PROLOG

19 2 3
                                    

Jangan melihat dengan kedua mata, tetapi melihat dengan seribu mata.
Carmelio SA

Hi, namaku Pictum Reel. Kamu mungkin mengenalku tapi sebenarnya tidak ada orang yang benar-benar mengenalku, bahkan diriku sendiri. Setiap detik kita bernapas, dunia akan selalu berubah tanpa kamu sadari. Jutaan kendaraan melintasi jalan tiap detik, 25 bayi lahir tiap 5 detik, 1 orang mati kelaparan tiap detik, dan semua itu telah terjadi selagi kamu membaca cerita ini. Mungkin kamu berpikir jika cerita ini hanyalah cerita fiksi yang menceritakan orang yang bahkan kamu tidak kenal siapa orang ini, tetapi cerita ini adalah cerita yang melewati garis batas fiksi dan realita. walau Aku dan cerita ini mungkin tidak pernah nyata, aku akan tetap memberitahumu sebuah masa depan yang berisikan kekosongan, kehampaan, dan masa depan menyedihkan itu telah dimulai dari sekarang.

Sepertinya ini waktu yang tepat untuk memperkenalkan diriku dengan baik dan untuk yang terakhir kalinya, hi namaku Pictum Reel. Aku adalah penulis terkemuka yang memiliki banyak karya masterpiece seperti "terdalam, imajinasi terkemuka, anak yang terjatuh, terbahagia" itu adalah sedikit dari karya yang menciptakan Pictum Reel sang penulis jenius.

Aku sebenarnya hanyalah orang biasa saja dengan latar belakang biasa saja. Lahir dari keluarga yang berkecukupan, orang tua yang baik, kehidupan sekolah yang baik, teman yang baik, setiap hari makan, minum, tidur, semuanya baik dan biasa saja. Tapi, ada satu hal yang membedakanku dengan orang-orang yang biasa lainnya yaitu, kemauan dan kreativitas. Tanpa kedua hal itu, aku hanyalah gear yang ada di dalam mesin bernama "biasa".

Sayangnya, barang mahal harus dibayar dengan harga yang mahal. Di usiaku ke-17 tahun, ayah dan ibuku mati di kecelakaan yang tragis. Di saat pemakaman kedua orang tuaku, aku hanya menatap mayat mereka yang sudah tidak bernyawa lagi dengan tatapan yang kosong. Banyak yang bersedih, air mata menyucur pada nasib kedua orang tua tuaku dan nasibku. Tapi, air mata itu hanyalah sebuah hasil empati yang penuh kemunafikan. Mereka tidak pernah tahu apa yang kurasakan, tidak pernah tahu apa yang aku pikirkan. Mereka yang mengasihaniku hanya akan mengasihaniku saat mereka pikir aku bersedih. walaupun faktanya tidak begitu, keadaanlah yang memaksa empati yang penuh kemunafikan itu keluar.

Setelah acara menyedihkan itu Aku pun pergi ke dalam kamar tidurku. Didalam sinilah aku berpikir mengenai banyak hal,

"bagaimana aku hidup tanpa orang tuaku ?, mengapa hal ini terjadi ?, siapa yang melakukan ini ?, kapan semua ini terjadi ?, dimana kesalahannya ?, apa yang harus kulakukan sekarang ?".

terlalu banyak hal yang dipikirkan oleh satu organisme, jadi aku memutuskan untuk menulis semua hal yang kupikirkan. Kesenangan, kesedihan, kebencian, kemarahan, keputusasaan, semuanya kukeluarkan ke dalam secarik kertas putih yang kuiisi dengan tinta hitam. Akupun terdiam sesaat setelah menulis semua yang kupikirkan, aku merasakan sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. ide bermunculan dalam kepalaku, tanganku tidak ingin berhenti untuk menulis, aku merasa hidup kembali. Tapi sesaat setelah nya, aku menyadari jika perasaan ini telah dibayar dengan nyawa kedua orang tuaku.

Hari demi hari, ide dalam kepalaku terus bermunculan seperti air hujan yang turun ke bumi. setelah berpikir berminggu-minggu, akupun mulai menulis sebuah cerita berjudul "COPY". "COPY" mengisahkan tentang seorang anak yang selalu menirukan orang lain dengan sempurna. Ia dapat menirukan suara, gerakan tubuh, ekspresi, bahkan perasaan dari orang lain. Anak ini akan terus menirukan siapapun demi menemukan jawaban dari arti menjadi diri sendiri. Setelah selesai menulis "COPY", tanpa adanya keraguan sedikitpun aku langsung mengunggahnya ke internet dan alhasil seperti yang kuharapkan, "COPY" menjadi trending di internet. "COPY" telah menjadi langkah pertamaku menuju kesuksesan.

Orang-orang pun mulai mengenal dan mendukungku, mereka juga menginginkan karya baru dariku. rasa senang muncul dari hatiku, akupun mulai memutuskan untuk menulis, menulis, dan menulis lagi. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, lebih banyak orang yang menyukai karyaku, lebih banyak perusahaan yang ingin bekerja sama denganku, lebih banyak orang memberitakan betapa brilliant nya diriku dan karyaku. Hanya dalam kurun waktu 3 tahun, aku telah menulis 13 karya yang semuanya mengubah dunia selamanya.

Inilah puncak dari kesuksesanku. Di umurku yang ke-20 tahun, Uang mengalir dimana-mana, banyak TV Talkshow mengundangku untuk wawancara, orang-orang dari penjuru dunia ingin bertemu dan menyapaku. Tidak ada yang menandingi kejeniusan ku dalam menulis karya sastra di dunia ini. Sampai, suatu entitas yang tidak kupikir akan menghancurkan semua kejayaanku hanya dalam beberapa saat. sesuatu yang diciptakan untuk kebaikan manusia, menghancurkan hidupku dan itu adalah A.I.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKE AND TAKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang