Avairis Woodsen, sudah menikmati kehidupannnya di Milan dengan tenang. Hidup dengan glamor dan bertabur harta, Iris terkenal bersama dengan ketiga temannya.
Terkadang Iris lupa akan kehidupannya sebelum menginjak Highschool, lupa akan sosok pemilik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRESIDENT INTERCULTURAL HIGHSCHOOL, sekolah bergengsi dengan konsep Internasional yang berisi siswa - siswa dari berbagai negara dengan kelas sosial atas.
Termasuk Avaiiris Woodsen, gadis beretnis Tionghoa yang sudah memiliki nama barat itu tengah bersiap dengan ujian praktek berenang di salah satu gymnasium sekolah.
Tubuhnya sudah berada di dalam kolam renang bersama teman - temannya, bercengkrama dengan anggun sembari menunggu giliran. Dimulai dengan anak laki - laki, Iris dan ketiga temannya itu masih berada di tepi kolam renang.
Suara ketukan sepatu pantofel milik Headmaster Dippet menyuri perhatian para siswi, dibelakang Headmaster terlihat lelaki semampai dengan potong rambut buzzcut. Baju seragamnya juga nampak tidak betul tertata, mungkin karena ia akan ikut praktik kali ini.
" Attention class, today we're going to introduce your new friend who just came from England. Romeo ", ucap Headmaster Dippet.
Romeo. Romeo. Romeo.
Netra malam Iris menatap lelaki itu dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan, nama Romeo menari - nari di kepalanya. Kepalan tangannya mengepal sembari menatap Romeo yang juga sedang menatapnya.
" Romeo please introduce yourself ", pinta Headmaster, lelaki paruh abad itu memundurkan tubuhnya mempersilahkan remaja yang lebih tinggi memperkenalkan dirinya.
" Ciao, saya Romeo Leopold Ferrari, Romeo, semoga kehadiran saya diterima disini ", ucap Romeo.
Coach Delphine, guru olahraga, langsung saja mengangguk dan mengayunkan tangannya brutal, " Cepat cepat, ganti bajumu. Kamu giliran terakhir penilaian ", ucap Coach Delphine.
Romeo tersenyum tipis dan langsung menuju ruang ganti, Iris terus saja menatap tubuh lelaki itu sampai tenggelam dalam ruang ganti.
" Lo liat anak baru itu? He's so hot, definetly fetch ", ujar Clementine. Gadis manis itu tertawa kecil membayangkan Romeo.
Iris mengepakkan air kolam renang ke wajah Clementine, " Apasih, gada hot nya sama sekali, Clem ", ucap Iris kesal.
" I'm on Clem's side, Romeo is definetly fetch ", ucap Valentina, gadis blonde itu menyenderkan tubuhnya pada tepi kolam renang.
" Emangnya lo ada masalah apa sama si anak baru, sampe gasuka banget? ", tanya Valentina.
Iris menggelengkan kepalanya, " Nothing, gua gasuka aja muka sok gantengnya ", ujar Iris.
Bahu gadis Tionghoa itu disenggol pelan oleh Rachelle, " Oooops, sign of love at first sight ", ujar Rachelle.
Clementine dan Valentine mentertawakan wajah kesal Iris, " That's so fetch ", ucap mereka berdua.
Keempat gadis itu dikagetkan dengan suara dive yang keras, ternyata Romeo sudah mulai mengikuti ujian praktik itu. Iris mengamati bagaimana tubuh Romeo menerjang air kolam renang dengan handalnya.