"Don't tell me it's a sin
To be in love with her
Instead of him."
===================================
[]
Hidup di abad ke-21 memang menyenangkan—dan hectic.
Penemuan yang gak ada habisnya, perkembangan untuk mengulik teknologi hingga ke akar-akar. Remaja hingga bocah-bocah kecil dengan Ipad menempel seperti jimat di tangan mereka. Pria di umur setengah baya yang masih gagah dan tampan berdiri di depan mesin kopi menunggu mahakarya harian itu jadi. Tersenyum manis kepada istri dengan paras kecantikan khas abad 21, kecantikan berpancar pintar nan elegan.
Bersiap untuk kesibukan masing-masing dalam rumah mewah namun tak terlalu besar. Cocok dihuni oleh keluarga kecil ini, namun juga masih cocok untuk dipakai perkumpulan keluarga besar mereka.
Suasana pagi ini rupanya sedang hangat.
"Nooooo, I failed at math again, Moooom!" Gadis berseragam SMP swasta terbaik di kota, duduk berteriak sehabis melihat website berisi nilai ujian sekolah.
"It's okay, nggak usah teriak begitu. Nanti Mami cari tutor buat kamu, mau? Kalo nggak mau nggak Mami cari, buat apa Mami spend money kalo anaknya gak serius study-nya."
Panggil saja Mommy Jisoo—naruh sarapan vegan di atas meja sebelah gadis berseragam itu. Iya, begitu cara Jisoo menyindir. Sudah dua tutor yang disewa untuk sang anak tapi Gyuri tak ada perkembangan gara-gara hobi hedonnya; bersenang-senang membuang uang orangtua.
Jisoo sudah siap dengan blazer kerja dan rambut diikat kuda serta make up yang menutupi usia beliau sebenarnya. Terlihat seperti gadis perawan ting-ting. Berjalan lagi ke dapur untuk mencuci tangan, Gyuri mendengus paham pada sindiran. Jisoo memang tidak maksa, tapi justru sindiran kecewa lah lebih menyentil untuk sang anak.
"HAIIII, MORNING-MORNING!"
Oh, damn. Gyuri melirik sinis ke arah datangnya ruang tamu. Not her again. Sudah malas mainkan garpu di atas makanan, makin dibejek-bejek lah makanan tak bersalah di atas piring.
Walaupun begitu, the other two aka orangtuanya justru berbinar melihat siapa yang datang dengan heboh kacamata hitamnya, menggeret koper, dan oh, tentu, bagaimana mungkin Gyuri lupa pada pakaian yang selalu nyentrik dari gadis blonde itu. Ah, blonde, rambutnya saja sudah nyentrik. Tipikal gadis yang suka perhatian, kalo kata Gyuri.
"Morning, Om gantengnya Rosie."
"Rosieeee." Suami Jisoo berjambang halus, Ahn Bohyun namanya. Menerima pelukan singkat dari gadis blonde yang dipanggil Rosie. Jambang halus nya menggelitik saat mencium pipi Rosie seperti mencium bayi. Rosie tertawa geli, dengan bumbu lenje seperti biasanya ia, yang membuat Gyuri memicingkan mata kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK: Chaesoo Oneshoots
FanfictionIsinya Oneshoots halu tentang cerita cinta Chaesoo. ⚠ Might contain G!p, Rated 18 scene, Kekerasan, Mental issues, etc. Depends on which chapter. Thankyou.™