1. Racun

501 77 8
                                    


⚠️ cerita ini mengandung unsur penyandang disabilitas yaitu tuli, tapi aku sama sekali bukan merendahkan orang dengan keistimewaan tersebut, ini cuma cerita, semoga tidak ada pihak yang tersinggung🙏

Enjoy!💙


.
.
.
.
.
.

Siang ini di sebuah dapur yang cukup luas, dua orang yang nampak akrab sedang sibuk mengerjakan proyek dadakan hasil iseng mereka.

"Bukankah bulan madu tampak menyenangkan? Mengapa malah mengundangku untuk melakukan hal kekanakan seperti ini?" ujar Soobin sambil mengaduk adonan cookies yang dia buat.

"Bulan madu akan menjadi bulan racun bagiku jika bersamanya"

Soobin mengerutkan kening mendengar jawaban dari sahabatnya Beomgyu yang notabene pengantin baru.

"Peribahasa yang sangat buruk, bulan racun katamu? Konyol"

"Kata racun lebih baik daripada kata kasar lainnya" balas Beomgyu membuat Soobin mendecih.

"Bagaimanapun kekurangannya dia suamimu, bersikaplah baik padanya" nasihat Soobin.

Beomgyu berhenti membentuk adonan cookies buatannya lalu memandang Soobin dengan cemooh.

"Jika kau diposisiku, apa yang akan kau lakukan? Terpaksa menikahi lelaki bisu yang tidak kau cintai! Apa yang kau lakukan?"

Soobin terdiam mendengar nada bicara Beomgyu yang meninggi, dia tidak tau perasaan sahabatnya itu, tapi dia juga tidak bisa membayangkan menikahi lelaki bisu seperti suami Beomgyu.

Soobin menghela napas "Yah... Sepertinya meminum racun tidak buruk juga"

Tawa Beomgyu kemudian mengudara, ia melanjutkan membentuk bulat adonan cookies di tangannya.

"Aku lebih memilih meracuninya daripada meminum racun itu sendiri" balas Beomgyu masih dengan kekehan.

"Hey! Hey! Mari berhenti membicarakan hal mengerikan itu, jika benar suami mati kita pasti akan dicurigai" ujar Soobin panik sambil melihat sekeliling ruang memastikan hanya mereka berdua yang mendengar obrolan itu.

Mereka lantas melanjutkan membuat cookies ala-ala.

Soobin dan Beomgyu adalah sahabat sejak SMA yang hingga kini masih sangat akrab, di usia mereka yang menginjak 25 tahun, Beomgyu mengambil nasib pernikahan lebih dulu dengan pria bisu yang tak terduga, sedangkan Soobin masih sibuk memikirkan tipe dominan ideal yang ia inginkan.

Baru genap satu minggu Beomgyu menikah, ia sudah mengundang Soobin di hari weekend untuk membuat kue bersama, katanya ia bosan dan suaminya sedang keluar rumah padahal Soobin pikir Beomgyu dan suaminya sedang bulan madu. Disinilah mereka yang sibuk membuat kue dengan mulut yang tidak bisa berhenti berbicara, percakapan seperti tadi contohnya.

Cookie yang mereka buat kini sudah memasuki oven, selanjutnya mereka sibuk melelehkan coklat batangan berwarna-warni untuk menghias cookiesnya jika sudah matang nanti.

"Tapi jika aku perhatikan, suamimu tampan tau" ujar Soobin tiba-tiba.

Beomgyu sontak menyeringai "Ambil saja jika kau mau" balasnya membuat Soobin memutar bola mata malas.

"Bukan begitu maksudku bodoh! Bangunlah hubungan baik dengannya, kalian suami istri, meski dia punya kekurangan, tapi dia juga punya kelebihan seperti tampan dan kaya"

"Hubungan baik katamu? Untuk saling biacara saja sulit, aku tak bisa bahasa isyarat" balas Beomgyu.

"Tapi bukankah suamimu bisa bicara? Saat pemberkatan pernikahan kalian, dia mengucapkan janji suci dengan benar kok"

"Iya, tapi kau dengar sendirikan bagaimana suaranya? Tidak jelas, untuk mendengarnya saja aku malu saat itu, lebih baik suara anjing menggonggong daripada suaranya yang seperti tikus terjepit"

Soobin melotot setelah mendengar ucapan kasar dari sahabatnya untuk suaminya sendiri.

"KAU BENAR-BENAR ISTRI DURHAKA SIALAN! AKU HARAP KALIAN BERCERAI DAN DIA MENDAPATKAN ISTRI YANG JAUH LEBIH BAIK DARIPADA DIRIMU"

"Aku akan mencium kakimu jika harapanmu terwujud, itu adalah mimpiku saat ini!

.
.
.
.
.
.
.

Taehyun membenarkan alat pendengarannya yang terpasang pada telinga kanannya, dia harap dia tidak memasangnya sejak tadi dan mendengar percakapan istrinya dan temannya.

Ya, Taehyun mendengar semua dari balik tembok pemisah dapur dan ruang tengah.

Taehyun mengalami gangguan pendengaran sejak lahir, itulah sebabnya kemampuan biacaranya juga sangat kurang karena sejak kecil ia sulit mendengar, keterlambatan belajar bicara membuat pelafalan kata yang ia ucapkan tidak sempurna sehingga dia lebih nyaman berkomunikasi dengan bahasa isyarat, orang-orang biasa menyebutnya bisu.

"Lebih baik suara anjing menggonggong daripada suaranya yang seperti tikus terjepit"

Kalimat itu terus mendenging di pendengarannya, menyakitkan, sangat sakit, itu adalah kalimat yang paling menyakitkan yang pernah ia dengar dalam 28 tahun hidupnya, karena itu keluar dari mulut istrinya.

Rasa malu menyeruak begitu cepat dalam hatinya, selama ini dia selalu berusaha berbicara untuk berkomunikasi dengan istrinya karena istrinya itu tidak bisa bahasa isyarat, namun nyatanya suaranya itu begitu buruk bagi istrinya.

Taehyun tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukungnya dan memberi kasih sayang, dia tidak penah merasa kekurangannya menjadi sebuah masalah besar, tapi perkataan istrinya itu membuatnya malu terlahir dengan kekurangan seperti ini, terhina, sakit yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Pernikahan mereka memang bukan karena saling mencintai, Taehyun bahkan tak tahu bagaimana perasaan cinta, tapi mendengar hal buruk keluar dari mulut seseorang yang menjadi istrinya membuatnya tahu bagaimana rasanya patah hati.

Malu, dan terhina...

Taehyun meremas dadanya yang sakit, mulai hari ini ia bersumpah tidak akan bicara lagi dengan istrinya....




.
.
.
.
.
.
.
.
.






Jangan anggap serius cerita ini karena gak tau kapan lanjut, kayak Tanaka yg masih terbengkalai, aku cuma iseng

Tapi vote dan komen saran dong, enaknya lanjut apa enggak 💙










Tapi vote dan komen saran dong, enaknya lanjut apa enggak 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

THANKS💙💙

Silent Husband [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang