Halo!🤗
Nggak kerasa udah sampek part ini hihi....
Soalnya aku kalau buat cerita lama banget, kata temen-temen setengah jam baru dapat satu kata (huhu...)
Tapi ga papa lah, masih semangat kawal kan... 🔥🔥🔥
Jangan lupa bintang & komen☄️
Dan...
Selamat Membaca✨
•
•
•_________________________________________
Ara merenggangkan ototnya setelah tertidur cukup lama dalam posisi duduk, gadis itu menatap sekeliling, saat ia membaca tadi hari masih terang dan sekarang ruang perpustakaan sepenuhnya gelap.
Ara menghembuskan nafas pelan, pasti setelah ini ia akan mendapat masalah karena pulang terlambat, ia kemudian membereskan buku-buku yang baru ia baca setengah, mengembalikannya ke rak besar perpustakaan.
Rak tempat buku yang Ara pinjam terletak cukup tinggi, karena tangga khusus untuk mengambil buku terletak jauh di belakang, akhirnya gadis itu nekat memanjat satu rak paling bawah.
Satu persatu buku berhasil Ara kembalikan, tinggal satu buku lagi yang paling tebal, kakinya perlahan pindah di rak sebelahnya, berusaha menggapai rak yang sialnya paling atas.
Gedubrak!
Argh!
Kaki Ara berpijak pada tumpuan yang salah, alhasil tubuhnya jatuh ke lantai beserta buku-buku yang tak sengaja ikut terjatuh.
"Shit! " Ara mendesis ngilu merasakan bagian punggungnya yang tak sengaja terbentur meja ditambah lagi buku-buku tadi menimpa dirinya.
"Sttt..., jangan berisik bisa nggak sih? "
Ara menoleh dengan cepat ketika ada suara seseorang, matanya menerawang jauh keadaan sekitar yang gelap, hanya tersinari oleh cahaya bulan dari jendela, tidak mungkin ada murid lain yang masih berada di perpustakaan.
Decitan suara sepatu yang beradu dengan lantai membuat Ara beringsut mundur, memastikan seseorang itu menampakkan diri tersinari cahaya bulan.
"L–lo? "
Athar, cowok itu tak memasang ekspresi apapun kemudian duduk di kursi sebelahnya. "Kekunci juga? "
Ara memalingkan wajah tak ingin bertatapan langsung dengan Athar, dari sekian banyak orang kenapa harus makhluk ini yang terjebak bersamanya!.
Athar mengamati keadaan di sekeliling Ara."habis jatuh? "
Mendengar itu, Ara mendengkus kasar. "Pakek nanya"
Ditanggapi seperti itu, ekspresi Athar seketika berubah, padahal ulah gadis inilah tidurnya tadi jadi terusik. "Apakah jawaban itu yang pantas untuk pertanyaan 'halus' gue? "
Ara yang sedang sibuk mengatasi rasa sakitnya, sampai tak sadar menggedik kan bahu. "Ga tau"
Athar bangkit dari duduk dan menghampiri Ara, mendapati gerakan spontan Athar membuat Ara terkejut ketika cowok itu sudah berjongkok di hadapannya. "Heh, l-lo mau ngapain? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Athara
Teen Fiction"... Cepat pergi dari sini atau... Lo akan terjebak ditangan gue selamanya" "Kalau gue milih opsi kedua, gimana? " Jawaban yang sangat menantang itu membuat Ara harus menuai benih yang ia tanam, awalnya ia hanya ingin bermain-main dengan cowok yang...