"Lo bisa jaga adek gak sih? Gara-gara lo ninggalin Alvin di rumah sendirian penyakit dia kambuh tadi, gimana kalo gue gak pulang lebih awal, lo mau Alvin kenapa-napa, hah?"
"Lo gak pernah ngerasain jadi gue Jev, tadi mama telpon gue gara-gara waktu gue di rumah papa udah abis, itu artinya gue harus balik ke rumah Mama, gue cape bulak balik ke rumah Papa ke rumah Mama, gue juga pengen punya tempat tinggal yang nyam--"
"Itu karena lo udah ngancurin kenyamanan lo sendiri El, di rumah papa lo gak becus jaga adek, untung Alvin gak kenapa-kenapa, gue jadi makin muak sama lo, kalo bisa lo gak usah jadi adek gue lagi"
Elva menghela nafas panjang. Ia membalikkan badannya ke sebelah kiri. Dilihatnya jam dinding sudah menunjukkan pukul 22.23, tapi ia masih belum bisa menutup matanya untuk tidur.
"Kalo misalkan gue sakit ada yang peduli sama gue gak ya? Sekarang aja gue di telantarin kaya gini, apa lagi gue sakit, mungkin gue udah di buang ke hutan terpencil gara-gara nyusahin" Elvano terkekeh miris.
Mengingat kemarahan Jevan tadi di telpon membuatnya yakin bahwa sekarang kakaknya itu sudah tidak peduli lagi dengannya. Padahal Jevan adalah orang terdekat El sejak dulu. Tapi Jevan kan sudah punya adik baru dari Bunda barunya, sedangkan El kan cuma adik lama dari Mamahnya.
Malam ini El sengaja tinggal di rumah lamanya seorang diri. Seharusnya malam ini ia pulang ke rumah mamanya, tapi tadi mamanya memberi tau El bahwa ia di suruh menginap satu hari lagi di rumah papanya karena akan ada ibu mertua dari suaminya yang akan berkunjung ke rumah.
Rumah papanya itu cukup jauh. tidak mungkin El kembali ke rumah papanya. Terpaksa ia pulang ke rumah lamanya, rumah yang dulunya di isi kehangatan serta keharmonisan berujung menjadi saksi kehancuran kedua orang tuannya.
Beberapa menit berlalu setelah El terlelap ke dalam mimpi entah mengapa El tidak tenang dalam tidurnya. Ia membolak-balikkan badannya ke kiri kanan. Tubuhnya di penuhi keringat padahal udara di luar sangat dingin.
[Bang, adek udah tidur kan? Abang gak usah nyalain AC ya soalnya adek gak bisa kena dingin berlebihan]
"Maksud mama?"
[Maaf mama baru ngabarin Abang, tadi mama nyuruh adek nginep lagi di rumah papa, soalnya mama kedatangan Oma sama keluarga besar ayah, kamu tau kan kalo rumah mama yang sekarang itu gak sebesar dulu, apalagi saudara-saudara ayah itu banyak, jadi mama nyuruh El tetep di rumah papa, besok baru ke rumah Mama]
"
Tapi El gak ada di rumah papa ma, tadi dia udah pulang jam 4 sore katanya mama nyuruh El cepet pulang"
[Apa? Tadi mama emang bilang gitu, tapi mama telpon adek biar dia nginep lagi di rumah papa, terus sekarang adek di mana? coba Abang cari adek tanyain ke temen-temen terdekatnya, mama khawatir sama adek, Abang tau kan adek itu anaknya nekat, dia gak bisa kedinginan aja masih suka ujian-ujian]
"Yaudah Abang cari adek sekarang"
[Makasih ya sayang, hati-hati jaga diri baik-baik]
Jevan menyambar jaket kulit hitam yang ia letakkan di atas kasur. Baru saja ia sampai di rumahnya beberapa menit lalu karena tadi ia menemani Alvin di rumah sakit, niat hati sampai di rumah ingin segera mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah sekarang ia harus mencari adek pertamanya di keadaan larut seperti ini.
Elvano Liana Andara Putra bungsu dari Ken Andara dan Liana Lee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jevano Liana Ken Andara Putra sulung dari Ken Andara dan Liana Lee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvino Krain Andara Putra pertama dari Ken Andara dan Karina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.