~End~ saya menikah dengan saudara laki-laki sang pahlawan wanita

Bab 55 Wen Yu mengambilnya dengan tangannya yang besar dan mengangkatnya.

Bab 55

Wen Ruyu tidak bisa mempercayai telinganya, mengapa saudara laki-laki kedua tidak bertanya?  Ketika rata-rata pria mendengar hal seperti itu, bukankah seharusnya dia menanyakan detailnya?

"Kakak kedua, itu Tuan Qi..."

"Pangeran, saya tidak kenal Tuan Qi. Saya mendengarnya dari Saudari Ruyu. Tahun lalu, saya pergi ke Zhuangzi bersama Saudari Ruyu dan dengan sembarangan kehilangan sapu tangan. Saya tidak menganggapnya serius saat itu. Saya tidak menganggapnya serius." kuharap tadi Suster Ruyu tiba-tiba menyebutkan masalah ini, sungguh mengejutkan."

Wen Yu perlahan mengangkat matanya dan menatap Wen Ruyu.  Ekspresi dingin dan mata dingin seperti bintang membuat Wen Ruyu menggigil, dan udara dingin tiba-tiba melonjak dari telapak kakinya.

Dia selalu tahu bahwa sepupu ini adalah yang paling dingin dan tidak berperasaan, tetapi setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi kuat.  Jauh di lubuk hatinya, dia lebih bangga dengan kakak laki-lakinya yang kedua daripada kakak laki-laki kandungnya yang tertua.  Dia cemburu pada Wen Ruqin, di antara berbagai alasan tersebut, ada alasan lain: Wen Ruqin adalah saudara kandung dari saudara laki-laki keduanya, dan dia hanyalah sepupu.

Meskipun Wen Yu dan Wen Ruqin tidak dekat, dia telah melihat ekspresi Wen Yu ketika berbicara dengan Wen Ruqin, dan dia sedikit lebih sabar daripada orang biasa.  Dia jelas merupakan putri tertua dari keluarga Wen, dan Wen Ruqin hanyalah seorang selir, dia tidak tahu mengapa dia terus membandingkan dirinya dengan seorang selir.  Mungkin dia sudah mulai peduli padanya sejak dia mengetahui bahwa dia dilahirkan setengah jam lebih lambat dari Wen Ruqin.

Penampilan Wen Ruqin sudah cukup untuk menghancurkannya.  Tidak peduli seberapa terkenalnya dia dan betapa dihormatinya dia, dia sebenarnya tahu bahwa di mata tuan muda dari keluarga bangsawan, perhatian yang dia terima jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sepupunya.  Terutama ketika dia mengetahui bahwa Shen Shizi sangat menghormati Wen Ruqin, kecemburuan ini mencapai puncaknya.

Ye Ping ini awalnya adalah pisau yang dia gunakan untuk menangani Wen Ruqin, tanpa diduga, suatu hari bilahnya berputar dan membantu Wen Ruqin membidiknya.

Dia membencinya tetapi tidak berani menunjukkannya.

"Kakak kedua...Aku baru mengetahuinya baru-baru ini."

"Dimana orang-orang?"

"Di...di barat kota, aku tidak bisa mengganggu saudara keduaku dengan masalah sepele seperti itu. Aku...hanya mengirim seseorang untuk mengambilnya."

"Tidak butuh."

Reaksi Wen Yu membuat Ye Ping sangat puas.

"Saudari Ruyu, terima kasih telah memberitahuku hal ini. Aku sekarang adalah putri daerah ini. Tuan Qi sangat berani. Dia sebenarnya ingin merusak reputasiku. Aku ingin tahu apakah dia dihasut oleh orang lain?"

"Kakak ipar kedua... Tuan Qi adalah orang yang murah hati. Bagaimana dia bisa diperintah oleh orang lain?"

“Benarkah?” Ye Ping mengerutkan kening dan menatap Wen Yu, “Pangeran, tidak peduli apakah dia dihasut oleh orang lain atau tidak. Jika dia berani melakukan ini, dia jelas tidak menganggapmu serius. Kamu harus menginterogasinya dengan benar.”

Wen Ruyu cemas, siapa saudara laki-laki kedua dan siapa yang bermarga Qi?  Selama saudara kedua berdiri di depan orang itu, orang itu akan langsung ketakutan dan melakukan apa saja.

Dia tidak bisa menyinggung perasaan saudara laki-laki keduanya, apalagi membuatnya membencinya.

"Kakak ipar kedua, aku... aku sudah memberitahumu begitu aku mendengar tentang ini. Aku tahu kamu banyak salah paham akhir-akhir ini, dan aku tidak akan membuat alasan apa pun. Tapi itu tidak baik untuk ini." semacam itu untuk disebarkan, jadi saya akan mengirim seseorang untuk mengambil cadar. Itu sebabnya tidak perlu membiarkan saudara kedua maju. Apa identitas saudara kedua, dan siapa orang yang bermarga Qi itu? Don Jangan merusak reputasi resmi saudara kedua karena penjahat kecil."