaya. wen wen terselamatkan olehmu."
Paman zhao berkata dengan serius dan penuh terimakasih.

"Bukan apa apa paman kebetulan saja aku berada dekat dengan lokasi Saudara wen . "

"Yah bagaimanapun itu adalah Harimau rahmat hidup ini benar benar kami tidak bisa membalasnya. Hanya saja jika ada sesuatu yang kamu butuhkan jangan ragu untuk mengatakannya kepada paman . Angap saja kami sebagai keluargamu sendiri."

"Terimakasih paman aku akan mengingatnya... Ngomong ngomong hari sudah gelap aku akan pulang dulu .. terimakasih atas makannya paman . Juga saudara wen hati hati lain kali kehutan. Setidaknya ajak orang lain jika pergi lebih dalam."

"Sama sama ,sama sama jangan sungkan.."

"Ya kakak Qi lain kali aku akan berhati-hati.."

Setelah mengucapkan salam Xiao Qi pun pergi kembali pulang. Menyusuri jalan setapak dan melewati sungai kecil ditengah desa . Dari atas jembatan xiao Qi melihat seorang wanita cantik dengan baju putih berada ditengah sungai. Meski sedikit tertutup pepohonan tapi masih jelas terlihat bahwa itu seorang wanita.

Perlahan wanita itu melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga hanya kain putih tipis yang ia kenakan sebagai basahan.

Xiao Qi tertegun dan hampir lupa bernafas, bagaimanapun jiwanya seorang pria dewasa dengan tubuh pemuda yang penuh dengan semangat. Melihat lekuk tubuh yang sangat indah dan pinggang ramping , dan kelinci putih yang terlihat begitu lembut hanya terbalut kain tipis dan bokong yang menjulang begitu bulat serta wajah yang begitu cantik. Bagaimana hal itu tidak menggugah kejantanan seorang pemuda.

Tanpa sadar Xiao Qi menginjak tepi jembatan dan jatuh kesungai...

Uuuuuaaaaaa...

Byurrr

Aduh....menahan rasa gugup bahwa wanita itu mungkin kaget dengan suara terjatuh kedalam air dan mungkin berteriak menuduh dirinya seorang Satyr, Xiao Qi perlahan menengok kebelakang namun apa yang dia pikirkan tenyata tidak ada wanita itu telah pergi.

Bagaimana bisa begitu cepat pikirannya....aneh apakah aku berhalusinasi . Tapi jelas bahwa tadi ada wanita yang sedang mandi juga...tunggu dulu sepertinya ada selendang ya itu selendang wanita itu..

Xiao Qi mendekati ketempat wanita itu mandi dan menemukan sebuah selendang dan gelang giok yang tertinggal.

Karena wanita itu pergi maka ambilah mungkin jika ditakdirkan untuk bertemu kembali dia bisa mengembalikan gelang itu dan meminta maaf.

Sebagai tanda bahwa dia seorang pria sejati yang mau mengakui kesalahannya, Xiao Qi berpikir akan mengenakan selendang itu sebagai ikat pinggangnya dan berharap wanita itu dapat mengenalinya.

Juga sepertinya gelang giok ini begitu aneh dengan ukiran seperti mantra yang membuatnya terlihat semakin cantik. Tiba tiba ketika tangan Xiao Qi akan mencobanya gelang itu seperti menyesuaikan bentuk dan menempel erat dipergelangan tangannya.

Apa hal aneh ini pikirannya ketika dia mencoba melepaskannya gelang itu seolah menempel semakin erat dan menjepitnya.

"Benda ini benar benar aneh .. kemudian bagaimana wanita itu bisa melepaskannya. "Kata Xiao Qi kebingungan.

Ditengah kebingungan angin malam yang berhembus membangunkan lamunanya bahwa sudah mendekati musim dingin udara malam menjadi semakin menggigit.

Jangan sampai dia jatuh sakit pikirannya.

Sampai di rumah Xiao Qi berganti pakaian dan jatuh di kasurnya yang sederhana. Tanpa sadar iapun tertidur lelap sampai pagi tanpa merasakan kedinginan.

Bangun dipagi hari dengan rasa sakit ditubuhnya membuat Xiao Qi berpikir untuk menunda latihannya namun teringat bahwa dunia ini sangat berbahaya dan nyawa manusia seperti rumput yang mudah di cabut dia memutuskan untuk melatih ketrampilan pedangnya.

Setiap pagi seribu ayunan pedang gambar yang dia lakukan membuat tanganya semakin sakit. Mengoleskan anggur obat untuk pijatan Xiao Qi mengawali pagi harinya.

Setelah membakar ubi jalar dan merebus daging harimau yang kemarin ia dapatkan Xiao Qi mengakhiri sarapanya dan menuju pegunungan untuk mengumpulkan kayu bakar yang kemarin ia tinggalkan.

Melintasi jalan melihat begitu banyak warga desa yang membawa kapak bersiap ke gunung untuk menebang kayu.

Perintah perbaikan pagar desa sudah di berikan dan setiap keluarga berkewajiban menyumbangkan satu orang tenaga untuk perbaikan.

Tentunya orang yang sendirian seperti Xiao Qi memiliki kelonggaran karena dia harus mengurus dirinya sendiri.

Ditempat dia menjatuhkan kayu bakarnya Xiao Qi melihat bahwa ada gingseng yang cukup tua mungkin usia 100 tahun gingseng liar memiliki harga yang sangat tinggi. Keberuntungan ganda seorang pemula pikirnya.

Kembali dari gunung Xiao Qi tidak langsung pergi untuk menjual gingseng yang dia temukan. Menurut ingatan pendahulunya ginseng bisa di jadikan minuman penyegar dengan membuat arak. Kebetulan dia memiliki pengetahuan untuk membuat arak tradisional dan dengan mencampurkan tulang harimau serta ekornya sebagai tonik.

Ngomong ngomong menurut warga desa ekor harimau adalah afrodisiak alami. Tetapi bukan berarti obat itu sangat kuat, ekor harimau hanya meningkatkan gairah seksual seorang pria dan wanita.

Dan arak ini mungkin menjalankan fungsinya cepat atau lambat.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Sword SlashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang