Sembilan

6 3 0
                                    



***

"Kamu sibuk banget ya akhir-akhir ini."

"Iya. Aku 'kan kerja."

"Aku tahu. Tapi masak nggak ada waktu sama sekali buat aku? Untuk ngasih kabar sekali aja masak nggak bisa?"

"Bukan gitu. Tapi aku capek nggak sempat pegang hp."

"Padahal kamu online loh. Bisa update story tapi untuk ngasih kabar sekali aja rasanya susah banget," ucap sang Nona dengan cemberut.

"Kalau kamu bosan bilang. Jangan tiba-tiba hilang tanpa kabar. Aku tahu kita sama-sama sibuk. Nggak selalu bisa komunikasi 24/7. Aku memaklumi itu tapi setidaknya kasih aku kabar, beri ruang aku untuk mengetahui keadaanmu. Aku khawatir denganmu sekaligus rindu. Maaf rindu ini menuntutmu untuk selalu ada," lanjutnya lagi.

"Maaf ya." Ia langsung memeluk sang Nona. "Maaf telah membuatmu khawatir. Akhir-akhir ini memang sibuk banget. Pusing sama kerjaan."

"Kalau ada apa-apa itu cerita. Ada aku yang siap mendengarkan ceritamu. Jangan dipendam sendiri. Berbagilah suka dukamu bersamaku."

"Aku tak mau merepotkanmu. Biar ini menjadi urusanku."

"Rasanya tak adil kalau aku yang selalu merepotkanmu. Aku cerita apapun kepadamu tapi kau tak mau bercerita kepadaku. Maaf bukanku memaksamu untuk bercerita hanya saja aku ingin kau mengungkapkan keluh kesahmu agar sedikit lebih lega."

Ia tersenyum. "Iya. Makasih ya sudah selalu ada. Sudah pengertian sama aku. Nanti bakal cerita apapun sama gadisku ini," ucapnya seraya mencubit hidung sang gadis.

"Sakit, tau," protes sang gadis memanyunkan bibir.

Ia terkekeh. "Gemes banget sih," ucapnya. 


***

15/11/2023

Dialog KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang