28

12.6K 394 9
                                    

🍒🍒🍒


"Ciee, yang dibeliin bando" goda Melly didapur, menyenggol lengan Keisha.

Keisha yang sedang memasak itu tak memperdulikan omongan Melly, dia fokus memasak. Tidak peduli beberapa godaan dari Melly padanya, dia hanya bersyukur jika laki-laki itu membelikannya.

"Gue ilangi lagi ya, gue ngga suka sama dia titik" ucap Keisha.

Melly memajukan bibir bawahnya, "ish, ko gitu.. Pacaran ayo"

"NGGA MAU KOK MAKSA BANGET SIH!" kesal Keisha.

"Lucu tau kalian"

"Ngga peduli"

"Kaya pacaran beneran"

"Diem, gue masukin di sutil ke mulut lo kalo lo ngga diem. Gue ngga bercanda" ucapnya dengan tatapan datar.

Melly diam lalu menunduk, dia melanjutkan memotong bawang. Lalu memasukkannya kedalam wajan masakan Keisha, dan diaduk-aduk oleh gadis disebelahnya itu.

Melly berjalan mengambil piring dan menaruhnya diatas meja. Lalu kembali menghampiri Keisha yang sudah siap ingin menuangkan masakan itu di wadah.

"Hmm, anak banget nih kayanya" ucap Melly.

Keisha tersenyum, "siapa dulu dong yang masak"

Skip.

Kini Keisha sendirian didalam rumah, dengan duduk di balkon kamarnya dengan menatap kearah langit dan bintang-bintang disana. Sambil makan roti dan teh hangat kesukaannya.

Gadis itu membaca novel yang dia beli minggu lalu, baru saja dia baca karena tak ada waktu untuk memegang buku itu karena dia lelah dengan pekerjaannya dan membuatnya mengantuk berat.

Melly keluar, sudah dari empat jam lalu. Keisha juga khawatir tapi gadis itu mengatakan dia akan pulang dua jam lagi, beberapa saat lalu Melly mengirim pesan padanya bahwa dia menambah satu jam lagi karena masih merindukan Gavin.

Keisha tak masalah, asalkan dia tak diajak juga untuk bertemu dengan Revan.

Tiba-tiba mata gadis itu menangkap sebuah mobil yang berhenti tepat didepan kompelknya, dimana mobil itu langsung masuk ke wilayah ini dan berhenti di depan rumahnya.

Depan rumahnya, ya rumah Keisha dan Melly. Gadis itu berdiri dan mengamati mobil itu dengan baik-baik, rasanya orang itu adalah orang tersesat mungkin karena Keisha tak mengenalinya.

Saat pintu mobil itu terbuka, Keisha sontak masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu balkon. Dia mengintip dari cela jendela lain, dengan was-was dia melotot setelah melihat siapa orang yang baru saja keluar dari dalam mobil itu.

"K-Kak... Ai.. Dil..??" dia melangkah mundur, tubuhnya langsung ber gemetaran takut.

Ketakutannya kembali, dia terduduk sambil memegang kepalanya dan rasanya dia ingin menangis. Mengapa ada laki-laki itu, kenapa bisa dia ada di sini. Mengapa bisa.

Keisha meng geleng-geleng, dia menatap pintu kamarnya dan berdiri lalu berlari kearah pintu dengan takut, dia langsung mengunci pintu itu lalu menyeret meja belajarnya didepan pintu itu.

Dia melangkah mundur menatap takut pintu kamarnya, dia takut Aidil akan masuk menerobos kedalam rumahnya. Dan Melly juga belum pulang kini gadis itu mulai memikirkan dan mengkhawatirkan keadaan temannya itu.

Dimana dia dan apakah dia masih aman-aman saja dengan Gavin, Keisha harap mereka aman.

"K-Kenapa.. Bisa..?"

Keisha duduk di lantai, menekuk kedua lututnya dan mulai bergerak gelisah dan takut. Dia mengigit kukunya, matanya sudah mulai mengeluarkan air mata. Bibirnya ber gemetaran, kakinya rasanya seperti kamu dan tak bisa digerakkan.

𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang