Happy Reading!
.
.
.
.
.
.*****
Di pagi hari seorang gadis tengah menyiapkan sarapan untuk ibu dan kakaknya. Dia Aletta, Letta berusia 16tahun. Dia tinggal di rumah sederhana peninggalan dari Alm ayahnya.
Di usia dia yang masih dibilang cukup kecil, tapi Letta sudah harus mencari uang sendiri dengan cara mencari barang bekas lalu di jual.
Apa dia tidak sekolah? Tidak setelah ayahnya meninggal ibunya memutuskan untuk dia berhenti sekolah. Dan juga semenjak ayahnya meninggal kehidupan Letta berubah drastis, ya, ibunya sangat membencinya, abangnya yang kerjanya hanya keluyuran saja tidak mau bekerja. Tapi mau bagaimana lagi, Letta hanya bisa pasrah dengan kehidupan nya yang sekarang."Ibu, abang makannya sudah siap" panggil Letta, tak lama muncul lah ibu dan abangnya.
"Hari ini kamu ikut saya pergi" ucap Manda ibunya Letta.
"Bu, aku mau nongkrong nih sama temen. Minta uang dong" ucap Kevin dengan santai.
"Tuh, minta anak itu aja" ucap Manda sambil menunjuk ke arah Letta.
Dengan segera Letta mengeluarkan uang yang dia miliki, alias hasil jual barang bekas. Kevin dengan segera mengambil uang yang berjumlah 150rbu dari tangan Letta.
"Pinter banget lo cari duit, sering-sering gini kalo nyari duit ya" ucap Kevin tak tau malu.
Sedangkan Letta hanya diam dan mengangguk, jika dia protes maka jaminannya tubuhnya akan mendapatkan luka dan dia tidak mau itu terjadi.
*****
Setelah selesai sarapan, Letta segera membersihkan bagian rumah, mulai dari menyapu, mengepel dan mencuci baju serta piring bekas mereka sarapan. Setelah semuanya sudah beres dengan segera Letta mandi karena dia akan pergi dengan ibunya.
Setelah 30menit bersiap siap, kini Letta sedang duduk menunggu ibunya yang sedang bersiap-siap.
"Ayo" ucap ibunya sambil berjalan duluan, Letta mengikuti ibunya.
Di dalam taksi mereka hanya diam, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Entah kenapa perasaan Letta tiba-tiba menjadi tidak enak, dia merasa akan ada sesuatu yang menimpanya.
"Ibu, kita akan kemana?" tanya Letta
"Tidak ada, hanya menemui temanku" jawab Manda
Mendengar jawaban dari ibunya, malah semakin membuat perasaan Letta tak karuan.
'Tuhan, jika terjadi sesuatu padaku hari ini maka, lindungi aku Tuhan dan jaga keluargaku'batin Letta.
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya mereka tiba di salah satu restoran yang cukup mewah. Mereka turun dari taksi setelah membayarnya.
Manda berjalan duluan dan disusul Letta di belakangnya.
"Berjalan disampingku" ucap Manda, dengan segera Letta berjalan disamping ibunya. Dan tak lama mereka sampai di tempat duduk yang sudah berisikan sepasang suami dan istri.
"Hallo, apa kalian sudah lama menunggu?" sapa Manda.
"Hallo Man, belum kami baru tiba juga" jawabnya.
"Silahkan duduk man" lanjutnya mempersilahkan Manda dan Letta duduk."Kita makan dulu?" tanyanya
"Tidak usah, kita langsung saja ke intinya. Ini anak saya Aletta Daneswara yang ingin kalian adopsi, dia anak yang cantik, pintar, baik dan penurut" ucap Manda, Alleta yang mendengan ucapan ibunya seketika mematung tak percaya. Jadi dia akan di jual? Pikirnya.
Jadi inilah alesannya perasaannya tidak enak, air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya, rasanya dia benar-benar tidak percaya jika ibunya setega itu. Apa salahnya? Sehingga ibunya berani berbuat hal seperti ini.
"Apa maksud ibu?" tanya Letta dengan suara bergetar.
"Jadi begini sayang, kamu akan diadopsi oleh keluarga Mahesa. Kamu tenang aja mereka baik kok, mer-
"Jadi maksud ibu mau menjual ku? Kenapa ibu tega? Apa salahku bu? Kenapa ibu bisa seperti ini?" tanya Letta dengan airmata yang mengalir.
"Hey, ibu tidak menjual mu sayang, ini hanya sampai mereka memiliki keturunan saja" jelas Manda dengan ekspresi menahan amarah, bagaimana jika rencananya gagal.
"Bu, aku ini anak ibu, darah daging ibu. Tapi kenapa, KENAPA IBU TEGA SAMA AKU! AKU BENCI IBU!"setelah itu Letta berlari keluar dari restoran tersebut.
Karena terlalu fokus menangis dan berlari Letta tidak menyadari bahwa dia berlari ke arah jalanan, dan naas dari arah kanan jalan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi hingga dalam hitungan detik tubuh mungil Letta tertabrak dan terlempar.
Orang-orang sekita yang melihat kejadian tersebut hanya mampu berteriak histeris dan langsung mengerubuni tubuh Letta yang sudah bersimbah darah, tak lupa ada yang menelpon ambulan.
Sedangkan Manda di buat syok dengan kejadian barusan. Di depan matanya anaknya tertabrak, seketika lututnya lemas seperti jelly. Dengan sempoyongan dia berjalan menghampiri tubuh anaknya yang sudah penuh akan darah.
"S-sayang" ucap Manda bergetar melihat tubuh anaknya.
"I-ibu m-maaf a-aku pa-mit" ucap Letta terbatas. Sungguh dia benar-benar sudah tidak sanggup lagi. Dan setelah mengucapkan itu perlahan matanya menutup dengan di iringi nafasnya untuk terkahir kali.
"Tidak, tidak sayang. ALETTA BANGUN SAYANG!! JANGAN TINGGALIN IBU, IBU MOHON MAAFIN IBU LETTA!" Manda berteriak histeris sambil memeluk tubuh mungil anaknya.
"Selamat jalan anak cantik ibu, maafin ibumu yang belom bisa memberimu kasih sayang dan belom bisa menjadi ibu yang baik. Love you anak cantik ibu"
****
Diruangan bernuansa abu-abu seorang gadis baru saja membuka matanya, setelah tidur hampir sehari.
"Ughh, aku pikir aku akan mati" ucapnya
Tunggu! Ini di mana? Apakah dia berada dirumah sakit? Tapi kenapa rasanya ini di kamar. Dan juga kenapa rasanya badannya baik-baik saja? Bukankah dia habis tertabrak?
Dengan segera dia bangkit dan berjalan menuju sebuah kaca.
"I-ini s-siapa" ucapnya dengan syok melihat pantulan dirinya di depan cermin.
Selamat datang di dunia novel 'posesif boy'. Di sini kamu akan berperan menjadi adik dari ketiga antagonis perempuan yang bernama 'Almera Davidson' Alucard Davidson, Alendra Davidson dan nama kamu adalah Amora Davidson.
Selamat telah terpilih, dan lupakan duniamu karena kamu tidak akan bisa kembali lagi. Jalani hari harimu seperti biasa, ubahlah alur novel ini sesukamu. Tapi ingat, setiap perubahan ada resikonya. Selamat menikmati kehidupan keduamu!
Ucapan yang entah dari mana asalnya tiba-tiba terdengar di telinga Aletta. Ya, dia adalah Aletta Daneswara.
"Jadi, aku hidup kembali tapi di dunia Novel? Bagaimana ini bisa terjadi?" ucap Letta masih bingung.
"Sekarang namaku Amora? Argggghh sialan! Ini tidak masuk akal!! " ucap Aletta dengan frustasi.
Buatlah dirimu untuk bahagia Amora!!
Pikirkan dirimu sendiri, tidak perlu memikirkan orang lain, selama ini kau sudah cukup menderita!Lagi, suara itu terdengar. Aletta terdiam mendengar suara itu, ya dia harus membuat dirinya bahagia dengan caranya sendiri. Jika di liat liat dia adalah anak yang berkecukupan.
"Baiklah, mulai sekarang namaku Amora dan aku akan membuat hidupku lebih baik dari sebelumnya" ucapnya dengan penuh tekad.
******
See you💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl Amora (On Going)
Teen Fictioncerita ke 2 dengan genre yang sama yaitu Transmigrasi:) semoga suka:D jngan lupa tinggalin jejak yaa:*