Penyakit Tak Diduga

75 3 2
                                    

Hari ini sekolah mengadakan lomba atletik.Seperti:lari maraton,lompat jauh,bulu tangkis,bola basket,bola voli,dan sepak bola.

Nindya dan geng KEPO sedang membicarakan tentang perlombaan itu di taman saat istirahat.

"Kalian mau ikut lomba apa?"tanya Nindya memulai.

"Kalau aku sih mau ikut lomba bulu tangkis"jawab Kiara.

"Aku juga.Kita bareng yuk,Ki!"ajak Ochi bersemangat.

"Oke!"kata Kiara seraya mengacungkan jempol.

"Aku mau ikut lomba basket sama anak-anak lain"kata Nindya.

"Aku boleh ikut bareng kamu,gak?"pinta Eva memelas.
Sebelumnya,Eva telah meminta maaf dengan susah payah.

"Boleh"jawab Nindya pelan.

"Aku ikut lomba bola voli"timpal Pipit.

"Baiklah,ayo kita mendaftar ke masing-masing lomba!"ajak Nindya.

"Ayo!"

-----------
Mereka ber-lima telah selesai mendaftar ke lomba masing-masing kepada Bu Sinta,guru olahraga mereka.

"Baik.Sekarang,akan ibu bagikan jadwal latihannya.Silahkan dibaca!"perintahnya,tangan bu Sinta memberikan kertas.

Lari Maraton:Senin dan Rabu
Lompat Jauh:Selasa dan Kamis
Bulu Tangkis:Jumat dan Senin
Basket:Rabu dan Sabtu
Bola Voli:Kamis dan Minggu
Sepak bola:Sabtu dan Minggu

"Terima kasih,bu"ucap mereka setelah membaca kertas itu,lalu mereka segera keluar dari ruang guru.

"Yahhh..kita tidak dapat latihan bersama"keluh Eva saat di koridor sekolah.

"Memangnya kenapa?!Yang penting kan latihan!!"kata Kiara jutek.

"Sudah,sudah"lerai Pipit.

* * *
Seminggu berikutnya,mereka telah bersiap untuk berlomba di jam yang berbeda.Dan,basket menjadi perlombaan pertama.
Babak pertama adalah sekolah kami melawan Sekolah Mawar Melati.

Prittt!!!!!

Peluit ditiup,itu tandanya perlombaan dimulai.Sekarang,sekolah kami memimpin.Dan,oh ternyata kini sekolah Mawar Melati yang memimpin.

"Ayo!Ayo!Ayo!Pasti menang!"eluan dari murid sekolah kami.

Skor kini 20-18,sekolah kami yang memimpin.

"Nindya,Eva kesempatan.Ayo masukkan!!!"teriak Raisya,teman satu tim kami.

Dan,

Brukk!!!

Oh tidak,bola basket tadi menimpa kepala Nindya.Dia pingsan,lalu segera dibawa ke UKS.

>>>>>

"Kamu sudah sadar,Nindya?"tanya mama Nindya.Tadi,sekolah langsung menelepon mama Nindya dan memberitahu bahwa Nindya pingsan.

"Hm..hh..di..dim..ana..aku?"Nindya mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kamu masih di UKS sekolah,Nindya"jawab mama Nindya lembut.

"Ma,Nindya ingin pulang.Nindya pusing sekali"pinta nya sambil memegangi kepalanya.

"Sebentar.Pak,apa boleh saya bawa Nindya pulang?"izin mama pada kepala sekolah,yang juga ada di UKS.

"Boleh,silahkan saja.Cepat sembuh ya,Nindya"jawab Pak Herman,kepala sekolah kami.

"Terima kasih,..pak.."kata Nindya lemah.

Sesampainya Nindya dan mamanya dirumah...

"Auwww...Aaauuww
aaaa...pusing...pusing sekali..PUSING SEKALI..AUWWW!!!!"teriak Nindya meronta-ronta dari dalam kamar.

"Hah?Kamu kenapa Nindya?Bangun,nak!"pekik mama Nindya histeris,saat didapatinya Nindya telah pingsan.

Mama Nindya segera membawa Nindya ke RS terdekat.Saat sampai di RS,mama Nindya menuju ruang dokter.Sementara,Nindya tengah ditangani dokter di ruang ICU.

"Dok,apa yang terjadi dengan anak saya?Mengapa dia harus masuk ruang ICU?"tanya mama Nindya saat diruang dokter.

"Anak ibu mengalami penyakit berbahaya.Dan,sepertinya ibu tidak pernah menyadarinya.Apakah dari keluarga ibu,ada bakat kanker?"jelas dokter.

"Kanker?Apa anak saya menderita itu?Setahu saya,tidak ada bakat kanker dalam keluarga saya"jawab mama Nindya.

"Jadi begini,anak ibu menderita kanker otak stadium 2"jelas dokter lagi.

"Apa?"tas yang sedari tadi digenggam erat oleh mama Nindya terjatuh begitu saja.

"Ya,saya perkirakan hidup Nindya tak lama lagi jika tidak ada tindakan operasi.Kira-kira hanya 3 bulan,Nindya dapat hidup"beritahu dokter itu.

"Tidak"mama Nindya berlari keluar ruangan dokter itu.

Tak ada yang tahu jika Nindya menderita penyakit berbahaya itu.Yang jelas,kita doakan Nindya agar ia cepat sembuh.

















The Best of KEPOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang