Penemuan Korban Pertama

6 1 0
                                    

Pada pukul 23.43 hari selasa, seorang gelandangan sedang menyusuri gang sempit di sekitar perumahan untuk mencari sesuatu untuk dimakan dari tong sampah. Tepat ketika Ia membuka penutup tempat sampah, sebuah telapak tangan terlihat tersangkut pada tempat sampah itu.

Dengan rasa penasaran dan juga takut, gelandangan tersebut menyusuri telapak tangan tersebut, hingga pada akhirnya, Ia menemukan sesosok mayat wanita di samping tempat sampah tersebut.

Matanya melotot tak percaya, bahkan bole matanya seperti ingin keluar dari kepala. Jantungnya seketika berdebar begitu kencang. Ia tersontak ke belakang hingga terjatuh.

"Aapaaa ituuu?!!!!! AAAAAAAAA!!!! TOLOOONGGGGG!!!! TOLOOONGGGGG!!!!"

Gelandangan tersebut terus bertetiak histeris dengan suaranya yang serak, tubuhnya yang kurus berusaha berlari keluar dari gang tersebut sembari terus berteriak minta tolong.

"TOLOOONGGGG!!!! ADA YANG TERBUNUHHHHH!!!!!!"

Teriakannya berhasil membangunkan penghuni rumah di sekitar tempat penemuan mayat. Beberapa orang kembali masuk ke rumahnya, karena melihat gelandangan tersebut. Mereka hanya mengira pria tersebut hanya orang gila. Namun, ada satu orang yang menghampiri pria tersebut.

"Ada apa pak?" Tanya nya.

"Mayaattt!!! Wanitaaa!! Mayaaatttt!!!!" Ucap pria gelandangan tersebut sembari sangat ketakutan.

Raut wajah pria itu benar-benar sangat ketakutan, seperti telah melihat sesuatu yang mengerikan.

"Tenangkan dirimu, pak. Jelaskan baik-baik." Pinta orang itu.

Setelah mencoba mengatur nafas dan ketakutannya, pria tersebut mulai memberitahu bahwa ada sesosok mayat di gang yang tadi Ia datangi.

"Di gang itu, ada mayat wanita, keadaannya sangat mengerikan!!!" Ucap pria itu sembari menunjuk ke Gang di mana mayat tersebut berada.

Sedikit terkejut, antara percaya dan tidak. Orang itu langsung berlari kembali ke rumahnya. Bukan untuk kembali tidur dan meninggalkan pria gelandangan tadi, tetapi Ia mengambil ponselnya dan segera menelpon Polisi.

Tak butuh waktu lama, karena kebetulan lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pos polisi. Beberapa anggota kepolisian datang ke tempat tersebut.

Seorang Polisi lalu menghampiri mereka berdua untuk menanyakan kronologi dan beberapa hal lainnya.

Setelah mendapat penjelasan dan lokasi di mana mayat itu ditemukan, Polisi tersebut bersama beberapa rekannya mendatangi TKP dengan dibekali senter untuk menerangi gang tersebut. Betapa terkejutnya mereka bertiga ketika melihat mayat yang ditemukan. Lantas, Polisi tadi langsung memerintahkan rekannya untuk mengamankan lokasi dengan memasang Garis Polisi, serta meminta bantuan tambahan dari Kantor Pusat.

Waktu telah menunjukan pukul 01.33, tempat yang tadinya sepi, sekarang menjadi Ramai. Sirine dari mobil polisi dan Ambulans membuat penghuni rumah-rumah di sana bangun dan melihat apa yang sedang terjadi. Mereka yang tadinya hanya menganggap pria gelandangan sebagai orang gila yang sedang mengoceh tak jelas, kini mendekati TKP untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Pria penelpon dan si gelandangan, kini sedang dibawa ke Kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, di TKP sudah ada Polisi, Detektif, dan juga tim dari Layanan Forensik Nasional.

Ricky, pemimpin tim dari Forensik mulai mengidentifikasi mayat tersebut, serta rekan-rekannya pun ikut membantu.

"Mengerikan sekali." Ucap Ricky.

Pihak Polisi yang juga penasaran dengan sosok mayat tersebut, ingin melihatnya dari dekat. Namun, ketika Polisi itu akan mendekati tempat sampah di mana mayat itu berada, Ricky menghentikannya.

"DIAM DI SITU!! Jangan masuk lebih dekat!"

Polisi tersebut terkejut, "Apa yang kau maksud? Aku ingin melihatnya dari dekat, aku seorang Polisi. Jadi, aku juga berhak untuk melihatnya."

Rekan Ricky yang bernama Sarah kemudian menjelaskan alasan Ricky melarangnya.

"Kami bukannya melarang kalian atau pihak berwenang lainnya melihat mayat ini. Tapi, lihat sepatu kalian. Tidak memakai pelindung sepatu. Hal itu akan membuat kami kesulitan ketika mengidentifikasi jejak kaki di sini. Bisa saja jejak kaki pelaku, terututup oleh jejak kaki sepatu kalian."

Kemudian polisi itu pun mundur kembali, karena tak ingin merusak penyelidikan ini.

Tepat jam 03.00 Dini hari, mayat tersebut akhirnya dibawa oleh Tim Forensik untuk melakukan Otopsi lanjutan di markas mereka. Sementara beberapa polisi masih di TKP untuk menanyakan beberapa hal kepada penghuni rumah di dekat TKP.

THE CLOVER KILLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang