Janlup votee
•
•
•~happy reading
Naya, gadis itu sedang mengendarai sepeda Polygon pink miliknya sambil menikmati dedaunan yang berguguran di sekitar.
Dengan mimik ceria yang selalu menghiasi wajahnya yang rupawan, untuk menuju ke sekolahnya.
Kenapa Naya lebih memilih untuk menaiki sepeda? Selain karena jarak antara rumah dengan sekolahnya yang tidak terlalu jauh, Naya merasa akan lebih aman untuk menaiki sepeda daripada motor. Selain tidak menyebabkan pencemaran udara, Naya jadi bisa berolahraga setiap pagi.
Gadis dengan rambut hitam legam itu terlalu malas untuk sekedar joging pagi di hari minggu yang cerah nan indah, Suasana yang bagus untuk tidur pikirnya.
Sesampainya di di gerbang dengan plang bertuliskan "SMP Negeri 1 Bina Bangsa" ia mengayuh sepedanya dengan lebih semangat. Tentu saja untuk menemui teman-teman tercintanya.
Ia berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya, meninggalkan banyak senyum dan sapaan untuk orang-orang sekitar.
Tak ayal orang-orang menjuluki Naya dengan "si Murah Senyum", haha entah kenapa, padahal ia hanya mencoba untuk menjadi ramah karena aslinya ia tak mudah bergaul. Tapi tak apa, naya menyukainya menurutnya itu lucu dan terlihat keren, aneh memang.
"ALOOO GAISSS" teriak Naya menggelegar dengan suara melengking khas nya
" BUSET NA, ABA-ABA DULU NAPA" ucap salah satu teman Naya yang sedang piket tak sengaja melempar sapunya karena terkejut, namanya kiki.
" hehe Iya kiiii maafiinn" katanya dengan mimik memelas yang tak bisa ditawar karena terlalu menggemaskan.
"Wkwk, na,na paling gabisa gue liat komuk lo. Kalau udah kayak begini pasti gue maafin"
"Hehe"
"Btw Mesya mana?"
"Balekang maybe?"
"Bentar deh gue cari"
Gadis ceria itu berjalan menuruni tangga satu persatu
Sampai....
Gadis itu, dia tersenyum
meremas kuat bagian bawah rok seragam nya, menahan gejolak sesuatu yang ingin keluar dalam dirinya.
Baru saja ia dibangkitkan dengan semangat yang luar biasa, lalu ia dijatuhkan dengan mudahnya.
Disana, dibawah pohon yang rindang yang telah berguguran. Zidan dan Mezya
Bersama, tapi tak terlihat seperti teman.
Mereka mendayu seperti sedang menjalin kasih dengan mesranya menikmati musim gugur dibulan September yang indah.Mereka menikmati. tetapi tidak dengan Naya, gadis itu mendung dengan pikiran yang seketika berkabut.
Ia berharap hujan akan segera mengguyur dunia dengan kasarnya sampai tidak ada yang bersisa. Hanya dia dan Idannya.
Pasalnya Naya sudah memendam perasaan nya kepada Zidan sejak lama.
Tepatnya sejak hari pertama ia bertemu idannya dengan ketidaksengajaan yang menurut nya itu adalah sebuah takdir.
TBC
•
•
•
•
•Next mau buat flashback nya nih, lanjut atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayaksa
Short StoryDia Nayaksa gadis barbar anti senggol, namanya saja anti senggol tapi dia tidak sekuat itu. Nyatanya dia lemah, pertahanan nya bisa saja jatuh dan lebur, sabar nya bisa saja hirap tak bersisa. Tapi seorang Naya tidak akan pernah menyerah pada takdir...