The painting

9 0 0
                                    


Ruangan dengan cahaya semu, para tamu mengenakan jas formal dan gaun yang tampak mewah, seorang pelayan terlihat berjalan dengan lincah diantara meja dan para tamu, menyajikan minuman dan beberapa appetizer ke meja-meja.

Para tamu terus berdatangan, ada beberapa wajah yang terlihat familiar, tapi sepertinya orang yang ia cari tidak ada diantara mereka.

Hanya tersisa beberapa menit sebelum shift-nya berakhir, si pelayan itu harus segera menemukan orang yang ia cari dan membuat kontak dengannya.

Sementara itu, Nox belum juga beranjak dari studionya

"Lukisanku kali ini...., sudah kuduga, aku membenci hasilnya, entah apa yang dipikirkan orang- orang itu, kenapa mereka selalu bersikeras untuk membeli lukisan yang bahkan aku sendiri pun membencinya.." Gumam Nox sambil menatap lukisan yang baru saja ia selesaikan.

Nox memberikan sentuhan terakhir pada lukisannya, sebuah tanda X dengan warna merah, lalu ia menatap lukisan itu sekali lagi.
"Hmm.." Ia mulai memasang sesuatu di frame lukisan itu.

"Yah sudahlah, lagipula tidak ada ruginya bagiku, aku bisa menyingkirkan lukisan ini dan juga mendapatkan uang." Ucapnya sembari melihat studio yang berantakan, alat-alat dan kaleng cat berserakan dimana-mana

"Untuk saat ini hanya ada 2 lukisan di studio ini, lukisan yang baru saja ku selesaikan dan lukisan yang...AH sial sudah jam segini, aku harus segera berangkat ke Luxembourg."

Nox merapikan pakaiannya, bersiap untuk berangkat ke Luxembourg. Ia memasuki sebuah ruangan dimana partnernya berada

"Elynos, kenapa kau tidak mengingatkan aku hm?" Ucap Nox sembari memutar kursi Elynos, menatap kedua matanya

"Maafkan aku, Master" Ucap Elynos sambil mengalihkan pandangannya, tangannya bergerak menyembunyikan sesuatu.

Nox hanya melirik tangan itu sejenak, tidak terlalu memikirkannya, memangnya apa yang bisa disembunyikan Elynos darinya?

"Ya sudahlah, kau beruntung acara kali ini tidak terlalu penting" Balas Nox sambil menyentil dahi Elynos

"Ah, sepertinya aku akan pergi hunting setelah ini, siapkan peralatannya sebelum aku kembali" Timpa Nox

"Baik, Master" Balas Elynos sembari menyentuh dahinya

Nox kemudian berjalan keluar menuju ke jalan raya, menghentikan sebuah taksi untuk menuju Luxembourg, ia menatap sang supir dan menyadari sesuatu..

Supir itu hanya diam, tidak memberi respon apapun.

"Tolong sebutkan tujuan anda"

" Cafe Parissiene"

Nox sengaja memilih lokasi yang jauh dari tempat yang sebenarnya ia tuju.

"Kita sudah sampai di tujuan anda" ucap si supir taksi

"Jackals, hanya sedkit peringatan, kebunku harus selalu disapu bersih" Bisik Nox dengan tawa kecil juga tatapan tajam sembari meninggalkan taksi.

Sang supir tampak terkejut bahwa penumpangnya mengetahui identitasnya, dan juga kalimat penumpannya itu sepertinya bukan omong kosong belaka, ia segera pergi meninggalkan cafe itu dan menelepon seseorang.

Nox melihat mobil itu pergi, ia kemudian segera menuju Luxembourg.
Bangunan restoran itu terlihat sangat megah, bangunan gaya Eropa di abad pertengahan dengan pintu besar dan patung berbahan marmer dikanan kirinya.

Nox mulai memasuki restoran itu, berjalan menuju resepsionis untuk memastikan acara hari ini berjalan dengan baik.

"Kolam ikan milik kalian sepertinya terjaga dengan baik" Ucap Nox

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NamelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang