Disclaimer: Gosho Aoyama
Inspirated by: Special episode in Detective Conan.Note: Semua yang ditulis di sini hanya fiksi dan imajinasi saya. Karena saya tidak banyak menemukan cerita kapal saya di platform ini dan platform lainnya, jadi saya berinisiatif untuk membuat cerita ini.
Warning: BXB, HOMO, GAY, Pedophile(?)
Pair: HeiCon/HeiShin.
.
.
.
"Kireii.. Bunga sakura ini sangat memanjakan mata benarkan, Ran-chan?" Kazuha berjalan di samping Ran sembari menatap ke sekelilingnya. Festival itu di sepanjang jalannya dikelilingi oleh bunga sakura berwarna merah muda yang sedang merkar.
Ran juga menatap terkagum-kagum dengan apa yang dilihat oleh matanya "Humm, kau benar Kazuha-chan!!" Mouri Kogoro yang sedang berjalan di belakang, langsung menghampiri mereka karena mendengar percakapan kedua wanita tersebut.
"Ya tentu saja. Berterimakasihlah kepada Kogoro-sama karena aku pagi-pagi buta sudah mencari mobil untuk disewa setelah seorang remaja SMA mengajakku kesini dan mengatakan ingin melihat bunga." Kogoro mengatakan itu dengan percaya diri, lalu pandangannya menoleh ke belakang di mana seorang remaja yang mengenakan topi mengahap belakang dan anak kecil berkacamata yang sedang memakan dango.
ーーー
Saat sampai di festival, Heiji langsung menarik tangan Conan menuju stan dango. Entahlah saat ini rasanya ia ingin 'memakan' makanan manis, contohnya anak kecil berkacamata yang sedang ia genggam tangannya saat ini, alias Shin-"Oi Hattori, kau mau mengajakku ke mana? Kita bisa ketinggalan." Lamunannya buyar, mendengar anak kecil yang sedang ia genggam tangannya berbicara. Pandangannya menuju ke bawah untuk melihat lebih jelas wajah manis itu, ia sedang mendongak untuk melihat wajah Heiji. Dengan manik sapphire yang indah dan ekspresi wajahnya yang menunjukkan bahwa ia minta penjelasan.
Sial sial, tenangkan dirimu Heiji. "Tidak usah banyak tanya, ikut saja denganku. Jika kita ketinggalan tidak papa, itu akan menjadi kencan kita bukan?" Katanya, mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring untuk menggoda 'anak kecil' itu.
"Aho!!" Conan melepaskan genggaman tangannya dari Heiji lalu merotasikan pandangannya ke seluruh arah, asal bukan menatap Heiji. Tangannya ia lipat di depan dada dengan pipinya yang sedikit merona. Salah tingkah.
Heiji menahan mati-matian untuk tidak mencium anak itu di tempat umum. Bisa-bisa ia akan dicap sebagai pedofil, walau ia memang sering merasa bahwa dirinya pedofil. Padahal tidak!!! Umur mereka sama, 17 tahun!!!
Suasana menjadi canggung setelah itu. Tak lama mereka sampai di stan yang menjual dango. Sungguh Conan sangat bersyukur bisa keluar dari situasi canggung itu.
Conan menarik-narik bawah baju Heiji yang berasa di sampingnya, terlihat matanya seperti muncul kilauan-kilauan bintang. "Heiji nii-chan, aku mau dango. Kau yang traktir ya, hehehe." Ucap Conan dengan nada bicara anak kecil khasnya, tak lupa ia juga memberikan cengiran lima jari untuk Heiji. Tidak Heiji, jangan. Ini masih di tempat umum.
Tak sanggup berkata-kata, Heiji mengangguk sebagai jawaban dan memesan dua dango. Memberi satu tusuk dango itu ke Conan, dan Conan langsung memakan dango itu. Heiji juga melakukan hal yang sama.
ーーー
Mereka berdua berjalan di belakang para gadis dan Kogoro. Conan, masih memiliki satu tusuk dango dan memakannya sambil berjalan.Saat menengok ke bawah untuk melihat Shin- uhmm, maksudku Conan. Netranya melihat saus dango yang menempel di ujung bibir Conan, Heiji dengan inisiatifnya mengelap ujung bibir Conan dengan menggunakan ibu jarinya setelah itu ia menjilat ibu jarinya sendiri. "Manis." Ucapnya enteng dan lanjut berjalan. Conan mematung. Mencerna kejadian yang baru saja terjadi. Ia merasakan cuacanya semakin panas saja.
Heiji menghentikan langkahnya saat dirasa tidak ada seseorang yang berjalan di sampingnya. Dia membalikkan badannya dan melihat Conan yang sedang mematung. Heiji menghampiri Conan dan berkata "Ada apa, Kudo?" Conan tersadar dari lamunannya lalu menatap Heiji dengan pipinya yang dirasa panas.
"T- tidak papa, ayo lanjut berjalan. Kita tertinggal." Conan berjalan mendahului Heiji dengan memagangi kedua pipinya yang memerah itu. Menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berteriak ke arah Heiji yang tertinggal. "Heiji nii-chan, hayaku!"
Ran dan Kazuha yang mendengar teriakan Conan itu terkekeh. "Mereka sangat akrab ya, Kazuha-chan." Ucap Ran menoleh ke arah Kazuha. "Kau benar Ran-chan, itu sangat menggemaskan."
ーーー
Saat ini Kogoro, Ran, Conan, Heiji dan Kazuha sedang berada di dalam mobil menuju ke Kantor Detektif Mouri untuk pulang. Mereka sangat lelah setelah berkeliling festival itu seharian.Sesampainya di Kantor Detektif Mouri, Conan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Ia juga berganti pakaian menjadi piyama warna biru muda. Ia menuju kamarnya dan melihat sudah ada tiga futon yang digelar dan Kogoto tidur sambil mengigau di futon yang terletak di sebelah kiri.
Ia melepas kacamatanya dan memilih tidur di futon yang terletak di tengah. Tak lama Heiji masuk ke kamarnya dengan menggunakan kaos oblong warna hitam dan celana tidur polos berwarna putih. Heiji mau tak mau tidur di futon yang tersisa yaitu sebelah kanan.
Heiji tersenyum melihat wajah tenang Conan yang sedang tertidur. Manis. Matanya bergulir ke bawah melihat bibir Conan, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Conan. Mempertemukan kedua bibir mereka dan Heiji melumatnya sekilas lalu melepaskannya. Tidak ingin membangunkan Kudo-nya yang sedang tertidur pulas.
.
.
.End?
Or tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinichi Centric
RandomBerisi oneshoot/twoshoot/threeshoot dengan Shinichi sebagai bottom. . . . N. Homophobic gausah deket² ya, ini cerita homo, gay, bxb, pedopilia(?) kayanya. Ignored the typo(s) tangan saya wangi soalnya. Cerita pertama yang saya bikin, maaf masih p...