03 (ilusi)

426 27 1
                                    


05.30

seperti biasa haechan sudah bangun untuk menyiapkan sarapan. baby nya tentu saja masih tidur

selesai haechan memasak. dia pun berinisiatif untuk melihat kamar renjun sekalian membangunkan renjun tentu saja.

sembari menaiki tangga haechan kembali mengingat kejadian semalam. dimana baby nya mimisan haechan ingin sekali memeluk renjun dan melarang nya untuk pergi kemanapun

haechan sudah di tinggalkan orangtuanya sedari kecil.ortu nya hanya pulang 5tahun 1x . haechan sangat kesepian

sampai dimana ia menemukan renjun. semenjak itu haechan tak pernah lagi kesepian, setiap pagi, siang, sore, malam, 27/4 akan ada suara imut dari renjun

akhir² ini haechan kembali merasakan kesepian. dan dia amat tak suka kesepian.rasa²nya ia ingin mengisolasi renjun agar renjun terus ada disisinya

haechan terkadang berfikir ingin membawa kabur renjun ketempat dimana hanya ada ia dan renjun

mungkinkah itu adalah bentuk obsesi haechan pada renjun?

idk.

sekarang haechan sudah masuk ke kmar renjun. ntah lah haechan pun bingung tiba² sudah ada di dalam kamar baby kesayangannya

haechan mendekat ke arah ranjang milik renjun.

dan terpampang lah tubuh mungil dengan wajah pucat milik renjun

haechan dengan jelas melihat darah kering di bagian hidung, bibir dan telapak tangan milik renjun

dunia haechan seakan berhenti bergerak, detak jantung haechan berdegup 2x lebih cepat

banyak pikiran dan bayang² negatif berterbangan di otak haechan

dengan tergesa-gesa haechan mengais tubuh dingin milik renjun. tampa seizin haechan air mata dari kedua mata haechan sudah menetes dengan deras

haechan dengan jelas meresakan nafas renjun yg terputus - putus seolah akan berhenti

haechan sudah kalang kabut tampa memerdulikan bahaya atau tidak dengan kecepatan penuh haechan mengendarai mobil miliknya.

BRUG

BRAK

tinut

tinut

tinut

"hahh hah renjun? renjun?"

"dek tolong tenang ya lukanya belum sembuh"

"sus renjun mana sus? anak kecil yg semobil dengan saya!?" teriak haechan

haechan dengan jelas melihat suster itu menunduk sembari menggeleng pelan

"maksudnya apa sus!? mana renjun? renjun! renjun!"

"dek tenang dek mari saya antar" suster itu menghela nafas sebentar sebelum akhirnya menuntun haechan ke tempat dimana renjun berada

"dia ada di dalam" tunjuk suster kepada salah satu pintu

dengan perlahan haechan membuka pintu dan mendekat ke ranjang renjun

"renjun?"

haechan dengan perlahan menepuk² pipi renjun

dingin

tidak ada kehangatan di badan renjun

"ga ga mungkin! ga mungkin! renjun aya bangun! daddy bakal beliin semua yg renjun mau!"

haechan menangis maraung raung sembari memeluk tubuh renjun yg sudah tak bernyawa

haechan tak akan bisa melihat senyum manis renjun. dia tidak akan bisa mendengar suara imut renjun memanggil nya lagi

semua seakan berhenti.

"RENJUN! "

haechan yg baru bangun dari tidur nya melirik sekitar. ini kamarnya! dia bersyukur itu mimpi

dengan ter Buru-buru haechan berlari ke arah kamar renjun dia tidak peduli jika mungkin dia akan terjatuh dari tangga

BRAG

"renjun?"

haechan mendekati ranjang renjun. dia menganga tidak percaya

do you get dejavu? huh?

renjun yg ia lihat seperti renjun yg ada di mimpinya

"tidak tidak! tolong biarkan aku bangun! aku ingin bangun hiks, renjun. tidak renjun ku tidak seperti itu tolong biarkan aku bangun!"

dengan brutal haechan memukul kepalanya

"tolong biarkan aku bangun! atau tidak renjunku tidak bisa sarapan! jangan menggngguku tolong... biarkan aku bangun!?" teriak haechan sembari menangis

ini yg sering terjadi jikalau haechan kesepian

haechan sangat trauma pada saat merasa dirinya di tinggalkan oleh orang yg ia sayangi

"berhenti membuat ILUSI konyol di otak ku!!" teriak haechan dengan lantang

setelah itu semuanya gelap sampai ketika haechan merasa ada tangan kecil dingin yg menyentuh kulitnya

"daddy wake up ini sudah siang! daddy!" renjun dengan sengaja menampar pipi haechan

bahkan kerap kali ketika renjun gemas dia akan mencium brutal seluruh muka haechan

"daddy bangun!!!" teriak renjun

itu berhasil membuat haechan bangun

dengan mendadak haechan memeluk renjun erat seolah akan di tinggal selamanya oleh renjun.lalu mencium seluruh muka renjun tampa ada yg terlewat sedikitpun

"daddy why? you crying!?" renjun jelas terkejut ketika melihat haechan yg menangis dengan bibir melengkung kebawah.

"baby janji gaakan tinggalin daddy?" haechan bertanya lirih

"janji? JANJIKAN!!?" bentak haechan sembari menyodorkan jari kelingking nya seolah membuat perjanjian

"y-yeah daddy I'm promise" meskipun dengan takut² renjun menautkan jari kelingking mereka berdua

setelah itu haechan kembali memeluk renjun dengan erat. mencium wangi dari badan renjun yg padahal belum mandi

renjun hanya terdiam sebelum akhirnya kembali tertidur. pelukan haechan bagaikan obat tidur bagi renjun

"you're lying ,one day you will definitely leave me" lirih haechan

untuk saat ini biarkan kedua manusia berbeda umur itu menghabiskan waktunya

biarkan mereka saling memeluk, saling menyalurkan rasa hangat dari suhu tubuh masing²

tbc

yow! gimana kabarnya bro? semoga sehat selalu ya, baru up nih lurr soalnya agak sibuk hehe, janji deh kapan² bakal sering up!

semoga suka + ga kecewa ya

votement janlup bye²

Baby And DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang