BAB I

834 52 4
                                    

Helahan entah sudah berapa kali di hembuskan remaja pria ini, sudah dua pagi ia selalu terbangun dalam keadaan tidak percaya, melihat sekeliling kamar yang asing, kasur yang asing serta suara asing di pagi hari yang memanggilnya untuk sarapan pagi.

"Huhhhh" untuk kesekian kalinya di pagi kedua ia terbangun ini, Cakra ehm mungkin sekarang bisa di panggil Sadewa. Ya dia tidak percaya bahwa dia akan mengalami hal yang mustahil terjadi sebut saja 'isekai' dan sudah dua hari ia berada dalam dunia yang tak di kenal nya ini tapi ia juga tentu mengenal dimana ia berada? Bingung kan? Sama Ca- Sadewa juga, karena dia terbangun di salah satu novel favoritnya yang baru saja ditamatin nya saat itu dan setelah mengomentari cerita tersebut tiba-tiba saja ia berada disini.

"Ini karma apa mukjizat dah?" tanya nya pada udara kosong, Sadewa Herryson itu lah namanya sekarang nama dari salah satu karakter yang ia rasuki sekarang yang sayang nya merupakan karakter antagonis yang tergila-gila kepada peran utama pria di novel tersebut, Sadewa merupakan anak tunggal yang kaya raya yang bisa melakukan apa saja hanya dengan uang nya itulah kenapa 'cakra' yang terlempar kedunia novel ini bingung harus berterima kasih karena mendadak jadi holkay apa memaki pada takdir yang membuat nya dalam situasi rumit karena dia malah jadi peran antagonis.

Sudah dua hari dia termenung memikirkan apakah ini kenyataan atau mimpi yang berlebihan akibat kehaluan nya yang ingin sekali kaya seperti Sadewa? Setelah dipikirkan kembali sebelum terlempar di dunia ini ia sempat berkomentar "apaan si Sadewa ini goblok bngt klo kaya mah pake buat sendiri malah di pake buat tuh cowo, boti gila emng coba gua yg jdi lo gua hbis kan idup dengan tuh duit unlimited lo, huhhh taik!"  setelah mengingat ucapan terakhir nya cakra langsung menjambak rambut nya sendiri "YA TUHANNNN BUKAN KEK GINI JUGAAA KALIII" teriak nya dengan frustasi, hingga suara di balik pintu kamarnya menghentikan aksi jambak nya dan teriakan frustasi nya itu

"ADEKKKK BANGUNNN!!!! TURUN SINI SARAPAN, INI KAN HARI KAMU MASUK SEKOLAH!!" teriak seorang wanita yang cukup memekakkan telinga nya

"IYA MAA BENTAR" balas Sadewa tak kalah nyaring emang ibu dan anak sekali

Yaps cerita dalam novel diawali dengan Sadewa  di bangunin, apakah 'Cakra' siap? "YA KAGAK" begitu ucapnya, Cerita asli sudah akan di mulai dimana Sadewa akan mendatangi crush nya yang merupakan tetangga dari kecil nya itu untuk menganggu alias caper dan tentu saja di abaikan.

"Udah deh pusing gua bodoamat sama alur cerita nya yang mending gua kaya" sambil tertawa gak jelas Ca- Sadewa keluar dari kamar nya siap untuk sarapan, jangan tanya kenapa ga mandi ia malas mandi mengingat kehidupan sebelum nya yang mandi bisa sehari sekali atau dua hari sekali

Sesampainya di ruang makan ia melihat mama dan baba nya yang menunggu dirinya untuk sarapan bersama

ternyata ini mukjizat batinnya lalu memilih duduk di kursi nya yang terlihat begitu mahal dengan meja yang juga tak kalah mahal nya

"Loh adek ga mandi? Ini hari pertama kamu masuk sekolah loh?" mama nya bingung tidak biasanya anak tunggal nya ini, biasanya paling ga betah kalau ga mandi bahkan lengket dikit saja bisa emosi, lah di depan nya sekarang malah tampilan kucel, berantakan, acak-acakan

"Males ma, kita harus hemat air" ntah ini petuah atau alibi

"Sudah, ayo sarapan nanti telat" akhirnya sang kepala keluarga mengakhiri pembicaraan anak ibu itu

Apa perlu memperkenalkan baba mama dan Sadewa? Atau Sadewa di kehidupan lampau nya sebagai cakra? Baiklah dimulai dari cakra

Sebut saja Cakra Ananda juga merupakan anak tunggal bedanya ia yatim-piatu sejak ia duduk di kelas 2 SMA keluarga nya juga termasuk kurang mampu, Cakra berhasil memasuki sekolah yang cukup elit dan terbaik dengan mengandalkan kepintaran nya dan bakatnya yang luar biasa, cakra sangat pandai dalam matematika dan hobinya adalah basket, bernyanyi dan bermain piano karena itu ia menjadi salah satu murid favorit para guru disana. Meski begitu cakra termasuk murid yang sering di bully dikarenakan perekonomian nya yang tak setara dengan murid lainnya tapi cakra selalu mengabaikan nya mengingat ia yang bersifat bodoamat dan tak peduli ucapan orang lain ia selalu jadikan itu sebagai persiapan mental pada masalah yang mungkin lebih rumit nantinya hingga ia beneran menghadapi masalah rumit yang bahkan kalau di ceritakan pada ayah ibunya yang sudah menjadi bintang disana mungkin mereka tak akan percaya

Cakra merasuki antagonis dalam novel favorit nya dimana sang antagonis juga merupakan karakter favorit nya karena kekayaannya, novel tersebut berjudul 'Kisah Jenan & Anzee' terlihat seperti novel romansa sekali, Anzee merupakan  lelaki manis yang bisa dibilang mirip dengan cakra ya pengguna beasiswa bedanya anzee begitu di cintai semua orang karena kemanisan nya bahkan menarik perhatian Jenan yang merupakan Crush dari Sadewa, membuat Sadewa yang sudah lama menyukai jenan jadi cemburu dan membully anzee habis habisan lalu seperti pada novel romansa klise lainnya sang pahlawan kesiangan akan menolong anzee cerita ini lebih ke harem kepada anzee karena teman teman jenan juga menyukai anzee dan berbalapan untuk memenangkan hati anzee dan tentu dengan Sadewa disana sebagai bumbu perdramaan.

Sadewa itu kaya tapi bego, manja, caper, pickme, mudah di kibulin, padahal ada baba mama nya yang menyayangi nya lebih dari apapun tapi Sadewa itu BEGO yang terus terusan haus kasih sayang saking begonya jadilah jahat, tapi karena dia kaya cakra jadi suka sama si bego ini dan yang tak lain adalah dirinya sendiri sekarang. Miris sekali karena cakra dan Sadewa bertolak belakang sekali.

"Maa, adek berangkat!" sungguh belum terbiasa Sadewa imbuh kan 'adek' untuk memanggil dirinya tapi apa boleh buat, tapi melihat mama baba nya mengingat kan ayah ibunya dulu ia jadi kangen kan!

"Iyaa, hati hati ya dek~" balas mama nya

"Yang harus nya di hati hati in tuh baba, kan yang ngantar baba" ucap nya jenaka, baba nya terkekeh "ada ada aja kamu ini, hari kamu cerah dek? Tumben" yang di tanya cuma balas senyum doang  "ya iya lah, kan bukan anak lo aslinya mah" tentu saja hanya ucapan batin

"Udahh sana kalian berdua nanti telat, hati hati" ucap mamanya memecahkan obrolan yang mungkin bisa buat mereka telat

"Iya sayang, kamu juga hati hati di rumah" balas baba nya lalu mengecup kening istrinya dengan sayang Sadewa yang melihat itu hanya menatap tak suka bisa bisanya bermesraan di depan anaknya gini!

"BABA BURU AH TELAT NIH NTAR"

"Astagaa iya iya ayoo"

Sekolah dimulai masalah akan dimulai disana, apakah Cakra yang sekarang menjadi Sadewa sanggup??

Sadewa Herryson

Setelah di rasuki cakra - sebelum di rasuki cakra

Setelah di rasuki cakra - sebelum di rasuki cakra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Segini dulu gaesss, Terima kasih sudah membacaaa, mohon dukungannya vote n coment 😉💙

Segini dulu gaesss, Terima kasih sudah membacaaa, mohon dukungannya vote n coment 😉💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FIKSI.

RICH ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang