26

12.8K 465 17
                                    

🍒🍒🍒

"ANGSA!!" teriak Keisha langsung berlari kencang, sementara Melly yang masih diam karena bingung.

Keisha berhenti lalu kembali pada Melly, dia menyadarkan temannya itu. "LARI LY ADA ANGSA NANTI LO DI PATOK!" ucapnya.

Melly tersadar, dia langsung ikut berlari bersama Keisha hingga kembali ke komplek. Mereka mengatur napas disana, Keisha duduk diaspal sambil mengatur napasnya.

Walaupun angsa itu hanya diam, ketakutan besar Keisha adalah nanti angsa itu diam-diam mematuk mereka. Siapa tau bukan seperti itu, jadi dia berlari saja. Menambah energi jogging pagi ini, mereka sudah berkeringat.

Berlari seperti orang gila, banyak yang melihat mereka tadi dijalan. Pikir mereka, mungkin dia remaja ini lagi depresi cinta makanya lari-lari gajelas. Angsa jadi sasaran.

Kedua gadis itu diam dan saling menatap satu sama lain, lalu mereka tertawa bersama-sama ketika menyadari apa yang baru saja mereka lakukan. Mereka saling menunjuk karena saling melihat ketakutan masing-masing dan ekspresi wajah.

"Muka lo! Muka lo anjir! Muka lo Sha!"

"Muka lo anjir yang lebih! Kaya musang!"

"Anjir!pelis banget deh, malu-maluin anying! Lo juga ngapain lari, angsa diem malah lari"

Keisha terkekeh, "hehe, takutnya kan tu angsa diem-diem matok kita dari belakang kan ngga lucu" ucapnya.

Melly menggeleng, "oke, jogging kita selesai? Gue laper nih, pengen pedes-pedes" tanya Melly.

Keisha menatap jam tangannya, lalu mengangguk. "Iya deh, segini aja. Besok baru serius, yaudah ayo masuk kitab bikin makanan ala-ala Jepang" jawab gadis itu.

Kedua gadis itu masuk dan tak lupa mengunci pagar, mereka takutnya ada penyusup yang masuk karena daerah komplek Jepang pasti rawan dan banyak pencuri berkeliaran disini.

"Mau sushi ngga? Atau ramen?" tanya Keisha.

"Ramen aja, enak panas pedes" jawab Melly.

Keisha mengacungkan jempol, lalu mengambil empat Ramen didalam lemari. Dua untuknya dan dua lagi untuk Melly, Ramen makanan mie yang pedas dan panas. Jadi sangat enak bila dimakan dengan minuman Coca-Cola.

Keisha mengaduk-aduk mie itu yang sudah direbus, sementara Melly menyiapkan piring dan minuman diatas meja makan.

Beberapa menit kemudian, mereka selesai makan. Sekarang sudah pukul tujuh, mereka bersiap-siap dengan baju ala-ala pelamar kerja. Mereka benar-benar ingin berkerja di sebuah cafe atau restoran.

Sama-sama gelisah didalam mobil, memikirkan apakah mereka bisa diterima diusia tujuh belas tahun ini. Itu yang dipikirkan terus oleh Keisha, dia masih memikirkan bagaimana jika ada yang tau masa lalunya.

"Terimakasih, pak" ucapnya memberi selembar uang pada supir taksi itu dalam bahasa Jepang.

Keisha mengangguk-angguk, Melly maish ingat bahasa Jepang. Mereka sama-sama fasih berbahasa Jepang dan Inggris, karena memang ekstra bahasa yang mereka ikuti di sekolah. Untungnya masih bisa dan diingat.

Masuklah mereka didalam cafe itu dengan canggung dan ragu, mereka menemui bos yang sudah dihubungi oleh Melly malam tadi. Bosnya perempuan, dan tampaknya masih muda dan ramah senyum.

𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang