Aku, Kau, dan Asmaraloka

32 3 0
                                    

Hari sudah semakin siang dan menunjukkan pukul 11.40 WIB. Tapi aku sama sekali belum beranjak dari kasurku yang empuk dan nyaman ini. Rasanya ingin setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun berada dikasur terus dan enggak ngelakuin hal-hal diluar rumah. Tapi... kenyataan berbanding terbalik dengan keinginanku yang satu ini.

Jadwalku diluar rumah akhir-akhir ini bisa dibilang agak padat. Karena aku harus mengisi dua reality show, kebetulan syutingnya itu hanya jarak satu hari, jadi aku punya waktu istirahat yang minim untuk hari ini dan besok.

Tapi aku bersyukur banget soalnya di dua reality show ini semuanya bareng Samudra, jadi bisa lebih santai, soalnya Samudra sama aku udah kenal dari lama. Oh iya! Aku tadi sempet mikir deh... kenapa bisa pas banget sama Samudra semua ya... ah entahlah...

Eh, aku belum bilang ya dua reality shownya apa aja hehehe. Jadi hari ini aku harus syuting House Talk, terus besok syuting ArmenGo!.

Karena syuting hari ini dimulai jam 13.35 WIB, jadi aku harus cepet buat siap-siapnya. Tapi aku sempatkan membuka ponsel dahulu karena takut ada kabar dari siapapun, tapi ternyata engga ada apa-apa sama sekali, hanya pesan dari operator Telkomsel saja. Aku pun meletakkan ponselku dikasur, dan aku berjalan menuju kamar mandi. Belum ada lima langkah,

TING!
Bunyi notif dari ponselku yang terdengar sangat keras dan nyaring.

Mau tidak mau aku kembali ke kasurku, mengambil ponsel dan duduk dikasur. Aku menyalakan ponselku lalu mengecek notif dari siapa itu. Ternyata notif dari Samudra. Aku membuka roomchat Samudra denganku dan aku mulai menanggapi pesannya.
__

Jenar, nanti berangkat jam berapa? Udah tau mau naik apa berangkatnya?

Aku kayaknya berangkat jam satu lebih empat puluhan deh, ini aja aku belum siaapp. Belum tauuu, mungkin ojek onlinee??

Astaga Je, kok bisa belum siap itu gimana ceritanyaa. Yaudah nanti aku jemput ya, Je. Telfon aja kalau udah siap, oke?

Hehehehe tadi kelamaan diem dikasur, jadi lama deeeh. Okee Saa, maaf banget ini mah ngerepotin kamu teruuuss. Iyaa Saa, siaap.

Dasar kamu ini, Je. Ngga masalah, sejak kapan kamu ngerepotin aku? Ngga pernah, cantik.

MAAF YAAAA. IH INI NAMANYA NGEREPOTIN KAMUUUU, SAMUDRAAA.

Iyaa iyaa, Jeee. Udah sana siap-siap dulu. Nanti malah kita ditinggal nih gajadi syuting, gaji turun, HAHAHA.

OIYA AKU MAU SIAP-SIAP DULU. IYA IYAA AKU JUGA GAMAU DITINGGAL TERUS GAJI TURUN APALAGI, YAUDAAAH SEE UUUU SAAAAA.

Iyaa, cantik. See you.
__

Setelah aku saling mengirim pesan dengan Samudra, aku mematikan ponselku dan meletakkannya di kabinet sebelah kasurku. Aku pun berjalan menuju kamar mandi.

Satu jam pun berlalu, sekarang pukul 12.40. Aku sudah hampir siap, aku masih perlu untuk memberi eyeshadow dan eyeliner. Samar-samar aku mendengar suara klakson mobil, tapi aku tidak tahu pasti itu milik siapa, tetangga mungkin? Tapi aku tetap membiarkannya dan melanjutkan kegiatanku.

"JENAR!!"

Aku yang mendengar ada seseorang memanggil namaku lebih tepatnya meneriakkan namaku, sontak aku menghentikan kegiatanku dan diam.

"JENAR, KALAU UDAH SELESAI LANGSUNG TURUN YAAA!!"

Suaranya... mirip seperti seseorang yang kukenal, tapi siapa yaㅡoh! Samudra. Aku berlari menuju jendelaku, lalu aku memperhatikan orang yang sedang berdiri dan menghadap ke lantai dua rumahku, dan benar itu adalah Samudra, aku pun membalas teriakan Samudra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Old With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang